Berita Viral

Sosok KGPA Dipokusumo yang Dapat Gelar Tertinggi 'Panembahan' Usai Jumenengan Pakubuwono XIV

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati (KGPA) Dipokusumo, satu dari 3 kerabat dalem Keraton Kasunanan Surakarta yang mendapat gelar Panembahan.

Editor: Musahadah
kolase tribun solo
GELAR TERTINGGI - Kanjeng Gusti Pangeran Adipati (KGPA) Dipokusumo, satu dari 3 kerabat dalem Keraton Kasunanan Surakarta yang mendapat gelar panembahan usai Pakubuwono XIV Purboyo menggelar upacara kenaikan tahta, Sabtu (15/11/2025). 

KGPH Dipokusumo masuk dalam tim ahli Cagar Budaya Surakarta, menjadi Dewan Kurator Museum Keris Surakarta, hingga bergabung dengan tim ahli Jaringan Kota Pusaka.

Tak hanya itu, ia aktif dalam berbagai organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga budaya, baik sebagai pengurus maupun penasihat.

Beberapa di antaranya meliputi Forum Lintas Lembaga Adat dan Tradisi Budaya Indonesia, Forum Lintas Agama dan Golongan, Perhimpunan Pedalangan Indonesia, serta Komite Bahasa Jawa.

Dengan rekam jejak yang luas dan konsisten, KGPH Dipokusumo menjadi salah satu figur penting yang menjembatani tradisi keraton dengan dunia modern, sembari menjaga warisan budaya Jawa tetap lestari di tengah perkembangan zaman.

(kiri ke kanan) Putra Mahkota Keraton Solo, KGPAA Hamangkungeoro atau Gusti Purboyo (kanan), saat menghadiri acara peringatan kenaikan tahta yang ke-3 tahun SIJ. KGPAA. Mangkoenagara X, pada 8 Februari 2025.
Raja Keraton Surakarta PB XIV Hamengkunegoro dalam upacara Jumenengan Dalem Nata Binayangkare di Keraton Surakarta, Sabtu (15/11/2025).
(kiri ke kanan) Putra Mahkota Keraton Solo, KGPAA Hamangkungeoro atau Gusti Purboyo (kanan), saat menghadiri acara peringatan kenaikan tahta yang ke-3 tahun SIJ. KGPAA. Mangkoenagara X, pada 8 Februari 2025. Raja Keraton Surakarta PB XIV Hamengkunegoro dalam upacara Jumenengan Dalem Nata Binayangkare di Keraton Surakarta, Sabtu (15/11/2025). (Kolase Instagram @kraton_solo/KOMPAS.com Labib Zamani)

Seperti diketahui, setelah proses jumenengan selesai, Pakubuwono XIV Hamangkunegoro menyerahkan kekancingan atau surat penetapan resmi yang dikeluarkan Keraton Solo. 

Jumenengan adalah upacara adat Jawa kenaikan takhta seorang raja atau penguasa kerajaan.

Kekancingan itu diberikan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro kepada lima kerabat, yaitu:

  • GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani
  • GRay Devi Lelyana Dewi
  • GRAy Dewi Ratih Widyasari
  • KGPH Benowo
  • KGPH Dipokusumo

Terkait hal itu, GKR Timoer mengungkapkan Keraton Solo di bawah kepemimpinan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro akan menggunakan bebadan atau kepengurusan sendiri.

"Tentu tidak (menggunakan bebadan lama). Karena setiap kepemimpinan baru bergantinya seorang Raja, mereka akan melantik bebadan baru sesuai keputusan atau pandangan raja, apakah beliau mampu memegang kepemimpinan di Keraton," jelas GKR Timoer, Sabtu, dikutip dari TribunSolo.com.

Meski demikian, GKR Timoer belum bisa memastikan, kapan bebadan baru akan diumumkan.

Sementara itu, usai dinobatkan sebagai Raja Solo, Pakubuwono XIV Hamengkunegoro atau Gusti Purbaya menyampaikan pidatonya sebagai Raja Baru Keraton Solo di Sitinggil.

Dalam pidatonya yang berbahasa Jawa, Gusti Purbaya mengucap sumpah setelah dijumenengkan menjadi Pakubuwono XIV Hamangkunegoro.

Ia berjanji akan menjalankan kepemimpinan sebagai Pakubuwono XIV seadil-adilnya berdasarkan syariat Islam dan paugeran Keraton Solo.

Gusti Purbaya juga berjanji akan berbakti kepada negara dan mendukung Republik Indonesia.

"Saya bersumpah. Satu, akan menjalankan kepemimpinan sebagai Sri Susuhunan berdasarkan syariat Islam dan paugeran Keraton Surakarta Hadiningrat dengan sebenar-benar dan sebaik-baiknya, secara adil seadil-adilnya, dan akan mengayomi siapa pun yang setia ke Keraton Surakarta Hadiningrat dan Rajanya," kata Gusti Purbaya di hadapan publik.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved