Berita Viral

Sosok KGPH Benowo dan GKR Timoer Rumbai yang Dulu Berseteru, Kini Kompak Soal Pakubuwono XIV

Inilah sosok KGPH Benowo dan GKR Timoer Rumbai yang kini kompak dukung suksesi Raja Keraton Kasunanan Surakarta.

Editor: Musahadah
kolase tribun solo
KEKANCINGAN - KGPH Benowo (kiri) dan GKR Timoer Rumbai (kanan), yang  sama-sama menerima kekancingan atau surat penetapan resmi yang dikeluarkan Keraton Solo, setelah prosesi jumenengan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro sebagai Raja Keraton Kasunanan Surakarta selesai, Sabtu (15/11/2025). 

Ia mengatakan apabila benar mengusir, maka akan berlanjut ke proses hukum.

"Dikatakan saya mengusir, ya kalau saya melakukan itu pasti sudah di kantor polisi," kata KGPH Benowo, Minggu (19/10/2017).

Kini, meski tak secara gamblang menyatakan dukungannya terhadap Pakubuwono XIV Hamangkunegoro, KGPH Benowo menekankan penentuan raja Keraton Solo tidak selalu jatuh pada anak laki-laki tertua.

Seperti sang ayah, Pakubuwono XII, yang bukan merupakan anak tertua, begitu pula Pakubuwono X.

Ia lantas menyinggung keberanian Pakubuwono XIV Hamangkunegoro berikrar di atas Watu Gilang.

Watu Gilang adalah batu peninggalan Majapahit yang secara turun-temurun menjadi tempat ikrar Raja Keraton Solo.

Ia pun mempersilakan KGPH Hangabehi untuk melakukan hal serupa, jika memang ingin menjadi penerus taktha.

Meski demikian, KGPH Benowo memperingatkan, bersumpah di atas Watu Gilang sebagai Raja Keraton Solo punya risiko tinggi, bahkan nyawa menjadi taruhan.

"Kemarin, Sinuhun yang ini (Gusti Purbaya) sudah mengikrarkan diri menjadi pengganti Pakubuwono XIII. Di sini di Watu Gilang, (batu) itu dibawa dari Majapahit."

"Jadi kalau mengucap sumpah (Raja Keraton Solo) harus di atas itu. Ini bukan main-main, saya nggak berani."

"Dia (Gusti Purbaya) menetapkan kembali, mengukuhkan kembali bahwa dia menggantikan ayahandanya sebagai Pakubuwono XIV di Watu Gilang, bukan di tempat lain," jelas KGPH Benowo.

"Iya, Watu Gilang itu. (Semua raja berikrar di sini) Iya. Di keraton pun ada tempatnya sendiri, tidak bisa di Sasana Sewaka, tidak bisa Sasana Handrawina, tidak bisa di Dalem Ageng Probo Suyoso. Tidak bisa, resminya ini (Watu Gilang)" jelas KGPH Benowo menegaskan.

"Kalau nanti yang satunya (KGPH Hangabehi) berani di sini ya monggo, silakan, kita tidak melarang."

"Saya sudah ngomong pada saudara-saudaranya, silakan kalau mau mengikrarkan diri di situ ya monggo. Kalau ada apa-apa ya tanggung sendiri," tukas dia.

Sementara dukungan terhadap Gusti Purbaya menjadi Pakubuwono XIV Hamangkunegoro, sudah ditunjukkan GKR Timoer sejak lama sebagai seorang kakak.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved