Berita Viral

Sosok yang Mengadu ke Faisal Tanjung soal Dugaan Pungli di SMAN 1 Luwu Utara, Circle-nya Luas

Terungkap sosok yang mengadu ke Faisal Tanjung terkait dugaan pungutan liar (pungli) di SMA Negeri (SMAN) 1 Luwu Utara. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Dokumentasi Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden/Kompas.com Reza Rifaldi
(kiri ke kanan) Dua guru asal Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Abdul Muis dan Rasnal. Abd Muis dan Rasnal, didampingi Ketua PGRI Luwu Utara Ismaruddin saat menyampaikan aspirasinya dalam rapat dengar pendapat di kantor sementara DPRD Sulsel, di kantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK), Jalan A P Pettarani, Kota Makassar, Rabu (12/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Faisal Tanjung melaporkan dua guru SMAN 1 Luwu Utara, Abdul Muis dan Rasnal, karena adanya laporan dugaan pungli dari seorang siswa. 
  • Ternyata, ia melaporkan hal tersebut usai mendapat aduan dari seorang siswa 

 

SURYA.CO.ID - Terungkap sosok yang mengadu ke Faisal Tanjung terkait dugaan pungutan liar (pungli) di SMA Negeri (SMAN) 1 Luwu Utara. 

Ternyata, sosok yang mengadu itu merupakan siswa inisial F.

Hal tersebut diungkap anak kandung guru Rasnal, Muhammad Alfabary Rasnal

"Kenapa bisa muncul masalah, karena ada salah satu siswa bernama F, notabenenya dia sering bergaul dengan LSM. Nah dia sampaikanlah, ke Faisal Tanjung," bebernya, dikutip dari SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Sementara sosok Faisal Tanjung merupakan alumni SMAN 1 Luwu Utara

"Faisal Tanjung ini juga Alumni Smansa Lutra (SMAN 1 Luwu Utara), tahun 2012 jurusan IPS. Dan muridnya bapak juga," ujar Alfaraby.

Akibat laporan tersebut, Abdul Muis dan Rasnal akhirnya harus berurusan dengan hukum. 

Keduanya ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Masamba. Mereka juga diberhentikan secara tidak hormat dari statusnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan ini lantas memicu gelombang protes dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Luwu Utara hingga berujung terselenggaranya rapat dengar pendapat di DPRD Sulawesi Selatan.

Baca juga: Sosok Asli Faisal Tanjung Pihak LSM yang Laporkan Guru Abdul Muis dan Rasnal, Ternyata Mantan Murid

PGRI Luwu Utara turun menggelar aksi unjuk rasa, menilai dua rekannya menjadi korban kebijakan yang tidak proporsional.

Pada Rabu (12/11/2025), Rasnal dan Muis bersama PGRI Luwu Utara mengadu ke DPRD Sulsel untuk mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) sebelum akhirnya terbang ke Jakarta.

Pada Kamis (13/11/2025) dini hari di Jakarta, mereka bertemu Presiden Prabowo Subianto yang kemudian menandatangani surat rehabilitasi sekaligus membatalkan keputusan PTDH.

Langkah itu disambut haru oleh komunitas guru di Luwu Utara. 

Respons Faisal Tanjung

Sementara Faisal Tanjung mengaku dirinya sudah dipanggil pihak kepolisian terkait pelaporan Abdul Muis dan Rasnal. 

Baca juga: Nasib Faisal Tanjung Pihak LSM yang Laporkan 2 Guru hingga Berujung Dipecat, Kini Dipanggil Polisi

Dia membenarkan bahwa laporan itu didasarkan laporan seorang siswa yang mengaku ada dugaan pungutan liar (pungli) di SMAN 1 Luwu Utara

Ia juga menyebut menerima bukti berupa pesan dari salah satu guru yang meminta siswa segera melunasi dana komite sebelum pembagian rapor.

“Ada pesan di grup kelas XII Mipa 1 waktu itu. Gurunya mengingatkan siswa untuk bayar komite sebelum pembagian rapor."

"Di chat itu seolah-olah pembagian rapor tidak berjalan lancar kalau komite tidak dibayar,” kata Faisal.

Menurut Faisal, ia kemudian mendatangi rumah Abdul Muis untuk meminta penjelasan secara langsung.

“Saya datangi Pak Muis untuk menanyakan hal itu. Dia bilang itu sumbangan, bukan pungutan. Saya tanya, kalau sumbangan kenapa dipatok Rp 20.000 per siswa? Dia jawab itu hasil kesepakatan orang tua,” ucapnya.

Baca juga: Trik Whatsapp Cara Cegah Terima Pesan dari Nomor Tak Dikenal, Tanpa Aplikasi Tambahan

“Setahu saya, sumbangan itu diperbolehkan, tapi dalam bentuk barang, bukan uang dengan nominal tertentu,” tambahnya.

Faisal mengaku kedatangannya saat itu murni untuk klarifikasi.

Namun, ia menilai respons yang diterima justru membuat dirinya merasa “ditantang”.

“Saya datang baik-baik, tapi malah dibilang, kalau merasa ada pelanggaran, silakan laporkan. Jadi saya laporkan,” ujarnya.

Faisal juga mempertanyakan tudingan yang berkembang setelah putusan pengadilan dan proses rehabilitasi muncul.

“Saya melapor berdasarkan informasi yang saya dapat. Kalau akhirnya dinyatakan bersalah di pengadilan, berarti laporan saya tidak salah."

"Tapi kenapa saya yang disalahkan?” ujarnya lagi.

Awal Mula Kasus

Kasus yang menjerat Rasnal dan Abdul Muis bermula dari polemik dana komite sekolah.

Saat itu, pihak sekolah meminta sumbangan sukarela sebesar Rp20 ribu per bulan kepada orang tua siswa untuk membantu pembayaran insentif guru honorer.

Namun, salah satu LSM melaporkan adanya dugaan pungutan liar (pungli) dalam pengelolaan dana tersebut.

Laporan itu membuat mantan Kepala SMAN 1 Luwu Utara, Rasnal, serta Bendahara Komite, Abdul Muis, ditetapkan sebagai tersangka.

Keduanya sempat ditahan di Rutan Masamba dan menerima Surat Keputusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari Gubernur Sulsel.

Keputusan itu memicu penolakan dari kalangan guru.

PGRI Luwu Utara menggelar aksi unjuk rasa menuntut keadilan, menilai kebijakan tersebut tidak proporsional.

Pada Rabu (12/11/2025), Rasnal dan Abdul Muis bersama PGRI Luwu Utara mengadukan nasib mereka ke DPRD Sulsel, kemudian bertolak ke Jakarta untuk menemui Presiden.

Presiden Prabowo menyetujui rehabilitasi dan memulihkan status ASN keduanya.

Dapat Penyambutan Meriah

Setelah kasus ini berakhir, guru dan siswa SMAN 1 Luwu Utara menyiapkan penyambutan meriah kedatangan Rasnal dan Abdul Muis

Keduanya akan dijemput ribuan guru dan siswa di perbatasan Luwu dan Luwu Utara, Selasa (18/11/2025). 

"Penjemputan Selasa siang. Batal penjemputan Senin karena mau ketemu dulu Pak Rasnal dan Pak Muis dengan Gubernur," ujar Jusman, Ketua Media Infokom PGRI Luwu Utara.

Selain Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Luwu Utara, para guru dan siswa SMAN 1 Luwu Utara juga akan turut menyambut keduanya.

Prosesi penyambutan di lingkungan sekolah akan digelar pada Selasa (18/11/2025), sebagai bentuk kegembiraan keluarga besar sekolah atas dipulihkannya status Aparatur Sipil Negara (ASN) Rasnal dan Abdul Muis.

“Kami senang sekali dengan dipulihkannya status ASN Pak Rasnal dan Pak Muis. Kegembiraan itu akan kami ungkapkan lewat penyambutan pada hari Selasa,” ujar Guru SMAN 1 Luwu Utara, Isnandar, saat ditemui di Masamba, Sabtu (15/11/2025).

Meski Rasnal kini tidak lagi mengajar di SMAN 1 Luwu Utara, Isnandar memastikan pihak sekolah tetap mengundangnya untuk hadir karena kasus yang menimpa keduanya berawal dari sekolah yang berada di Kelurahan Kappuna, Kecamatan Masamba itu. 

“Saya sudah hubungi Pak Rasnal kemarin, dan beliau siap hadir pada prosesi penyambutan di sekolah,” katanya. Isnandar juga membocorkan sejumlah rangkaian acara yang akan digelar di SMAN 1 Luwu Utara.

“Nanti kami akan sambut dengan tarian Paduppa. Kemudian Kepala Sekolah, atau yang mewakili, akan memasangkan baju Korpri kepada keduanya,” jelasnya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved