Berita Viral

Sosok Misbakhun Ketua Komisi XI DPR yang Bongkar Kemarahan Menkeu Purbaya Gegara Diviralkan Mengaji

Inilah sosok Mukhamad Misbakhun, Ketua Komisi XI DPR RI yang membongkar kemarahan besar Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ke ajudannya.

Editor: Musahadah
Kolase Kemenkeu/Dokumentasi Partai Golkar
MARAH - (kanan) Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun. (kiri) Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya. Misbakhun membongkar kemarahan Menkeu Purbaya ke ajudan gara-gara diviralkan mengaji. 
Ringkasan Berita:
  • Video Menkeu Purbaya mengaji di dalam mobil saat tengah macet, viral di media sosial dan mendapat reaksi positif warganet. 
  • Meski begitu, Purbaya justru memarahi ajudannya yang telah membuat video dan memviralkan ke media sosial, 
  • Kemarahan Purbaya diungkap Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun.  

 

SURYA.CO.ID - Inilah sosok Mukhamad Misbakhun, Ketua Komisi XI DPR RI yang membongkar kemarahan besar Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ke ajudannya.

Menkeu Purbaya marah gara-gara direkam saat tengah mengaji Al Quran di dalam mobil. 

Kemarahan Purbaya itu diungkapkan Mukhamad Misbakhun saat bicara di gelar wicara bertajuk 'DARI SRI MULYANI KE PURBAYA. KEMANA ARAH EKONOMI KITA?' di Youtube @AkbarFaizalUncensored, tayang perdana Kamis (6/11/2025).

Misbakhun mengaku beberapa kali bertemu dan ngobrol dengan Purbaya.

Purbaya mengungkapkan, dirinya marah besar terhadap ajudan karena menganggap video yang ramai mendapat pujian dari publik itu tadak ada gunanya.

Baca juga: Rekam Jejak Mukhamad Misbakhun yang Minta Menkeu Purbaya Prioritaskan Benahi Pembayaran Subsidi

 "Saya sudah tahu ceritanya itu," kata Misbakhun.

"Dia marahin setengah mati itu ajudannya. 'Apa perlunya begituan?'" lanjut Misbakhun menirukan Purbaya.

Misbakhun mendorong sikap profesionalitas Purbaya sebagai ekonom yang menjadi bendahara negara.

 Ia setuju dengan sikap Purbaya yang mengomeli ajudan karena membuatnya viral namun tidak terkait dengan urusan kenegaraan atau keuangan.

Terlebih, Purbaya yang kini menjadi buah bibir dengan gaya yang ceplas-ceplos mengaku kerap diganggu dan digiring ke arah politik.

"Saya ketemu berapa kali dan dia sudah menyampaikan. Pak, saya sama ketika berhubungan dengan mitra kerja yang lain. Saya tidak ingin orang yang profesional itu kemudian diganggu oleh gangguan-gangguan politik yang tidak perlu. Kasih kesempatan mereka menunjukkan profesionalismenya, menunjukkan kompetensinya, menunjunjukkan bakat besarnya untuk menyelesaikan masalah," kata Misbakhun.

Mengutip Wartakotalive, viral video Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sedang melantunkan ayat suci Al-Qur'an saat berada di mobil. 

Purbaya mengaji menggunakan handphone saat terjebak macet di sebuah jalan di Jakarta.

Momen Purbaya mengaji itu direkam oleh ajudannya. Purbaya terlihat duduk di bangku penumpang. 

Lantunan ayat suci Al-Qur'an pun terdengar sayup-sayup dari bangku penumpang.

Sikap Purbaya mendapat pujian dari warganet hingga menyebut Presiden Prabowo Subianto tidak salah melantik Menteri Keuangan. 

Momen itu dibagikan akun TikTok @3a_jaya pada Jumat (31/10/2025). 

Purbaya pun tak mengetahui saat dirinya direkam oleh pria yang diduga anak buahnya. 

Sementara terlihat jalanan yang dilalui mobil Purbaya lumayan macet.

Sontak video itu dibanjiri pujian dari warganet yang memang akhir-akhir ini Purbaya sedang menjadi sorotan publik. 

Netizen mengatakan Purbaya berani menghadapi mafia besar lantaran dibekingi oleh Tuhan. 

Sebelumnya, Purbaya juga sempat memarahi ajudannya yang memotong wawancara dengan wartawan. 

Insiden pertama bermula saat Purbaya tengah fokus menjawab pertanyaan para wartawan yang sudah menantinya sejak lama.

Suasana wawancara berlangsung normal hingga tiba-tiba ajudannya datang dan menghentikan percakapan itu secara berani dan mendadak.

Tindakan itu sontak memantik kekesalan Purbaya. 

Dengan nada penuh sindiran, ia menyinggung betapa tidak tepatnya momen wawancara yang sedang berjalan dipotong tanpa alasan yang jelas. 

Sosok Misbakhun

Misbakhun, anggota Komisi XI DPR RI saat memberikan sosialisasi.
Misbakhun, anggota Komisi XI DPR RI saat memberikan sosialisasi. (Foto Istimewa)

Misbakhun lahir di Pasuruan pada tanggal 29 Juli 1970.

Misbakhun mempunyai empat orang anak hasil pernikahannya dengan Eny Sulistijowati.[7] ia memiliki empat orang anak yang bernama Aisyah Claresta, Azzahra Fikriah, Aida Afiah dan Andre Adiyatma
Pendidikan

Misbakhun menempuh jenjang pendidikan menengah atasnya di SMA Negeri 1 Pasuruan pada tahun 1986.

Setelah lulus SMA, pada tahun 1988 Ia melanjutkan kuliah pada program Diploma III Perpajakan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) di Bintaro.

Setelah lulus dan berkarier di lingkungan Departemen Keuangan, Misbakhun melanjutkan pendidikannya pada jenjang S1 program ekstensi sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta dan lulus pada tahun 2003.

Ia melanjutkan pendidikan Magister Hukum di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lulus pada tahun 2015.

Misbakhun juga melanjutkan studi doktoral Ilmu Ekonomi di Universitas Trisakti dan lulus dengan predikat cum laude pada 2024.

Misbakhun meraih gelar lulusan terbaik untuk Program Doktor Konsentrasi Kebijakan Publik dan lulusan terbaik untuk Program Doktor IImu Ekonomi di Universitas Trisakti.

Setelah lulus dari STAN Misbakhun bekerja di Departemen Keuangan (Depkeu) Republik Indonesia sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Selama di Departemen Keuangan karier Misbakhun tergolong cemerlang, Ia pernah bertugas di kantor pusat dan diperbantukan di sekretariat Dirjen Pajak.

Ia disebut-sebut dekat dan menjadi orang kepercayaan Dirjen pajak saat itu Hadi Poernomo yang saat ini menjadi ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Pada tahun 2003 pula Misbakhun yang masih bekerja di Depkeu, mendirikan PT Agar Sehat Makmur Lestari (ASML) yang memproduksi tepung agar-agar di tanah kelahirannya Pasuruan. 

Pabrik PT ASML Ia dirikan dengan biaya investasi sebesar 8 miliar diatas tanah seluas 1,2 hektare.

Setelah 15 tahun bekerja sebagai PNS, Misbakhun pada tahun 2005 mengundurkan diri dan memilih menjadi pengusaha.

Keterlibatannya di bidang politik dimulai ketika ia maju sebagai calon anggota DPR RI pada pemilu legislatif 2009 dari PKS.

Ia merupakan calon nomor urut 1 pada daerah pemilihan Jatim II dan lolos menjadi anggota DPR dengan memperoleh 35.980 suara setelah setelah terjadi sengketa srat suara yang kemudian diputuskan oleh Mahkamah agung.

Belakangan, Muhammad Misbakhun akhirnya berubah haluan dengan keluar dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan pindah ke Partai Golkar.

Namun, Misbakhun mengatakan, dia tidak memiliki masalah dengan PKS. Keputusannya untuk pindah disebut sebagai pilihan politiknya pribadi.

Misbakhun mengatakan, perpisahannya dengan PKS dipenuhi rasa persahabatan. Presiden PKS Anis Matta juga sempat memberikan sejumlah pesan kepadanya.

Dia memperoleh suara terbanyak di dapil Jatim II.

Adapun Dapil Jawa Timur II meliputi Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Probolinggo. 

Di dapil tersebut, Partai Golkar memperoleh satu kursi penuh untuk DPR RI.

Perolehan suara Misbakhun yang dipasang Golkar di nomor urut 5 itu bahkan mengalahkan suara total Partai Golkar di Jawa Timur II yang mendulang 50.206 suara.

Misbakhun mengklaim total perolehan suaranya hingga kini telah mencapai 66.694 suara.

Sebelumnya saat masih dikneal sebagai politis PKS, Misbakhun pernah diterpa kabar yang tidak mengenakan.

Namanya belakangan diberitakan terlibat perseteruann dengan salah satu orang dekat presiden SBY.

Kasusnya bermula ketika Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana, Andi Arief melaporkan Misbakhun ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 1 Maret 2010 terkait dugaan letter of credit (L/C) fiktif dari bank itu kepada perusahaan milik Misbakhun, PT Selalang Prima Internasional sebesar USD 22,5 juta.

Permasalahan timbul karena pelaporan ini berbarengan waktunya menjelang sidang paripurna DPR tentang pandangan akhir fraksi Pansus Hak Angket Bank Century.

Kini Misbakhun membuat heboh lantaran perusahaannya, PT Selalang Prima Internasional, menerima L/C dari Bank Century senilai USD 22,5 juta pada 2007.

Pembayaran L/C itu sempat macet. Informasi ini terungkap justru ketika Misbakhun menjadi Panitia Khusus Hak Angket Century.

Di Pasuruan, Misbakhun populer sebagai eksportir tepung agar-agar ke Eropa.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Menkeu Purbaya Marah Besar ke Ajudan Gara-gara Dibuat Viral: Apa Perlunya Begituan?

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved