Berita Viral

Sosok Mulyono Pendiri Jokowi Center yang Dipecat Usai Hadiri Mimbar Rakyat Pemakzulan Gibran

Ini lah sosok Mulyono, pendiri Jokowi Center yang dicopot gara-gara menghadiri mimbar rakyat bertajuk “Pemakzulan Gibran dan Adili Jokowi”.

|
Editor: Musahadah
kolase tribun solo
DICOPOT - Ketua Umum Jokowi Center, Hery Setiawan (kiri) yang menyebut telah memecat Mulyono karena hadiri mimbar bebas pemakzulan Gibran dan adili Jokowi. Foto kanan: Sosok Mulyono diduga yang tengah. 
Ringkasan Berita:
  • Mulyono, pendiri Jokowi Center yang dicopot gara-gara menghadiri mimbar rakyat bertajuk “Pemakzulan Gibran dan Adili Jokowi” di Kota Solo pada 28 Oktober 2025. 
  • Mulyono dipecat sejak 3 November 2025.
  • Pemecatan Mulyono dilaporkan oleh ketua JC kepada Jokowi pada Selasa (11/11/2025)
 

 

SURYA.CO.ID - Ini lah sosok Mulyono, pendiri Jokowi Center yang dicopot gara-gara menghadiri mimbar rakyat bertajuk “Pemakzulan Gibran dan Adili Jokowi” di Kota Solo pada 28 Oktober 2025. 

Acara yang digelar di depan Gedung Umat Islam, Selasa (28/10/2025) ini dimaksudkan untuk memakzulkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan mengadili Mantan Presiden Jokowi.

Sejumlah orator ikut meramaikan mimbar bebas aksi ini, di antaranya Rismon Sianipar, Rizal Fadillah dan terpidana ujaran kebencian Alfian Tanjung.

Mulyono, pendiri Jokowi Center diduga juga berada di acara tersebut.

Menanggapi hal ini, pimpinan pusat Relawan Jokowi Center mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan Mulyono yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Pusat JC.

Baca juga: Sosok Aristo Pangaribuan Ahli Pidana UI yang Sebut Jokowi Menang Telak 6:0 dari Roy Suryo Cs

Ditemui di Solo, Ketua Umum Jokowi Center, Hery Setiawan, menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan klarifikasi terkait keterlibatan Mulyono dalam acara tersebut.

“Kami langsung klarifikasi. Jadi beliau membuat acara itu (adili Jokowi dan makzulkan Gibran) tanpa pemberitahuan ke Jokowi. Itu dilakukan atas nama pribadi, bukan atas nama relawan JC,” kata Hery di Solo usai menemui Jokowi di kediamannya, Selasa (11/11/2025).

Siapakah Mulyono

Kiprah Mulyono mulai dari mendirikan Jokowi Center hingga menjelang dicopot belum banyak terungkap di media. 

Hery menegaskan bahwa penonaktifan Mulyono sudah dilakukan sejak 3 November 2025.

“Kami telah memberikan sanksi dari organisasi JC kepada Mulyono. Untuk sementara, kami nonaktifkan per 3 November 2025 dan sudah mengirim surat sanksi tersebut,” lanjutnya.

Sementara itu, Hery menambahkan, kedatangannya ke kediaman Jokowi bertujuan menyerahkan surat audiensi untuk membahas kegiatan organisasi JC sekaligus mengklarifikasi kasus Mulyono.

“Saya kirim surat ke Jokowi untuk membicarakan persoalan itu (Mulyono). Bahwa dia sudah kami nonaktifkan. Jadi apa pun yang dia lakukan sudah tidak ada hubungannya lagi dengan Jokowi Center. KTA-nya juga sudah dicabut,” tutupnya.

Apa itu Jokowi Center?

Dikutip dari banyak sumber, Jokowi Center (relawan) didirikan sekitar seminggu setelah kemenangan Jokowi dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, yaitu pada pertengahan Juli 2014. 

Jokowi Canter ini lah yang terus mendorong Jokowi untuk ikut konstelasi Pilpres 2014. 

Relawan Jokowi Center tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.  

Di Jateng, posko Jokowi Center ‎ini dirikan di Solo, Jumat (23/5/2014) malam. Deklarasi malam ini melibatkan puluhan anak-anak muda dari berbagai daerah di Jateng.

Ikut hadir pula Putri Indonesia Jateng 2014, Rahmi Wijiharti.

Deklarasi di warung wedangan (angkringan) di Jalan Kol Sutarto, Solo, tersebut ditandai penyematan pin bergambar Jokowi oleh Fransica Sestri, salah satu pejabat di Grup Mustika Ratu.

Jokowi Center terus berkembang seiring terpilihnya Jokowi sebagai Presiden RI pada 2014, dan berlanjut pada pilpres 2019. 

Bahkan organisasi Jokowi Center ini melebarkan sayapnya dalam berbagai bidang.

Dalam rangka mendukung swasembada pangan, Jokowi Center bersama PT Agape Sinar Nusantara dan PT Surya Cipta Gemilang memulai rencana pembuatan food estate di Merauke, Papua.

Langkah itu diungkapkan Perwakilan PT Agape Sinar Nusantara, Jony Eko Saputro ditandai dengan penandatanganan kerja sama ketiga pihak di Solo, Jawa tengah pada Selasa (14/5/2024).

Lewat kerja sama tersebut, diharapkan pembangunan food estate dapat meningkatkan kemampuan Merauke menuju swasembada pangan.

"Begitu juga dengan beberapa daerah tertinggal di Papua lainnya," ungkap Jony dalam siaran tertulis, Sabtu (18/5/2024).

Hal senada disampaikan, Ketua Umum Jokowi Center, Hery Setiawan. Menurutnya, swasembada pangan dapat hadir diwujudkan lewat food estate tersebut.

Mengingat lahan seluas 200 ribu hektare akan diolah untuk memproduksi sembako, kosmetik, obat-obatan hingga produk hewani.

"Ketahanan pangan dan swasembada pangan merupakan cita-cita mulia bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kami optimis terwujud," ungkap Hery Setiawan.

Keyakinannya itu merujuk sejumlah persiapan yang telah dilakukan pihaknya. Di antaranya akan berencana membangun pabrik pupuk di Merauke Papua. Pupuk yang diproduksi diungkapkannya merupakan pupuk untuk tanah Papua yang memiliki kondisi khusus.

"Dalam waktu tiga tahun ke belakang kami telah pelajari dan analisa, khususnya sistem penanaman tanaman pangan di Papua," ungkap Hery.

"Termasuk kebutuhan pupuk untuk wilayah Papua yang memiliki kondisi alam khusus," bebernya.

Bersamaan dengan itu, pihaknya telah membangun pabrik pupuk di Ngawi, Jawa Timur.

Tak hanya memproduksi tanaman pangan, lokasi ini juga akan dijadikan wisata pertanian untuk mengedukasi masyarakat. 

"Integrated farming dengan wisata edukasi pertanian akan menjadi rancangan yang akan diaplikasikan pelaksanaannya di Merauke. Kami berharap dukungan pemerintah dalam hal perijinan serta jaminan keamanan atas project ini," jelasnya.

Mimbar Bebas Adili Jokowi

DEMO - Wakil Ketua TPUA Rizal Fadillah berorasi di depan Gedung Umat Islam, Solo, Selasa (28/10/2025), menuntut Gibran dimakzulkan dan Jokowi diadili.
DEMO - Wakil Ketua TPUA Rizal Fadillah berorasi di depan Gedung Umat Islam, Solo, Selasa (28/10/2025), menuntut Gibran dimakzulkan dan Jokowi diadili. (kolase tribun solo/tribun jakarta)

Mimbar bebas ini digelar oleh pihak-pihak yang selama ini berseberangan dengan Jokowi.

Dalam mimbar bebas itu, Wakil Ketua TPUA Rizal Fadilah mengungkit proses pencalonan Gibran yang dinilai cacat konstitusi.

“Gibran adalah figur cacat. Cacat konstitusi jelas. Di-markup usianya. Cacat administrasi jelas karena diloloskan oleh KPU sebelum ada pergantian PKPU,” ungkapnya.

Selain itu, riwayat Gibran juga dinilai bermasalah.

Ijazah yang ia gunakan untuk mencalonkan diri dinilai tidak sah.

 “Gibran adalah orang yang cacat akademik. Ijazahnya palsu. Sama saja bapak dan anak,” jelasnya.

Ia pun mendesak agar Jokowi diadili karena dianggap menggunakan ijazah palsu. Ia juga meminta Gibran dimakzulkan.

“Ayo kita bergerak rakyat mendesak secara konstitusional Jokowi diadili Gibran diadili dan dimakzulkan juga,” tuturnya. (berbagai sumber)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Mulyono, Pendiri Jokowi Center Dicopot karena Ikut Acara Pemakzulan Gibran dan Adili Jokowi di Solo

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved