Berita Viral

Sosok Achmad Siswanto, Dosen UNJ yang Akhirnya Diangkat Jadi PPPK Setelah Penantian 15 Tahun

Achmad akhirnya diangkat menjadi Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berstatus PPPK. Ini sosok dan kisahnya.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
UNJ
Achmad Siswanto akhirnya diangkat jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 
Ringkasan Berita:

 

SURYA.CO.ID - Impian Achmad Siswanto terwujud setelah penantian selama 15 tahun. 

Achmad akhirnya diangkat menjadi Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Rabu (5/11/2025).

“Rasanya campur aduk. Antara haru, lega, dan bersyukur."

"Perjalanan panjang ini akhirnya berujung pada sebuah pengakuan yang saya harap bisa membuat saya lebih bermanfaat untuk UNJ,” ujarnya, dikutip dari situs UNJ.

Mengawali karier sebagai asisten dosen pada 2010 silam, Achmad mendampingi mahasiswa mempelajari Sosiologi, memahami masyarakat hingga menelusuri realitas sosial yang terus berubah.

“Prof. Suriani bukan hanya guru bagi saya dalam bidang ilmu, tapi juga teladan tentang bagaimana seorang pendidik harus berjiwa besar dan rendah hati,” ujarnya penuh hormat.

Terasa Mimpi

Awalnya, Achmad kuliah S1 di UNJ Jurusan Sosiologi – Program Studi Pendidikan Sosiologi FIS UNJ (kini sudah menjadi Program Studi Pendidikan Sosiologi FISH UNJ).

Ia merupakan angkatan pertama.

Tak lama setelah meraih gelar sarjana, ia dipanggil kembali untuk menjadi pengajar muda.

“Saya masih ingat, dulu setiap kali masuk kelas, rasanya seperti mimpi. Dulu saya duduk di kursi mahasiswa, sekarang saya berdiri di depan mereka,” kenangnya.

Di tengah kesibukan mengajar, pada 2014 Achmad berhasil menyelesaikan studi S2 di Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).

Ia memperdalam pemahaman tentang masyarakat dan memperkaya perspektifnya sebagai pendidik.

Baca juga: Pilunya Nenek Ningsih Penjual Sayur Kehilangan Modal Rp6 Juta yang Baru Dipinjam, Ogah Lapor Polisi

Tetap Sabar

Bertahun-tahun Achmad menjalani profesi dosen dengan status DPK yang kerap membuatnya merasa berharap tetapi tidak pasti.

Baginya masa-masa tersebut merupakan periode pembelajaran hidup sesungguhnya. Di saat rekan-rekan lain mulai mendapat kepastian karier, Achmad tetap setia mengabdi di UNJ.

Mengajar sepenuh hati, mendampingi mahasiswa bimbingan skripsi, membuat penelitian, dan berpartisipasi dalam kegiatan akademik tanpa pamrih.

“Saya belajar untuk tidak mengeluh. Yang penting saya tetap mengajar dengan hati, tetap berkontribusi, karena saya yakin setiap usaha akan ada waktunya untuk dihargai,” tuturnya pelan.

Baca juga: Kompak Bakal Ajukan Praperadilan di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Alasan Rizal Fadillah dan Rismon

Ia percaya pendidikan wujud pengabdian pada ilmu dan kemanusiaan.

Awal baru

Di matanya, profesi dosen bukan sekadar pekerjaan, tetapi perjalanan spiritual. Ia meyakini bahwa setiap ilmu yang ia bagikan dengan tulus akan menjadi amal jariyah.

“Saya tidak pernah berpikir menjadi dosen untuk mengejar status. Saya hanya ingin terus belajar dan berbagi. Itu saja sudah cukup membuat saya bahagia,” katanya lirih.

Perihal makna status ASN PPPK ini, Achmad mengatakan, “Ini bukan akhir, tapi awal yang baru. Saya ingin terus berbuat yang terbaik untuk mahasiswa, untuk UNJ, dan untuk masyarakat," tutur Achmad.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved