Bangunan Ponpes di Sidoarjo Ambruk

Apa Kabar Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny Tewaskan 63 Orang? Sebulan Berlalu, Ini Update Kasusnya

Apa kabar kasus ambruknya Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur? Sebulan berlalu belum ada tersangka. Ini perkembangan kasusnya.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase SURYA.CO.ID Ahmad Zainul Haq/M Taufiq
(kiri ke kanan) Kondisi Ponpes Al Khoziny usai bangunan musala ambruk. Proses evakuasi santri korban runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny 

Meski duka mendalam dirasakan banyak keluarga, Cak Imin menuturkan, ada keteguhan luar biasa dari para orang tua korban di Madura, yang menunjukkan kekuatan iman dan karakter khas pesantren.

“Bahkan di Madura itu, ketika pesantren Al Khoziny mengantarkan jenazah salah satu putra yang meninggal korban peristiwa itu, salah seorang Kiai di Madura ditanya apa perasaannya. Jawabannya mengagetkan,” tutur Cak Imin.

“Kiainya berkata, saya tidak sedih, saya justru bersyukur anak saya bisa meninggal dalam keadaan shalat dan sedang menuntut ilmu di pesantren. Saya ingin anak saya begitu lagi, tiga lagi kalau bisa,” lanjutnya.

Menag Beri Bantuan

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan, pihaknya memberikan bantuan sebesar Rp 610 juta kepada Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Adapun mushala di Ponpes Al Khoziny baru-baru ini roboh dan menimpa santri yang sedang shalat di dalamnya.

Hal tersebut Nasaruddin sampaikan saat rapat bersama Timwas Penanganan Bencana DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025).

"Kami juga memberikan bantuan dana Rp 610 juta untuk rehabilitasi asrama, dan untuk memungkinkan anak-anak kita itu untuk berteduh di saat-saat bangunannya runtuh," ujar Nasaruddin.

Nasaruddin menyampaikan, begitu Kemenag mendengar insiden di Ponpes Al Khoziny, dirinya langsung terjun ke lapangan.

Dia mengatakan, bersama Kemenag Jawa Timur, mereka turut memberikan bantuan stabilitas emosional kepada orangtua korban.

Nasaruddin menilai, bahasa agama sangat penting dalam momen bencana seperti itu.

"Dan ada hal yang menarik, Bapak/Ibu sekalian. Kami tidak bersedih, Pak, dengan kematian anak kami. Rakaat kedua anak kami dijemput malaikat maut, dan mudah-mudaban nanti menjemput kami di pintu surga," ujar Nasaruddin.

"Jadi, mereka itu bukan bersedih, tetapi malah, bahkan alhamdulillah, anak kami dijemput di rakaat kedua, di tempat yang sangat mulia, bukan di tempat maksiat dan sedang bernakal-nakalan," sambungnya.

 

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved