Berita Viral

Rezeki Nomplok Kakak Beradik di Kendal yang Tinggal Bareng Jasad Ibu dan Tak Makan 28 Hari

Kakak beradik yang tinggal bareng jasad ibu dan nekat tak makan 28 hari, akhirnya mendapat bantuan.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Kompas.com/Tribun Jateng
(kiri ke kanan) Putri Setya Gita Pratiwi, dirawat di RS Muhammadiyah Boja Kendal 
Ringkasan Berita:
  • Kakak beradik, Putri (23) dan Intan (19) ditemukan lemas karena tak makan 28 hari.
  • Mereka diketahui tinggal bersama jasad ibu yang sudah meninggal hampir sebulan.
  • Keberadaan mereka diketahui usai warga mencium bau menyengat di sekitar rumah.
  • Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, turun tangan beri bantuan.

 

SURYA.CO.ID - Putri Setya Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (19), kakak beradik yang tinggal bareng jasad ibu dan nekat tak makan 28 hari, akhirnya mendapat bantuan. 

Saat ini, keduanya masih menjalani perawatan di RS Muhammadiyah Boja Kendal, karena kondisi yang masih lemas karena bertahan hidup tanpa makanan selama berhari-hari. 

Saat pertama kali dibawa ke RS Muhammadiyah Boja, Intan sudah tidak sadarkan diri.

Sedangkan Putri masih sadar.

"Iya, keduanya mengalami kekurangan berupa kesadaran psikiater," kata Dokter RS Muhammadiyah Boja, Arfa Bima F.

Beruntung, keduanya tak kekurangan kadar gula meski sudah tidak makan hampir sebulan. 

"Tidak ada tanda kurang gula tapi mengalami dehidrasi. Dan tim medis menemukan kedua pasien lemas saat dibawa ke sini pada Sabtu kemarin," tambahnya.

Dia menerangkan, pihaknya masih kesulitan untuk proses asesmen karena keterangan dari Putri selalu berubah. Sedangkan Intan mengalami kesulitan berbicara.

"Waktu dianalisa jawabannya selalu berubah," imbuhnya.

Saat ini, pihaknya masih fokus untuk memulihkan kondisi fisik kedua kakak beradik yang kini telah ditinggal ibunya tersebut.

Di sisi lain, pihaknya juga akan terus memantau kondisi psikiater keduanya, dan berkoordinasi dengan dokter psikiater.

"Dirawat sampai sini untuk pemulihan fisik sekitar seminggu. Tapi untuk kejiwaan, kami konsultasikan dengan dokter lain di bidangnya," tambahnya.

Baca juga: Nasib Kakak Beradik di Kendal Tinggal Bareng Jasad Ibu, Nekat Tak Makan 28 Hari Demi Jalankan Wasiat

Dapat Bantuan Pelatihan

Terkait nasib keduanya, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, telah memerintahkan Dinas Sosial Kendal untuk menangani kakak beradik itu.

Termasuk memberikan pelatihan keterampilan agar bisa mandiri.

“Nanti akan dititipkan ke Panti Margi Utomo. Di situ akan diberi keterampilan kerja,” kata Mbak Tika.

Setelah pelatihan, Pemkab akan memberi peralatan kerja agar mereka bisa bekerja dari rumah.

Mbak Tika juga berpesan agar setelah pulih, keduanya mau berinteraksi dan meminta bantuan tetangga jika mengalami kesulitan. 

Biaya perawatan keduanya ditanggung BPJS yang kini telah diaktifkan kembali.

"Sudah didaftarkan desa setempat dan sudah aktif dari kemarin. Kebetulan Kendal kan BPJS UHC. Alhamdulillah ini sudah bisa digunakan," sambungnya.

Kronologi

Putri dan Intan ditemukan dalam kondisi lemas di rumahnya, Dusun Dukuh Somopuro RT 7 RW 7, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (1/11/2025).

Keduanya diketahui tinggal bersama jasad sang ibu, Setianingsih (51).

Keberadaan mereka baru diketahui warga yang curiga karena tercium aroma tak sedap di sekitar rumah tersebut.

Baca juga: Tabiat Hening, Admin Medsos Wali Kota Eri Cahyadi yang Pengunduran Dirinya Ditolak Usai Viral

Selain itu, warga curiga dengan gelagat Setianingsih dan kedua anaknya yang jarang keluar rumah. 

Padahal, mereka diketahui kerap berbelanja menggunakan becak.

Rumah Terkunci

Saat didatangi warga, rumah Setianingsih dalam kondisi terkunci dari dalam dan diganjal kursi. 

Warga juga melihat kerumunan lalat berada di dekat jendela kaca rumah.

Setelah dibuka perlahan, warga kemudian bertanya ke Putri Setia Gita Pratiwi untuk melihat ibunya yang diduga mengalami sakit.

"Ditanya sama warga, ibunya di mana. Terus dijawab itu di dalam, tapi pas dilihat itu ibu Setianingsih sudah meninggal dan membusuk," terangnya Kepala Desa Bebengan, Wastoni, dikutip SURYA.CO.ID dari TribunJateng.

Wastoni pun langsung memanggil pihak kepolisian serta warga untuk mengevakuasi jenazah.

Setelah dievakuasi, kedua anak Setianingsih juga kini dirawat di RSI Boja Kendal dengan kondisi tubuh yang terkulai lemas kekurangan nutrisi.

"Itu langsung saya panggil pak polisi, dan ramai," imbuhnya.

Bantah Tak Pedulikan Warga

Wastoni membantah jika tetangga maupun perangkat desa tak mengindahkan kondisi keluarga Setianingsih.

Dia berujar, keluarga Setianingsih dipandang sebagai kalangan mampu di desanya.

Baca juga: Rekam Jejak Gubernur Riau Abdul Wahid yang Kena OTT KPK, Pernah Jadi Kuli Bangunan hingga Direktur

Setiap sebulan sekali, selalu ada becak yang membawa barang belanja ke rumah Setianingsih.

Keluarga Setianingsih juga dikenal aktif bersosialisasi terutama dalam kegiatan desa termasuk PKK.

"Itu enggak benar kalau tidak peduli. Bahkan proses mengurus jenazah pun kami sucikan sebagaimana mestinya," ungkapnya.

Menurut Wastoni, Putri sempat beli roti sebanyak Rp 100 ribu di toko kelontong dekat rumah, Jumat (3/10/2025).

Roti itu, katanya akan dimakan bersama adik dan ibunya.

Namun setelahnya, tetangga tak lagi melihat Putri keluar rumah lagi.

Rumah Setianingsih selalu tertutup, dengan lampu yang menyala saat malam hari.

"Katanya ibunya sudah tidak mau makan, la terus dibelikan roti itu, ada tetangga yang lihat,"

"Warga tahunya keluarga ibu Setianingsih itu orang mampu, tapi sejak itu tidak keluar rumah. Lampu nyala pas malam, setelah pukul 9 malam, lampu dimatikan lagi." paparnya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved