Berita Viral

Benarkah Batu Jatuh Dari Langit Ditemukan Bocah SD di Tegal Adalah Meteor? Kenali Ciri-cirinya

Seorang bocah SD di Tegal, Jawa Tengah, menemukan batu jatuh dari langit diduga batu metero. Benarkah demikian? simak ciri-cirinya.

Kolase Tribun Jateng dan NASA
BATU METEOR - (kiri) Seorang warga di Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menemukan sebuah batu diduga bagian dari pecahan meteor yang jatuh pada Minggu(5/10/2025) lalu. 

SURYA.co.id - Fenomena langka kembali menggemparkan warga Jawa Tengah.

Penduduk Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, dibuat heboh setelah sebuah batu misterius diduga berasal dari luar angkasa jatuh dari langit.

Kejadian ini berlangsung pada Minggu (5/10/2025), di hari yang sama ketika publik juga dikejutkan oleh kabar jatuhnya batu meteor di wilayah Cirebon, Jawa Barat.

Kesamaan waktu tersebut membuat banyak warga menduga bahwa dua peristiwa ini mungkin saling berkaitan.

Menurut informasi yang dihimpun Tribunjateng.com pada Rabu (8/10/2025), penemuan batu langit di Tegal bermula dari seorang anak bernama Ibnu, bocah berusia 11 tahun yang pertama kali melihat benda tersebut.

Lantas, benarkah batu yang ditemukan tersebut merupakan batu meteor yang jatuh?

Untuk memastikannya, anda harus tahu ciri-ciri batu meteorit.

Jika suatu saat kamu menemukan batu aneh di tanah dan bertanya-tanya apakah itu contoh meteorit, ada beberapa ciri yang bisa kamu kenali.  

Dilansir dari U.S. Geological Survey, berikut adalah sifat-ssifat batuan meteorit:

  1. Kepadatan tinggi: meteorit terasa lebih berat karena mengandung besi atau nikel.
  2. Bersifat magnetik: kebanyakan meteorit logam akan menarik magnet.
  3. Bentuk tidak beraturan: memiliki permukaan yang seperti berlubang-lubang kecil (regmaglypts), mirip sidik jari.
  4. Kerak fusi: bagian luar meteorit tampak gelap dan mengilap karena meleleh saat melewati atmosfer.

Namun, meteorit tidak memiliki gelembung seperti batu vulkanik, tidak mengandung kuarsa berwarna terang, dan tidak meninggalkan goresan berwarna saat digesekkan ke permukaan keramik tak berglasir.

Jika batu tersebut meninggalkan goresan merah atau hitam, kemungkinan itu hanya batu bumi biasa yang mengandung hematit atau magnetit.

Dari mana asal meteorit?

Menurut New Scientist, sebagian besar meteorit berasal dari sabuk asteroid, zona berbatu yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter.

Batuan di sana bisa berukuran dari hanya beberapa mikrometer hingga ratusan kilometer.

Terkadang, tabrakan antar asteroid melemparkan pecahan batu ke luar jalurnya, mengarah ke bumi.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved