Penampakan Batu Diduga Meteor Jatuh di Pekarangan Rumah Wasroni, Bisa Jadi Miliarder
Batu hitam itu awal mula ditemukan anak-anak kampung setempat yang melihat meteor terbakar dan terjatuh dari langit Tegal.
Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
"Saat saya pegang tidak panas. Ya seperti batu biasa. Setelahnya batu saya ambil dan simpan di rumah. Saya juga sempat mengecek ternyata memang benar adanya batu ini," ungkap Wao.
Sesuai informasi yang Wao peroleh, dari beberapa wilayah lainnya seperti Songgom Kabupaten Brebes dan desa sekitar juga mendengar suara dentuman sebanyak lima kali.
Kata Wao, batu yang ditemukan ini agak berbeda dengan batu pada umumnya. Warnanya hitam, berbentuk seperti segitiga dan beratnya sekitar 3 kilogram.
Wao pun mengaku belum mengetahui kedepannya batu akan diapakan. Tapi dia menilai batu meteor ini sangat spesial karena belum pernah melihat batu seperti itu.
"Sejauh ini belum ada yang datang ke rumah saya menanyakan terkait batu meteor, entah dari BMKG ataupun lainnya. Saya belum tahu ini batu akan diapakan apakah dijual atau apa. Tapi semisal ada yang berani bayar mahal ya silahkan karena ini batu misterius dan bisa dibilang rejeki saya," terang Wao.
Jika benar batu mirip bentuk piramida itu merupakan meteor, Wao bisa menjadi miliarder seperti kontroversi harga meteor seberat 1.7 kilogram yang ditemukan Josua Hutaglung (33) warga Dusun Sutahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada Agustus 2020.
Batu yang ditemukan dikabarkan dibeli dengan harga yang fantastis yaitu 1,4 juta poundsterling atau setara Rp 26 miliar. Namun Josua mengaku jika dia hanya mendapatkan Rp 200 juta.
Berdasarkan sejumlah informasi, ada batu meteorit yang dihargai sampai Rp 33 miliar yakni Fukang Meteorit adalah palasit yang terbuat dari nikel-besi yang dilapisi kristal olivin (hijau). Meteorit Fukang ditemukan pada tahun 2000, jatuh di dekat kota Fukang, Tiongkok.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Tribun via telepon WhatsApp pada Rabu (8/10/2025), Kepala Desa Jatilaba Jumadi membenarkan memang terjadi penemuan batu diduga meteor di pekarangan rumah warganya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (5/10/2025) sekitar pukul 18.30 WIB dan pekarangan tersebut kosong dekat kuburan dan rumah warga.
Saat itu warga mendengar suara dentuman sangat keras seperti ledakan bom. "Sesuai informasi dari anak-anak yang melihat, jadi seperti bola api dari langit dan jatuh ke pekarangan.Setelah jatuh ke tanah tidak ada api dan hanya berasap. Batu masih disimpan oleh Wasroni di rumahnya," jelas Jumadi.
Kondisi terkini menurut Jumadi, warganya yang menyimpan batu meteor ini tidak mau ditemui. Bahkan pada Selasa (7/10/2025) malam, saat Jumadi mendatangi rumah Wasroni yang bersangkutan tidak mau menemui.
Beredar kabar peristiwa batu meteor jatuh di Desa Jatilaba bukan kali pertama atau ini yang kedua kali, namun dikatakan Jumadi bukan meteor melainkan wadas lintang dan ini cerita dulu.
Terkait rencana memeriksa atau memastikan apakah betul batu meteor atau bukan, Jumadi menyebut pihaknya akan berkoordinasi dan komunikasi terlebih dahulu dengan Wasroni.
Ketika Wasroni yang sementara ini menyimpan batu berkenan memeriksa ya pihak desa akan mempersilakan.
Namun ketika tidak berkenan maka pihak desa tidak akan memaksa. "Belum ada upaya memeriksa atau memastikan apakah betul batu meteor atau bukan. Kami masih coba komunikasi dengan warga yang menyimpan batu. Ya biar sama-sama enak. Setahu saya sejauh ini belum ada yang datang untuk menawar batu ataupun lainnya," tutup Jumadi.
meteor jatuh di cirebon
penampakan batu meteor
pekarangan rumah wasroni
batu meteor jatuh
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
Rekam Jejak Syafiuddin, Anggota DPR yang Kritik Kelayakan Ponpes Imbas Ambruknya Ponpes Al Khoziny |
![]() |
---|
Kini Jadi Jenderal Termuda Polri, Inilah Rekam Jejak Brigjen Ahrie Sonta Nasution Ajudan Prabowo |
![]() |
---|
Apa Dampak Etanol di BBM? Pemerintah Bakal Campurkan 10 Persen, Pakar Ungkap Efeknya di Kendaraan |
![]() |
---|
Pesisir Sidoarjo Bangkit, Air Minum “Tlocor” Jadi Penopang Baru Ekonomi Warga |
![]() |
---|
Pembangunan 2 RKB di SDN Kebondalem Mojosari Mojokerto, Progres Capai 90 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.