Berita Viral

Luhut Minta Menkeu Purbaya Tidak Alihkan Anggaran Program MBG, Bisa Serap 380 Tenaga Kerja

Menanggapi peringatan Purbaya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan bereaksi tegas.

|
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Kolase Kompas TV/istimewa
REAKSI LUHUT - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan bereaksi tegas terhadap ancaman Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa soal anggaran program MBG yang belum terserap dengan baik. 

SURYA.CO.ID - Anggaran Program Makan Begizi Gratis (MBG) ikut menjadi perhatian Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa.

Purbaya menegaskan akan memantau anggaran MBG hingga akhir Oktober 2025. Jika anggaran tidak terserap dengan baik, maka ia tak segan mengalihkannya ke program lain.

Menanggapi peringatan Purbaya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan bereaksi tegas.

Luhut meminta agar Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, tidak mengalihkan anggaran MBG karena penyerapannya sudah membaik dan tidak perlu dikhawatirkan.

"Kami pastikan penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik, sehingga Menteri Keuangan nggak perlu mengambil anggaran yang tidak terserap," ujar Luhut usai bertemu Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, di Kantor DEN, Jumat (3/10/2025), dikutip dari Tribunnews.com.

TABIAT MENKEU PURBAYA - Kolase foto Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Luhut Pandjaitan.
TABIAT MENKEU PURBAYA - Kolase foto Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Luhut Pandjaitan. (Kolase Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden dan Kompas.com)

"Kami ingatkan tadi sama Dadan, karena itu cost of fund juga. Jadi jangan sampai dana yang dialokasikan tidak terserap," tegas Luhut.

"Tadi kami lihat dana semua akan terserap dengan baik dan itu akan terjadi penyebaran. Dan itu saya kira akan menggerakkan ekonomi di bawah," tuturnya.

Sejalan dengan arahan Menkeu, Luhut menilai serapan anggaran program MBG bisa mendorong perputaran ekonomi masyarakat.

"Seperti yang disampaikan Menteri Keuangan, kalau uang itu berputar di bawah, itu kan menggerakkan ekonomi," tuturnya.

Luhut juga menyebut bahwa program MGB telah menyerap lapangan pekerjaan.

"Saya nggak keliru, lapangan kerja sudah 380 ribu terserap. Ini sangat membantu di tengah kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu sekarang ini. Makan bergizi ini memberikan peluang untuk kita mengatasi masalah-masalah," tambahnya.

Baca juga: Pesan Menohok Menkeu Purbaya untuk Dirjen Bea Cukai soal Pelaku Impor Ilegal, Jangan Main-Main

Penyerapan Dana Capai 34 Persen

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebut penyerapan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga 3 Oktober 2025 sudah mencapai Rp21,64 triliun.

Serapan ini setara dengan 34 persen dari total alokasi. Untuk bantuan pemerintah makan bergizi, dana yang terserap mencapai Rp18,63 triliun atau 37 persen dari penerima manfaat.

"Hari ini sudah Rp21,64 triliun, jadi tercapai 34 persen secara keseluruhan. Untuk bantuan makan bergizi, Rp18,63 triliun sudah terserap, setara 37 persen penerima manfaat," jelas Dadan.

Peringatan Purbaya Soal Anggarap MBG

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bakal mengalihkan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke program lain, termasuk program bantuan pangan beras 10 kg, jika dana MBG tidak terserap dengan baik.

"Saya akan alihkan ke tempat lain yang lebih siap atau ke masyarakat, seperti perluasan bantuan yang 2 kali 10 kilogram beras," kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025).

Pernyataan itu disampaikan menyusul rencana patroli ke sejumlah kementerian dan lembaga untuk memonitor penyerapan anggaran.

Purbaya menekankan bahwa pengalihan dana bisa membuat durasi pemberian bantuan pangan beras menjadi lebih panjang.

Ia menegaskan kebijakan ini bukan untuk menegur Badan Gizi Nasional (BGN), melainkan untuk membantu percepatan penyerapan anggaran. Jika BGN mampu menyerap dana dengan baik, hal itu akan jauh lebih optimal.

"Bukan menegur, kita membantu. Kita bantu secepatnya, tapi kalau tidak bisa juga, kita ambil duitnya. Kan gitu fair, kan. Daripada uangnya nganggur, kan saya bayar bunga juga," tutur Purbaya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved