Berita Viral
Rekam Jejak Prof Ferry Latuhihin yang Berani Sebut Anggaran MBG Cukup Rp 5 Triliun, Bukan Rp 335 T
Inilah rekam jejak Prof Ferry Latuhihin, yang ungkap biaya Makan Bergizi Gratis (MBG) cukup Rp5 triliun per tahun.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Inilah rekam jejak Prof Ferry Latuhihin, yang ungkap biaya Makan Bergizi Gratis (MBG) cukup Rp5 triliun per tahun.
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan anggaran program MBG akan naik pada 2026.
"Anggaran untuk MBG tahun 2026 kami alokasikan sebesar Rp 335 triliun," ujar Prabowo saat membacakan nota keuangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).
Menurut Prabowo, alokasi anggaran itu ditujukan untuk 82,9 juta penerima manfaat MBG yang terdiri dari siswa, ibu hamil, dan balita melalui satuan pelayanan pemenuhan gizi.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, pemerintah awalnya mengalokasikan Rp 71 triliun untuk MBG, lalu menambah Rp 100 triliun, sehingga total dana yang dikelola BGN mencapai Rp 171 triliun.
Dalam dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026, pemerintah mengusulkan BGN mengelola Rp 217,86 triliun.
Dari total tersebut, Rp 7,45 triliun dialokasikan untuk dukungan manajemen, sedangkan Rp 210,4 triliun digunakan untuk program pemenuhan gizi nasional.
Sementara pada Selasa (23/9/2025), Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 disetujui DPR.
Isi RAPBN 2026 satu di antaranya membahas program MBG.
Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, mengapresiasi pimpinan dan seluruh anggota dewan atas disetujuinya RAPBN menjadi undang-undang.
"Atas nama pemerintah kami menyampaikan apresiasi setingginya pimpinan dan seluruh anggota dewan atas dukungan dan persetujuan RAPBN menjadi Undang-Undang melalui proses pembahasan yang sangat konstruktif dan menampung aspirasi dan harapan yang berkembang di masyarakat," kata Purbaya dalam Rapat Paripurna DPR RI ke 5 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026, di Gedung DPR RI, Selasa (23/9/2025).
Terkait kenaikan anggaran program MBG itu menuai atensi dari Pengamat ekonomi dan analis pasar modal Prof Ferry Latuhihin.
Dia mengungkapkan, program MBG sebenarnya hanya membutuhkan dana sekitar Rp 5 triliun pertahun.
Hal itu diungkapkan Ferry Latuhihin saat berbincang dengan akademisi dan praktisi bisnis Rhenald Kasali di kanal YouTube @rhenald.kasal, Kamis (2/10/2025).
Rhenald Kasali mengawali perbincangan dengan menjelaskan bahwa Prof Ferry Latuhihin pada lima bulan lalu sempat meramalkan akan terjadi social unrest akibat kebijakan pemerintah.
"MBG itu enggak ada hasil apa-apa. Yang kedua juga kalau kita mau tetap menjalankan MBG, itu seharusnya cukup dengan modal Rp 5 triliun."
"Yaitu berikan kepada mereka-mereka yang membutuhkan, terutama daerah-daerah tertinggal. Rp 5 triliun setahun itu cukup. Bukan Rp 370 triliun atau Rp 328 triliun," kata Ferry.
Baca juga: Sosok Atika Algadrie, Ibu Nadiem Makarim yang Mengaku Sedih saat Hadiri Sidang Praperadilan Anaknya
Menurut Ferry, tidak semua anak sekolah membutuhkan MBG.
"Lihat saja, anak-anak di kota-kota besar, yang badannya bugar-bugar mereka basically tidak membutuhkan, tidak kekurangan gizi."
"Malah kelebihan gizi. Nah, jadi yang saya pertanyakan kenapa kok yang seharusnya cuma perlu Rp 5 triliun harus Rp 300 triliun. Itu kan jauh sekali," katanya.
Bahkan menurut Ferry, pada akhirnya keracunan MBG marak terjadi di mana-mana.
"Dan sekarang kita lihat sendiri bagaimana hasilnya. Di mana-mana orang keracunan MBG. Sama sekali tidak well manage ya kan. Bahkan ada menu yang isinya cuma tempe doang," ujar Ferry.
Ia juga menyoroti soal sanitasi dari menu MBG.
"Nah, sanitasi kita lihat kemarin katanya ada di Lebak atau di mana, yang katanya nyuci trennya pun di air limbah dan segala macam. Ini kan artinya apa? Entitas atau institusi yang namanya MBG ini, sama sekali tidak well prepared," kata Ferry.
Selain itu menurutnya, anggaran untuk MBG sangat besar dan sebuah pemborosan.
"Dari budget pun ini sangat dahsyat. Pemborosan yang sangat luar biasa, ya kan. Nah kembali lagi ke ramalan saya pada bulan Desember, di mana saya katakan di Q3 akan terjadi social unrest, pertama adalah pada waktu tabungan masyarakat sudah jauh berkurang," ujarnya.
Masyarakat middle yang jumlahnya sekitar 3 juta di tahun 2019, terus berkurang.
"Pelan-pelan dipiting selama 5 tahun tinggal 1,2 juta dan mungkin saya kira juga tahun ini akan habis. Kita lihat juga bagaimana ramainya pinjol, kita lihat juga bagaimana omsetnya pegadaian naik luar biasa. Artinya kan, itu semua indikator, bahwa ekonomi kita tidak baik-baik loh," kata Ferry.
Namun, katanya pemerintah tetap melakukan pemborosan yang sangat dahsyat.
"Itu kan sangat luar biasa dan akibatnya apa, kita lihat lagi budget defisit sudah mulai dinaikkan dari 2,48 persen ke 2,68 persen."
"Kita lihat kemarin rupiah kena hit luar biasa ya terhadap dolar," paparnya.
Jika ini dibiarkan terus, kata Ferry, ia meramalkan Indonesia akan terjadi resesi ekonomi di tahun depan.
"Nah, oleh karena itu, maaf saja saya ramalkan Q3 (kuartal ke 3) tahun depan 2026 bisa negative growth loh. Yang artinya kayak Thailand, bisa recession (resesi ekonomi)," kata Ferry.
Seperti diketahui pemerintahan Prabowo menargetkan program MBG menjangkau 82,9 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Namun, menurut Ferry, MBG ini sasarannya tidak sebesar itu.
"Sehingga kalau mau benar-benar fokus barangkali hanya separuhnya yang anak sekolah dan dia juga mempersoalkan hal seperti itu," ujar Rhenald.
Menurut Rhenald, seperti pesan Presiden, program MBG jangan dipolitisasi.
"Ini adalah program besar. Kita semua setuju. Tetapi kita harus ukur dampak ekonominya. Tentu kita juga harus memberikan masukan-masukan ya. Masukan yang sehatlah, bukan ngomporin lah. Kurang lebih begitu," kata Rhenald.
Siapa sosok Prof Ferry Latuhihin?
Prof Ferry Latuhihin, merupakan pengamat ekonomi dan analis pasar modal.
Ia pernah menjabat sebagai penasihat ahli Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Prof Ferry Latuhihin pernah menimba ilmu di Erasmus University Rotterdam, Belanda.
Ia meraih gelar S1 hingga S3 di kampus tersebut.
Selain dikenal sebagai pengamat ekonomi, Prof Ferry Latuhihin juga merupakan Kepala Ekonom di Tanamduit, sebuah platform keuangan digital yang menawarkan berbagai instrumen investasi dan pilihan asuransi dalam satu aplikasi .
Karena keilmuwannya itu, ia pun sering diundang sebagai narasumber di berbagai media massa, baik cetak, daring, televisi, maupun podcast YouTube.
Dari informasi yang ada di beberapa media massa menyebutkan, bahwa Prof Ferry Latuhihin juga pernah menjabat sebagai Chief Economist Bank Internasional Indonesia (BII).
Tak heran, saat Pilpres 2024 kemarin, ia didapuk sebagai penasihat ahli Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Berbekal wawasan yang mendalam, dirinya membantu merumuskan program-program yang menjawab tantangan ekonomi bangsa.
Saat ini, Prof Ferry Latuhihin juga aktif memberikan edukasi ke masyarakat lewat platform media sosial Instagram @jenderal.keuangan.
Di sana, ia kerap tampil dengan video-video edukasi seputar ekonomi.
Tidak hanya itu, Prof Ferry Latuhihin juga aktif dalam seminar eksklusif yang fokus membahas mulai dari dasar-dasar bisnis dan keuangan hingga metode penilaian tingkat lanjut seperti DCF (Discounted Cash Flow), Residual Income dan EVA (Economic Value Added), serta membongkar studi kasus eksklusif analisis perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
Prof Ferry Latuhihin
TKN Prabowo-Gibran
berita viral
SURYA.co.id
Anggaran MBG Rp335 Triliun
Presiden Prabowo
anggaran makan bergizi gratis
surabaya.tribunnews.com
Makan Bergizi Gratis (MBG)
Dikritik Imbas Beri Bantuan Fahmi Bo Sambil Ngonten, Melaney Ricardo Beri Respons Menohok |
![]() |
---|
Pesan Menohok Menkeu Purbaya untuk Dirjen Bea Cukai soal Pelaku Impor Ilegal, Jangan Main-Main |
![]() |
---|
Alasan Keluarga Arya Daru Lapor ke DPR RI usai Minta Bantuan Polisi Militer hingga Perlindungan LPSK |
![]() |
---|
Sosok Hakim I Ketut Darpawan yang Sidangkan Gugatan Nadiem Makarim, Tolak Intervensi Apapun |
![]() |
---|
Benarkah Hacker Bjorka yang Ditangkap Pernah Bocorkan Data Keluarga Jokowi? Ini 6 Kejahatannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.