Berita Viral

Misteri Lain Kematian Arya Daru yang Bikin Keluarga Resah: Makam Diduga Dirusak, Keluarga Minta Ini

Makam diplomat Kemenlu Arya Daru Pangayunan diduga dirusak. Keluarga minta ekshumasi independen demi kejelasan penyelidikan kematian misteriusnya.

Kolase Tribun Jogja dan Instagram
MAKAM ARYA DARU - (kiri) Makam Arya Daru Pangayunan yang diduga dirusak. Keluarganya kini resah. 

SURYA.co.id - Kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan hingga kini masih belum menemukan titik terang lagi.

Bahkan, pihak keluarga Arya Daru malah tak puas dengan hasil penyidikan polisi.

Tidak cuma itu, keluarga Arya Daru kini tengah dibikin resah dengan misteri lain.

Yakni dugaan makam Arya Daru dirusak orang.

Misteri kematian diplomat Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan, kembali mengundang perhatian publik.

Setelah sebelumnya meninggal dengan kondisi mengenaskan, kini makam Arya Daru di TPU Sunten, Banguntapan, Bantul, DIY, diduga mengalami perusakan oleh pihak tak dikenal.

Arya Daru diketahui dimakamkan pada 9 Juli 2025, setelah ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban. Namun, baru-baru ini, pihak keluarga mendapati adanya kejanggalan di pusara almarhum.

Kuasa hukum keluarga, Nicholay Aprilindo, menegaskan bahwa kerusakan makam tersebut bukan disebabkan oleh faktor alam seperti yang disampaikan aparat kepolisian.

"Kami membantah keterangan Polda Metro Jaya yang menyebut makam Arya Daru rusak karena amblas akibat faktor alam," ujar Nicholay, Minggu (5/10/2025), di Jakarta Timur.

Menurutnya, tanda-tanda kerusakan di makam menunjukkan adanya unsur kesengajaan.

Ia menjelaskan, bunga yang sebelumnya diletakkan keluarga di atas makam telah diganti dengan bunga lain oleh orang yang belum diketahui identitasnya.

“Peristiwa ini bukan kali pertama,” tambah Nicholay. Ia mengingatkan bahwa pada September 2025, makam Arya Daru juga sempat dikabarkan diacak-acak oleh pihak tak bertanggung jawab.

Merespons dugaan tersebut, tim hukum keluarga meminta agar dilakukan ekshumasi (pembongkaran makam) untuk pemeriksaan ulang oleh tim dokter forensik independen.

Langkah ini, kata Nicholay, penting agar hasil penyelidikan dapat berlangsung transparan dan objektif.

“Kami minta yang independen. Saya pernah menangani beberapa kasus (berbeda), untuk ekshumasi saya minta yang independen,” kata Nicholay dikutip dari Tribun Jakarta.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved