3 Alumni Diplomat Success Challenge Berbagi Kisah Soal Dampak DEN pada Pertumbuhan Usaha
Program Diplomat Success Challenge (DSC) Wismilak Foundation telah memasuki tahun ke-16 penyelenggaraannya.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
"Hal inilah yang menjadi cikal bakal YORRI Eatery," ujar Yessie, saat ditemui di kawasan Amesta Living, Gunung Anyar, Surabaya.
Tidak sekadar latah mengikuti tren healthy lifestyle, YORRI juga menekankan pada rasa dan pengalaman menikmati hidangan penutup atau kudapan yang tetap nikmat sekaligus aman untuk berbagai preferensi diet.
Inovasi ini membuka jalan baru bagi industri kuliner sehat, sekaligus membuktikan bahwa bisnis mindful eating bisa kompetitif di pasar yang lebih luas.
“Tren mengonsumsi makanan sehat yang secara masif menjamur sejak era pandemi membuat YORRI menjadi salah satu pemain plant-based dessert & kudapan sehat yang diperhitungkan di daerah Jawa Timur, khususnya di Surabaya. Setelah menjadi finalis DSC, misi kami menjadi lebih tajam, yaitu bagaimana membuat healthy dessert dapat diakses lebih banyak orang. Bukan hanya soal harga yang lebih terjangkau, tapi juga dengan menambah varian produk dengan ragam bahan pangan lokal serta pengolahan yang bebas pengawet, pemanis buatan, pewarna makanan, atau bahan non-alami lainnya”, ungkap Yessie.
Dia juga mengungkapkan bahwa peran mentor selama mengikuti DSC sangat membantu mengarahkan perjalanan bisnisnya.
Ia semakin konsisten mengikuti berbagai offline activation, merencanakan pembukaan offline outlet, serta aktif berkolaborasi dengan berbagai brand, baik lokal maupun nasional.
Semangat ini membuat arah pengembangan YORRI semakin jelas.
Bagi Yessie, keberlanjutan bukan hanya soal produk sehat atau kemasan ramah lingkungan, tetapi juga bagaimana membangun manajemen yang solid dan pengembangan bisnis yang berkesinambungan.
Saat ini, YORRI tengah mempersiapkan central kitchen dan humble bake shop untuk memperkuat fondasi perusahaan.
Selain itu, YORRI juga menjalin kerja sama dengan sejumlah rumah sakit di Surabaya sebagai bagian dari strategi B2B untuk memperluas jangkauan dan dampak bisnisnya.
Pelaku usaha ketiga, adalah Robries, mengubah sampah plastik menjadi material desain berkelas dunia.
Founder & CEO Robries, Syukriatun Niamah, yang memproduksi furnitur inovatif dari sampah plastik, merupakan finalis DSC Season 15 tahun 2024.
Dengan sentuhan green business mindset, Robries lahir dari keresahan akan masalah sampah plastik di Indonesia.
"Robries mengolah limbah plastik menjadi material terbarukan berupa Robries Polymer Sheet (RPS), yang kemudian dapat digunakan menjadi material interior, arsitektural, maupun dikreasikan menjadi furnitur yang dirancang modern dan fungsional," cerita Niam, saat ditemui di kawasan pergudangan Sinar Gedangan, Sidoarjo.
Setiap produk Robries tidak hanya estetis, tetapi juga membawa pesan keberlanjutan.
Lepas 34 Kafilah Banyuwangi ke MTQ Jatim 2025, Bupati Ipuk Bangga dan Sampaikan Apresiasi |
![]() |
---|
Profil Melchias Markus Mekeng, Anggota DPR RI Kritik Gaya Bicara Purbaya Yudhi Sadewa Menkeu |
![]() |
---|
Profil PT Karyacipta Nusantara Pemilik Pagar Laut di Cilincing, Klaim Bakal Bangun Kampung Nelayan |
![]() |
---|
Bank Indonesia: Perlindungan Lahan dan Akses Pembiayaan Jadi Pondasi Peningkatan Produksi Pertanian |
![]() |
---|
Bantu Ibu Melahirkan di Pos Jaga, Persit KCK Yonif 501/BY Madiun Ungkap Jenis Kelamin Perempuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.