Berita Viral

Kaget Rahayu Saraswati Mendadak Mundur dari DPR RI, Rocky Gerung Puji Keponakan Prabowo: Sikap Etis

Kabar Rahayu Saraswati mundur dari jabatan anggota DPR RI karena merasa ucapannya menyakiti rakyat dipuji Rocky Gerung.

Kolase Tribunnews dan youtube TVOne
RAHAYU SARASWATI MUNDUR - Kolase foto Rahayu Saraswati dan Rocky Gerung. Kaget Rahayu Saraswati Mundur dari DPR Usai Sakiti Rakyat, Rocky Gerung Puji Keponakan Prabowo. 

Dan tidak ada lagi alasan lain karena secara absolut moral dari Rahayu Saraswati itu mengatakan bahwa dia bertanggung jawab. Oleh karena itu, dia mengundurkan diri dari kedudukan dia sebagai wakil rakyat," pungkas Rocky.

Sebelumnya, Rahayu Saraswati, politikus dari Partai Gerindra, resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR RI.

Pernyataan itu ia sampaikan melalui sebuah video yang dipublikasikan di akun Instagram pribadinya, @rahayusaraswati, pada Rabu (10/9/2025).

"Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai Anggota DPR RI kepada Fraksi Partai Gerindra," ujar Rahayu dalam keterangan videonya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas ucapannya yang sempat menimbulkan polemik menjelang perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus lalu.

Rahayu menjelaskan, pernyataan yang menuai kritik publik itu sebenarnya berasal dari wawancara dalam sebuah podcast yang ditayangkan pada 28 Februari 2025.

"Pernyataan saya diambil dari menit 25, 37 detik sampai menit ke 27, 40 detik. Cukup Panjang sebenarnya, dua menit lebih," katanya.

Menurutnya, potongan ucapan tersebut kemudian dipelintir menjadi beberapa kalimat singkat yang dianggap memancing kemarahan publik.

"Yang dijadikan beberapa kalimat oleh pihak-pihak yang ingin menyulutkan api amarah masyarakat," tambahnya.

Ia menegaskan, tidak pernah berniat merendahkan perjuangan masyarakat, terutama generasi muda yang tengah berjuang menghadapi berbagai kesulitan hidup dan tantangan zaman.

Meski sudah menyatakan mundur, Rahayu menyampaikan harapannya agar tetap dapat menuntaskan pembahasan Rancangan Undang-Undang Kepariwisataan yang kini masih digodok di Komisi VII DPR.

Pengunduran diri Rahayu Saraswati dari DPR RI menjadi peristiwa politik yang menarik untuk dicermati. Dari satu sisi, langkah tersebut menunjukkan adanya kesadaran etis dalam dunia politik Indonesia, sesuatu yang jarang terlihat di tengah maraknya kasus pejabat yang enggan mundur meski mendapat kritik publik.

Namun, dari sisi lain, kasus ini juga menyingkap persoalan yang lebih luas, yaitu bagaimana potongan informasi di media sosial dapat membentuk persepsi publik secara cepat dan masif. Video yang hanya berdurasi dua menit berhasil memicu polemik besar, meski rekaman aslinya jauh lebih panjang. Hal ini menegaskan pentingnya literasi digital, baik bagi masyarakat dalam menyaring informasi maupun bagi pejabat publik dalam menyampaikan pesan dengan hati-hati.

Pujian yang diberikan Rocky Gerung kepada Rahayu menggambarkan bahwa pengunduran diri bukan sekadar bentuk pengakuan kesalahan, tetapi juga bisa dibaca sebagai upaya menjaga marwah politik. Meski begitu, pertanyaan yang tersisa adalah apakah standar etis seperti ini akan benar-benar diikuti oleh politisi lain, atau hanya menjadi kasus individual yang jarang terulang.

Selain itu, komitmen Rahayu untuk tetap memperjuangkan hak-hak perempuan setelah tidak lagi duduk di parlemen juga menarik dicatat. Hal tersebut menunjukkan bahwa kiprah politik tidak selalu harus diukur dari jabatan formal, melainkan bisa diwujudkan melalui peran sosial di luar institusi negara.

Secara keseluruhan, peristiwa ini menghadirkan dua pesan utama. Pertama, pejabat publik harus semakin berhati-hati dalam menyampaikan pandangan di ruang digital yang rawan dipelintir. Kedua, sikap berani mundur dapat menjadi contoh etika politik baru yang diharapkan bisa memperkuat kepercayaan publik terhadap wakil rakyat.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved