Berita Viral

Profil Lengkap Rusdi Masse Mappasessu yang Gantikan Ahmad Sahroni di Komisi III, Kekayaan Rp 100 M

Inilah profil lengkap Rusdi Masse Mappasessu yang resmi gantikan Ahmad Sahroni di Komisi III DPR RI. Kekayaannya tembus Rp 100 miliar.

Kolase Tribunnews dan Fraksi Nasdem
PENGGANTI AHMAD SAHRONI - Kolase foto Ahmad Sahroni dan Rusdi Masse Mappasessu (kanan). 

SURYA.co.id - Inilah profil lengkap Rusdi Masse Mappasessu yang resmi gantikan Ahmad Sahroni sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI.

Harta kekayaan Rusdi Masse ternyata tembus mencapai Rp 100 miliar.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menetapkan Rusdi Masse Mappasessu sebagai Wakil Ketua Komisi III. Rudi menggantikan Ahmad Sahroni yang dinonaktifkan sebagai anggota DPR buntut pernyataannya soal “orang tolol sedunia”.

Sebelum dinonaktifkan, Partai Nasdem sempat memindahkan Sahroni dari Komisi III ke Komisi I pada Jumat (29/8/2025).

“Maka pimpinan Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem mengalami perubahan dari yang semula saudara Ahmad Sahroni A-381, digantikan Rusdi Masse Mappasessu A-424,” ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta dikutip dari Antara, Kamis (4/9/2025).

Profil Rusdi Masse Mappasessu

Melansir dari laman Nasdem, Rusdi Masse merupakan anggota DPR periode 2024-2029 dari Fraksi NasDem.

Rusdi sebelumnya pernah menjabat sebagai DPR RI periode 2019-2024 dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan III.

Pria kelahiran Rappang, 3 Maret 1973 ini mengawali kiprah politiknya sebagai anggota DPRD Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) periode 2004-2009.

Masyarakat Sidrap kemudian memintanya menjadi bupati. Hingga akhirnya, ia mencalonkan diri dan terpilih sebagai Bupati Sidrap selama dua periode, yakni pada 2008 hingga 2018.

Saat itu, RMS yang berusia 35 tahun tercatat sebagai bupati termuda di Indonesia pada 2009.

Pada masa kepemimpinannya di Sidrap, hasil pembangunan yang ia torehkan adalah pembangunan sirkuit balap motor bertaraf internasional.

Baca juga: Resmi! Gaji dan Tunjangan Anggota DPR Nafa, Sahroni, Eko Patrio Dan Uya Kuya Distop

Di kampung halamannya, RMS dikenal sebagai tokoh dan anutan kalangan anak muda, terutama yang hobi di dunia balap dan otomotif.

RMS terjun ke dunia politik secara otodidak.

Pengalaman hidup pada masa remaja yang cukup memprihatin menjadikannya tangguh dalam kehidupan bermasyarakat.

RMS muda hanya bermodalkan uang puluhan ribu rupiah, ia hijrah dari Sulawesi yang mencoba bertaruh hidup di Jakarta. 

Di Ibu Kota, ia hidup menjalani profesi sebagai buruh dan sopir truk.

Ketekunannya untuk menggapai kesuksesan, pada awalnya ia jalani dengan berbisnis angkutan pelayaran.

Sukses di usaha angkutan antarpulau itu, membuat Rusdi melakukan pengembangan usaha dalam skala yang lebih besar.

Ide dan membuat perubahan di kampung halaman Kabupaten Sidrap mulai terpikirkan hingga akhirnya sukses merebut tongkat kepemimpinan di Sidrap sejak 2008.

Dalam menjalani pengabdian dalam bidang politik, Rusdi memiliki prinsip bahwa sesuai janji kepada masyarakat, ia ingin mengurus rakyat (dari hidup sampai matinya).

Prinsip itu ia tunaikan. 

Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), kepemimpinan RMS pada waktu menjadi bupati berhasil menekan angka kemiskinan dan kematian di Kabupaten Sidrap.

Kepemimpianannya juga telah menjadikan Kabupaten Sidrap sebagai daerah dengan angka kemiskinan paling rendah di Sulawesi Selatan.

Hal yang mencengangkan, data BPS (2018) juga menyebutkan bahwa Kabupaten Sidrap merupakan daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulawesi Selatan, bahkan di antara semua kabupaten di Indonesia. 

Semasa menjadi bupati, gebrakan program yang ia wujudkan antara lain pendidikan gratis dan program mengawal petani dalam pengelolaan dan produksi beras dengan pemanfaatan teknologi.

Harta kekayaan Rusdi Masse Mappasessu

Merujuk Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per Desember 2023, Rudi mengantongi harta kekayaan senilai Rp 100.355.000.000.

Kekayaan Rudi terdiri dari 23 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Sidenreng Rappang, Gowa, Jakarta Utara, hingga Makassar.

Total properti yang dimiliki Rudi mencapai Rp 94.315.000.000.

Rudi juga memiliki sebelas unit kendaraan roda dua dan empat dengan total aset mencapai Rp 1.160.000.000.

Beberapa kendaraan yang dimiliki Rudi adalah mobil Mercedes Benz tahun 2013 senilai Rp 500.000.000 dan motor Harley Davidson tahun 2006 senilai Rp 200.000.000.

Harta kekayaan Rudi juga mencakup harta bergerak lainnya senilai Rp 280.000.000 dan kas serta setara kas sebesar Rp 4.600.000.000.

Pergantian kursi Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Ahmad Sahroni kepada Rusdi Masse Mappasessu menandai dinamika politik yang terus bergerak di tubuh Fraksi Partai NasDem.

Penonaktifan Sahroni pasca-ramai pernyataannya, serta penunjukan RMS sebagai pengganti, memperlihatkan bagaimana partai merespons situasi dengan cepat melalui mekanisme internal.

Secara profil, RMS bukan sosok baru di kancah politik. Ia telah memiliki pengalaman panjang, baik di legislatif maupun eksekutif. Perjalanannya dari DPRD, dua periode sebagai Bupati Sidrap, hingga kini dua kali duduk di Senayan menunjukkan konsistensi kiprahnya.

Catatan BPS mengenai keberhasilan menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sidrap memperkuat citra RMS sebagai figur dengan rekam jejak pembangunan yang cukup positif.

Namun, kehadirannya di pucuk pimpinan Komisi III DPR tentu akan menghadirkan sorotan baru. Komisi ini membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan, wilayah strategis yang menuntut integritas tinggi.

Publik akan menilai apakah pengalaman RMS di daerah, termasuk keberhasilannya memajukan Sidrap, dapat diterjemahkan dalam kebijakan dan pengawasan di level nasional.

Fakta lain yang menonjol adalah besarnya harta kekayaan yang dilaporkan RMS, mencapai lebih dari Rp100 miliar.

Transparansi melalui LHKPN memang menjadi kewajiban setiap pejabat negara, namun jumlah kekayaan sebesar itu berpotensi memunculkan pertanyaan publik mengenai asal-usul, akumulasi, serta kesesuaiannya dengan latar belakang profesi dan karier politiknya.

Secara objektif, RMS hadir dengan kombinasi modal politik, rekam jejak pembangunan, serta kekayaan yang signifikan.

Tugasnya ke depan bukan sekadar menggantikan posisi yang ditinggalkan Ahmad Sahroni, tetapi juga membuktikan kapabilitas dan integritas dalam mengemban amanah di salah satu komisi paling strategis di DPR RI.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved