Berita Viral
Tuntut Keadilan Atas Kematian Dandi Sopir Ojol Dituduh Intel, Ini Rekam Jejak Rieke Diah Pitaloka
Inilah sosok dan rekam jejak Rieke Diah Pitaloka yang tuntut keadilan atas kematian Dandi, sopir ojol tewas dikeroyok gegara dituduh intel.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Inilah sosok dan rekam jejak Rieke Diah Pitaloka yang tuntut keadilan atas kematian Dandi, sopir ojol dituduh intel.
Seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Rusdamdiansyah atau akrab disapa Dandi meninggal dunia usai menjadi korban pengeroyokan dalam aksi unjuk rasa di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Jumat malam, 29 Agustus 2025, di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Jalan Urip Sumoharjo.
Plt Kepala BPBD Makassar, Muhammad Fadli Tahar, menuturkan bahwa korban sempat dilarikan ke RSUP Kemenkes Makassar yang berada di kawasan CPI.
Namun, nyawanya tidak berhasil diselamatkan. Menurut Fadli, dugaan sementara aksi brutal itu dipicu oleh kesalahpahaman massa yang mengira Dandi menyamar sebagai aparat intelijen dengan menyamar menjadi driver ojol.
Baca juga: Tabiat Dandi, Sopir Ojol Tewas Dikeroyok Demonstran Gara-gara Dituduh Intel saat Demo di Makassar
Kematian Dandi langsung mendapat perhatian dari pihak Grab. Melalui akun Instagram resminya, Grab menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian mitra setianya tersebut.
“Dengan penuh duka, kami membenarkan bahwa yang berpulang dalam insiden di Makassar adalah Mitra Pengemudi kami, almarhum Rusdamdiansyah (Dandi). Beliau telah lebih dari 7 tahun bersama kami, bukan sekadar pengemudi, tetapi sahabat dan bagian dari keluarga besar Grab,” tulis Grab dalam unggahannya.
Grab menegaskan, mereka akan mendampingi keluarga korban serta komunitas mitra ojol untuk melewati masa sulit ini.
Perusahaan juga memberikan dukungan penuh dan doa terbaik agar Dandi mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.
Tuntutan Keadilan dari Rieke Diah Pitaloka
Tragedi ini juga menyita perhatian Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Rieke Diah Pitaloka.
Politikus PDI-P yang juga dikenal publik lewat perannya sebagai Oneng di sitkom Bajaj Bajuri itu menyerukan agar pemerintah memberikan perlindungan lebih baik bagi para pekerja platform digital.
Melalui unggahan di media sosial, Rieke menegaskan bahwa kasus ini menjadi bukti nyata lemahnya payung hukum bagi driver ojol di Indonesia.
Ia mendesak Presiden Prabowo Subianto segera mengesahkan Peraturan Presiden tentang Perlindungan Pekerja Platform.
“Rusdamdiansyah alias Dandi telah menjadi mitra Grab selama lebih dari 7 tahun. Ia adalah pejuang keluarga sekaligus sahabat sesama driver. Namun hingga kini, hak-hak dasar pekerja platform, termasuk jaminan sosial, belum jelas,” tulis Rieke.
Rieke juga meminta pihak Grab serta BPJS Ketenagakerjaan memastikan hak-hak Dandi dan keluarganya terpenuhi.
Ia berpesan kepada seluruh pengemudi ojol di Indonesia agar tetap tenang, berhati-hati dalam menjalankan tugas, dan terus memperjuangkan hak-haknya dengan cara yang damai.
Baca juga: Kisah Pilu Dandi Sopir Ojol Tewas Dikeroyok usai Dituduh Intel saat Demo, Tulang Punggung Mau Nikah
Rekam Jejak Rieke Diah Pitaloka
Sebelum berkarier di dunia politik, ia dikenal sebagai seorang aktivis dan pemeran film serta televisi.
Perannya yang paling populer adalah saat ia memerankan karakter Oneng di situasi komedi Bajaj Bajuri, beradu peran bersama Mat Solar, Fanny Fadillah, dan Nani Wijaya.
Wanita kelahiran 9 Januari 1974 ini juga beberapa kali bermain dalam film layar lebar, salah satunya di film arahan Nia Dinata, Berbagi Suami (2006).
Berkat aktingnya yang mengesankan di film tersebut, ia mendapatkan nominasi Piala Citra pertamanya di Festival Film Indonesia sebagai Aktris Pendukung Terbaik.
Saat ini, ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang terpilih dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan telah menjabat selama tiga periode sejak 1 Oktober 2009.
Setelah menyelesaikan pendidikan S-1 di Jurusan Sastra Belanda, Fakultas Sastra Universitas Indonesia,
Rieke mulai menggemari filsafat dan mengikuti sejumlah kursus ekstensi Filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta.
Di sekolah Filsafat besutan Franz Magnis-Suseno itu, Rieke mengikuti kursus sambil mempersiapkan S-2 Filsafatnya di Universitas Indonesia.
Meski sibuk dengan segala kegiatan 'keartisan', Rieke berhasil menyelesaikan pendidikan S-2 di Jurusan Filsafat Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Bahkan tesisnya yang berjudul Banalitas Kejahatan: Aku yang tak Mengenal Diriku, Telaah Hannah Arendt Perihal Kekerasan Negara dijadikan buku dengan judul Kekerasan Negara Menular ke Masyarakat diterbitkan oleh Galang Press.
Pada 25 Mei 2022, Rieke berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia dengan judul disertasi "Kebijakan Rekolonialisasi: Kekerasan Simbolik Negara Melalui Pendataan Perdesaan".
Rieke mulai dikenal publik lewat iklan Kondom Sutra dengan ucapan Meong. Sebelumnya ia sempat bermain drama Sitkom 30 Meter (30 Menit Tertawa) bersama Komeng sebagai pembantu rumah tangga.
Selain itu ia juga dikenal lewat perannya sebagai Oneng yang bodoh lewat sitkom Bajaj Bajuri.
Selain itu Rieke juga dikenal sebagai pembawa acara dalam acara Good Morning dan penulis buku. Salah satu judul bukunya adalah Renungan Kloset.
Selain sinetron, Rieke juga menjajal teater. Rieke ikut pementasan teater yang berjudul 'Cipoa' garapan Putu Wijaya.
Ingin mencoba hal baru, Rieke pun merambah ke layar lebar. Rieke memulai debutnya di layar lebar sebagai Dwi, perempuan yang dipoligami dalam film Berbagi Suami.
Ketagihan main film, Rieke bermain dalam film antologi karya empat sutradara perempuan berjudul Lotus Requiem yang kemudian judulnya diubah menjadi Perempuan Punya Cerita.
Rieke aktif dalam kegiatan politik, bahkan pernah menduduki jabatan wakil sekretaris jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar.
Rieke kemudian mengundurkan diri dari partai berbasis massa Islam tersebut untuk bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati Soekarnoputri.
Rieke adalah anggota DPR periode 2009–2014 dari PDI-P untuk daerah pemilihan Jawa Barat II.
Di Dewan Perwakilan Rakyat, Rieke merupakan salah satu anggota dari Komisi IX.
Bidang yang sangat Ia perhatikan adalah bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Ia merupakan salah satu anggota Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
Rieke Dyah Pitaloka juga mendirikan sebuah yayasan yang diberi nama "Yayasan Pitaloka" yang bergerak di bidang sastra dan sosial kemasyarakatan.
Pada awal tahun 2013, Rieke memutuskan untuk mencalonkan dirinya sebagai Gubernur Jawa Barat dengan didampingi Teten Masduki, mereka menamakan dirinya sebagai PATEN dan diusung oleh PDI-P dengan nomor urut 5.
Pada tanggal 3 Maret 2013 dalam pengumuman hasil Pilkada Gubernur–Wagub Jawa Barat, pasangan Cagub–Cawagub nomor 5 Rieke-Teten memperoleh peringkat ke 2 dari 5 pasangan calon dengan perolehan suara 5.714.997 suara atau 28,41 persen dari suara sah.
Pada pemilu legislatif 2014, Rieke maju sebagai calon legislatif DPR dapil Jawa Barat VII, ia pun lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPR periode 2014–2019 dengan perolehan suara 255.044 suara.
Gebrakan Rieke selama menjabat sebagai Anggota Legislatif DPR-RI 2019–2024, salah satunya adalah Rancangan Undang-Undang Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, Rieke bersama Fraksi Partai PDI-P, Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai PPP, Fraksi Partai Gerindra, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai PKB, dan Fraksi Partai lainnya mengusulkan RUU Inisiatif Dewan, hasil kerja PANJA Harmonisasi RUU pada Rapat Pleno Badan Legislasi.
Serta menjadi salah seorang pimpinan PANJA Rancangan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang melahirkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Rieke Diah Pitaloka menikah dengan seorang dosen filsafat Universitas Indonesia, Donny Gahral Adian pada hari Sabtu, 23 Juli 2005, di kediaman orang tua Rieke di Garut, Jawa Barat.
Pada tanggal 9 Januari 2011, tepat sehari setelah ulang tahun Rieke yang ke-37, ia melahirkan anak kembar laki-laki yaitu Misesa Adiansyah dan Jalumanon Badrika melalui operasi sesar.
Sebelumnya pasangan ini telah memiliki seorang anak laki-laki yang lahir tahun 2009, Sagara Kawani Hadiasyah.
Rieke resmi bercerai dari Donny pada 13 Januari 2015.
berita viral
Rieke Diah Pitaloka
Dandi
Demonstrasi ricuh
demo di Makassar
sopir ojol tewas dikeroyok
Sopir Ojol Dituduh Intel
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Rekam Jejak Sri Sultan Hamengku Buwono X yang Turun Tangan Temui Massa Demo dan Beri Pesan Menyentuh |
![]() |
---|
Duduk Perkara Bu Nunik Guru di Jember Malah Dipenjara Gegara Bantu Teman Beli Mobil Kredit |
![]() |
---|
Kisah Pilu Dandi Sopir Ojol Tewas Dikeroyok usai Dituduh Intel saat Demo, Tulang Punggung Mau Nikah |
![]() |
---|
Prosedur Penggunaan Rantis Saat Demo Diungkap Eks Jenderal Polisi, Imbas Tragedi Brimob Lindas Ojol |
![]() |
---|
Rekam Jejak Eko Patrio yang Dicopot dari DPR, Politisi asal Nganjuk, Pernah Disiapkan Jadi Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.