Giliran Rumah Uya Kuya dan Eko Patrio Didatangi Demonstran, Ikut Dijarah, Imbas Aksi Joget DPR

Sabtu malam, 30 Agustus 2025, menjadi malam penuh ketegangan di Jakarta. Dua rumah milik anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN),

Editor: Adrianus Adhi
PoliticalJokeInd
RUMAH UYA KUYA - Rumah Uya Kuta diserbu massa terlihat dalam video yang beredar di media sosial, warga memecah kaca dan menghancurkan benda di rumah tersebut 

Ia juga menegaskan komitmennya untuk menjalankan peran sebagai wakil rakyat dengan ketulusan dan keberanian, serta tetap menjaga sumpah sebagai anggota DPR.

“Saya berharap permohonan maaf ini dapat diterima. Sekali lagi, saya Eko Patrio mohon maaf,” tutupnya.

Permintaan maaf tersebut datang di tengah gelombang demonstrasi yang terus meluas. Publik menuntut akuntabilitas dan reformasi lembaga legislatif, menyusul berbagai pernyataan dan perilaku anggota DPR yang dinilai tidak mencerminkan empati terhadap rakyat.

Baca juga: Bikin Melongo Nilai Ijazah Ahmad Sahroni Yang Dijarah Massa, Segini Nilai Rata ratanya

Gelombang Protes dan Tuntutan Reformasi DPR RI

Gelombang protes terhadap DPR RI mulai memuncak sejak Senin, 25 Agustus 2025. Ribuan warga dari berbagai elemen turun ke jalan di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Mereka menyuarakan tuntutan pembubaran DPR dan peninjauan ulang kebijakan tunjangan DPR RI.

Aksi berlanjut pada Kamis, 28 Agustus, dipimpin oleh kelompok buruh dan pengemudi ojek online.

Bentrokan terjadi antara massa dan aparat, hingga menewaskan seorang pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan, yang dilaporkan tertabrak kendaraan taktis Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat.

Insiden tersebut memicu demonstrasi lanjutan di berbagai kota besar, termasuk Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, dan beberapa kota lainnya.

Tuntutan yang bergulir mencakup transparansi, akuntabilitas, dan reformasi menyeluruh terhadap lembaga legislatif.

Baca juga: BREAKING NEWS : Gedung Grahadi Surabaya Dibakar Massa, Ruang Kerja Wagub Jatim Hangus

Kemunculan Eko Patrio dalam video joget yang dinilai tidak sensitif terhadap situasi nasional membuatnya menjadi salah satu figur DPR yang paling banyak dicari dan dikritik oleh publik.

Sorotan terhadap Eko juga dikaitkan dengan insiden penjarahan rumah Ahmad Sahroni.

Sahroni sebelumnya menyebut seruan “Bubarkan DPR” di media sosial sebagai “mental orang tolol sedunia.” Pernyataan itu memicu kemarahan warga dan berujung pada penyerbuan rumahnya di Tanjung Priok.

Hingga malam ini, demonstrasi masih berlangsung di sejumlah titik. Warga terus menyuarakan tuntutan agar DPR RI melakukan reformasi menyeluruh, termasuk evaluasi terhadap perilaku dan kebijakan para anggotanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved