Berita Viral

Duduk Perkara Salsa Erwina Berani Tantang Debat Ahmad Sahroni, Tak Gentar Meski Keluarga Didatangi

Terungkap duduk perkara Salsa Erwina Hutagalung berani menantang debat anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ahmad Sahroni.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase KOMPAS.com Syakirun Ni'am/TikTok
(kiri) Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/8/2025) (kanan) Diaspora Indonesia di Denmark, Salsa Erwina Hutagalung. 

SURYA.CO.ID - Terungkap duduk perkara Salsa Erwina Hutagalung berani menantang debat anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ahmad Sahroni.

Masalah ini dipicu adanya pernyataan kontroversial Ahmad Zahroni terkait kekecewaan masyarakat terhadap kinerja DPR RI, hingga menimbulkan isu untuk membubarkan lembaga legislatif itu. 

Isu bubarkan DPR juga viral menjelang aksi unjuk rasa di depan Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (25/8/2025) lalu.

Menanggapi kritikan itu, Ahmad Sahroni justru melempar tanggapan nylekit.

"Mental manusia yang begitu adalah mental manusia tertol*l sedunia. Catat nih, orang yang cuma mental bilang bubarin DPR, itu adalah orang tol*l sedunia," kata Ahmad Sahroni saat kunjungan kerja di Polda Sumut, Jumat (22/8/2025), dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Pernyataan itu lantas menuai sorotan tajam dari warganet, termasuk seorang konten kreator bernama Salsa Erwina Hutagalung

Klarifikasi Ahmad Sahroni

Ahmad Sahroni menegaskan dirinya tidak pernah bermaksud merendahkan masyarakat yang belakangan menyerukan pembubaran DPR RI.

Ia mengeklaim, pernyataan "orang tolol sedunia" yang menuai kritik sesungguhnya bukan ditujukan kepada publik, melainkan pada cara berpikir pihak yang menilai DPR bisa begitu saja dibubarkan. 

Baca juga: Rekam Jejak Salsa Erwina yang Gertak Ahmad Sahroni Usai Kabar Keluarganya Didatangi, Jabatannya Top

“Kan gue tidak menyampaikan bahwa masyarakat yang mengatakan bubarkan DPR itu tolol, kan enggak ada,” ujar Sahroni, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com, Selasa (26/8/2025). 

“Tapi untuk spesifik yang gue sampaikan bahwa bahasa tolol itu bukan pada obyek, yang misalnya ‘itu masyarakat yang mengatakan bubar DPR adalah tolol’. Enggak ada itu bahasa gue,” imbuh dia

Menurut dia, ucapannya dipahami keliru sehingga kemudian digoreng seolah-olah ditujukan kepada masyarakat.

Sahroni menegaskan, yang disorotinya adalah logika berpikir yang menilai DPR bisa dibubarkan hanya karena isu gaji dan tunjangan anggota. 

“Iya, masalah ngomong bubarin pada pokok yang memang sebelumnya adalah ada problem tentang masalah gaji dan tunjangan."

"Nah, kan itu perlu dijelasin bagaimana itu tunjangan, bagaimana itu tunjangan rumah. Kan perlu penjelasan yang detail dan teknis,” tutur Sahroni. 

“Maka itu enggak make sense kalau pembubaran DPR, cuma gara-gara yang tidak dapat informasi lengkap tentang tunjangan-tunjangan itu,” ujar dia.

Ia juga menyinggung sejarah politik Indonesia yang kerap dijadikan rujukan dalam wacana pembubaran DPR.

Misalnya, Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah berusaha membubarkan DPR tetapi gagal, sementara Presiden Soekarno berhasil mengeluarkan dekrit pembubaran DPR karena konflik dengan parlemen kala itu.

“Akhirnya diikutsertakan masalah ada Gus Dur dulu mau bubarin DPR. Toh enggak kejadian, malah almarhum Gus Dur yang diturunin."

"Zaman dulu Bung Karno misalnya membuat dekrit pembubaran DPR, itu terjadi karena presiden dan DPR tidak sama. Maka itulah setelah dibubarin, dibentuk kembali,” kata Sahroni. 

Sahroni mengingatkan, pembubaran DPR justru berpotensi melemahkan sistem demokrasi. Menurut dia, DPR tetap dibutuhkan sebagai pengawas pemerintah agar kekuasaan presiden tidak berjalan tanpa kendali. 

“Emang setelah bubar DPR, terus siapa yang mau menjalankan pengawasan pemerintahan? Kalau pemerintah langsung, misalnya presiden punya kekuasaan penuh, itu bahkan tidak bisa terkontrol dan membahayakan malah. 

Maka itu ada DPR untuk membuat balancing, agar republik ini semua tertata,” ujar Sahroni.

Politikus Partai Nasdem itu pun meyakini bahwa seruan pembubaran DPR ini dimunculkan oleh pihak-pihak yang belum memahami detail dinamika kerja lembaga perwakilan rakyat.

“Teman-teman yang pengen mau mengatakan bubar itu adalah yang belum mengetahui detail terjadinya, dinamika, apa yang dia ketahui. Sayang, seribu sayang, kalau akhirnya cuma sesaat bilang bubarin DPR, bubarin DPR,” kata Sahroni.

Salsa Geram

Tak terima dengan perkataan kasat politisi Partai Nasdem itu, Salsa Erwina langsung menantang Ahmad Sahroni berdebat. 

"Yang ngatain rakyat tolol, sini aku tantang debat kamu @ahmadsahroni88 dari partai @official_nasdem . Kita buktikan siapa yang sebenernya tolol dan tidak bekerja untuk kepentingan rakyat!"

"Kita pilih juri debat profesional kalo bisa yg internasional, disaksikan seluruh masyarakat Indonesia. Berani? Bertanggung jawab sama kata2 kamu ngatain bos yang bayar gaji kamu “tolol”. Namanya gak tau diri, duitnya diembat, dikatain, manusia maruk bin gak tau diri," tulis Salsa Erwina, dikutip Kamis (27/8/2025).

Unggahan Erwina langsung viral di media sosial.  

Lewat Insta Story, Ahmad Sahroni menanggapi tantangan itu.

Ia menegaskan tidak akan meladeni Salsa Erwina.

"Ane ga akan ladeni orang yang ajak debat ane, ane mau bertapa dulu biar pinter karena ane masih bloon," tulisnya.

Tak terima tantangan debatnya diacuhkan Ahmad Sahroni, Erwina kembali bersuara di media sosial. 

Dia membandingkan respons Sahroni dengan media yang langsung menghubunginya terkait seruan tantangan debat itu.

"Aku dihubungi Kompas TV dan sudah live menyuarakan aspirasi dan argumen aku. Gimana nih, masak media lebih cepat dibandingkan DPR. Jadi tunjangan komunikasi dan tunjangan aspirasi kalian itu untuk apa?," kritik Erwina.  

"Aku mau debat profesional, gak mau debat-debat asal ngomong," imbuhnya. 

Tak Gentar Lawan Ahmad Sahroni

Erwina mengaku mendapat kabar dari wartawan yang menyebut tim Ahmad Sahroni sudah bergerak ke Pemalang, Tangerang Selatan, tempat keluarganya tinggal. 

"Ahmad Sahroni, sampai kamu berani mengintimidasi keluarga aku, atau ada intimidasi dari teman-teman di parlemen atau pemerintah Indonesia, aku habisin kalian. Ingat ya, aku bukan orang bodoh dan aku bukan orang miskin," serunya. 

Erwina mengancam akan meminta suport Internasional jika terjadi hal yang tak diinginkan pada keluarganya.  

"Sampai kalian berani-berani mengggangu keluarga aku di Indonesia akan aku suport internasional, aku gulingkan kalian. Hati-hati kalian. 

"Aku adalah lulusan hubungan internasional, dan aku adalah bisnis develpoment yang sangat andal di dunia. Jadi untuk sekadar mendapatkan suport dari dunia internasional, tidak susah buat aku," tegasnya. 

Terkait sikap Ahmad Sahroni yang gak berani berdebat karena merasa bodoh, menurut Erwina hal itu bukan jadi alasan. 

"Kita semua gak bisa ngomong, waktu lahir. Tapi kita semua punya kemampuan untuk belajar, makanya ayo kita debat biar kamu juga bisa belajar cara berargumen yang benar, profesional, yang tidak ngatain bos yang kasih kamu makan setiap hari," katanya. 

Menurut Erwina, selama ini Sahroni petantang petenteng gak pernah diminta akuntabilitasnya. 

"Tapi kali ini kamu berhadapan dengan aku. Setiap hari akan aku tuntut akuntabilitas kamu, untuk datang dan debat secara profesional sama aku."

"Kita buktikan siapa yang sebenarnya tolol, diantara kamu yang makan duit rakyat dan ngatain rakyatnya tolol, atau aku," katanya. 

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved