Berita Viral

Ilham Pradita Bos Bank Plat Merah yang Tewas Diculik Ternyata Guru Bela Diri, Kenapa Tak Melawan?

Mohamad Ilham Pradita (37), bos bank plat merah yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan ternyata guru kempo.

Editor: Musahadah
kolase istimewa/instagram
GURU KEMPO - Ilham Pradita, bos bank plat merah yang tewas saat diculik ternyata guru bela diri kempo. Hal ini diungkap rekannya saat kuliah. 

“Adik-adik kami ini mereka perannya hanya untuk menjemput paksa dan memberikan ke mereka (eksekutor),” kata Adrianus dikutip dari kompas.com. 

Baca juga: Rekam Jejak Dwi Hartono Tersangka Otak Penculikan Bos Bank Plat Merah, Hedon Kerap Datangkan Artis

Tawaran pekerjaan ini mulanya diambil pelaku yang diketahui sebagai debt collector karena dijanjikan bayaran dengan nilai fantastis.

Mereka diiming-imingi uang puluhan juta untuk mengantar korban ke eksekutor.

“Adik-adik kami juga menerima pekerjaan ini karena diiming-imingi sesuatu. Kalau dari informasi yang kami dapat setelah berkomunikasi dengan penyidik itu mereka dijanjikan itu untuk mendapat berapa puluh juta sekianlah," ucap Adrianus.

Para pelaku juga disebut sedang mengalami tekanan ekonomi sehingga nekat mengambil pekerjaan itu.

“Baru dikasih DP berapa. Saya tidak bisa memastikan angka DP berapa, tapi angkanya tidak lebih dari Rp 50 juta," ucap dia.

Menurut Adrianus, kliennya tidak tahu sejak awal akan ada tindakan pembunuhan.

“Kalau mereka tahu bahwa pekerjaan ini sampai terjadi mengakibatkan kematian, saya yakin sebagai orang yang beragama dan kami juga sebagai orang Katolik pasti kami menolak pekerjaan seperti ini,” ujar dia.

Karena itu, keempat pelaku penculikan ini sempat ketakutan saat ditugaskan membuang jenazah kacab bank BUMN itu ke kawasan Bekasi.

“Kalau membuang jenazah ini, ini yang menjadi tanda tanya saya. Pas mereka pulang tengah malam, ada perasaan ketakutan dari mereka bahwa tidak sesuai dengan yang dijanjikan awal,” ujar Adrianus.

Mulanya mereka dipanggil kembali oleh eksekutor untuk mengantarkan korban kembali pulang.

Namun, mereka justru menemukan korban sudah dalam kondisi tak bernyawa.

“Pada saat ketemu lagi, di situlah mereka melihat korban ini sudah tidak bernyawa lagi,” kata dia.

Akhirny, jasad kepala cabang bank BUMN itu dibuang ke area persawahan di Kabupaten Bekasi. 

“Intinya kami mengetuk pintu hati keluarga korban, untuk permohonan maaf kami dan berbelasungkawa,” kata Adrianus.

Diberitakan sebelumnya, Mohamad Ilham Pradita diculik pada Rabu (20/8/2025) di parkiran supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Sehari kemudian, Kamis (21/8/2025), jasadnya ditemukan di persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan tangan dan kaki terikat serta mata dililit lakban.

Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Prima Heru menyebutkan penyebab kematian korban adalah hantaman benda tumpul di bagian dada dan leher.

“Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan dia kesulitan bernapas,” ujar Prima, Jumat (22/8/2025).

Selain itu, polisi juga masih melakukan pemeriksaan toksikologi untuk memastikan apakah terdapat racun dalam tubuh korban.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan-pengakuan Terbaru Para Penculik Kacab Bank BUMN Usai Ditangkap Polisi"

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved