Berita Viral
Ilham Pradita Bos Bank Plat Merah yang Tewas Diculik Ternyata Guru Bela Diri, Kenapa Tak Melawan?
Mohamad Ilham Pradita (37), bos bank plat merah yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan ternyata guru kempo.
SURYA.co.id - Mohamad Ilham Pradita (37), bos bank plat merah yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan di Jakarta ternyata seorang guru bela diri kempo.
Fakta ini diungkap Farid Nugroho, rekan Ilham Pradita saat menjadi penyiar radio di Purwokerto, Jawa Tengah.
Farid awalnya mengungkap keseharian Ilham yang menjadi penyiar radio saat masih berkuliah di Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah.
"Almarhum sehari-hari sangat penolong, konsisten baiknya. Tidak pernah berubah dari dulu, sejak kuliah sampai akhir masanya. Konsisten ksatria dan solutif," katanya dikutip dari tayangan Nusantara TV pada Senin (25/8/2025). .
Dikatakan Farid, Ilham juga dikenal suka bercanda, lucu dan menyenangkan.
Baca juga: Gelagat 4 Penculik Bos Bank Plat Merah Ketakutan Disuruh Buang Jasad Korban, Ini Sosok Pembunuhnya
"Suasana kalau ada beliau ceria sekali," kata Farid yang 3 tahun bersama Ilham menjadi penyiar radio.
Farid yang sudah berteman selama 20 tahun mengaku sangat terkejut saat mengetahui Ilham menjadi korban penculikan dan pembunuhan.
Apalagi, lima hari sebelumnya dia sudah janjian bersama-sama temannya untuk olahraga padel bersama.
"5 hari sebelum kejadian, komunikasi terakhir, almarhum bilang: ayo ketemu. Kami berencana padel bersama," kata Farid yang mengaku bertemu terakhir korban pada 7 tahun silam.
Farid mengaku sempat bertemu dengan Puspita Aulia, istri Ilham saat pemakaman sahabatnya itu.
Dia mengingat obrolan Puspita kepadanya saat itu.
Puspita sempat menyinggung soal kemampuan bela diri Ilham saat melihat detik-detik bos bank plat merah ini diculik.
"Ada obrolan Mbak Pita waktu melihat CCTV di pusat perbelanjaan itu. Berbicara dalam hati, Ayah kenapa gak dilawan," ungkap Farid.
Diakui Farid, Ilham memang memiliki kemampuan bela diri yang mumpuni.
"Kami tahu, almarhum itu jagoan. Sikapnya ksatria.
Dia guru kempo. Ketua kempo di kampus juga," katanya.
Menurut Farid, andai saja saat itu Ilham melawan para penculiknya, bisa jadi keadaannya lain.
"Saya berharapnya almarhum lakukan satu dua jurus kempo, sehingga bisa lepas dari situ," katanya.
"Coba dilawan. Karena basicnya beliau guru kempo di kampus," tambahnya.
Farid juga mengungkap harapan Puspita kepada dia dan teman-temannya untuk terus mengawal kasus ini supaya benar-benar dihukum pelakunya,.
"Harapan kami, tidak ada arah-arah yang tidak sesuai fakta sehingga ada yang ditutup-tutupi.
"Kami punya harapn untuk Juno bahwa kasus ini diungkap setuntas-tuntasnya. Yang dihukum dan ditangkap, sebenar-benarnya pelaku," tukasnya.
Terpisah, Bayu, salah satu keluarga Mohamad Ilham Pradita mengaku tak mengenal satu pun tersangka, baik otak penculikan maupun penculiknya.
Sejauh ini, lanjut Bayu, pihaknya tidak pernah mendengar korban bercerita berkaitan dengan pekerjaannya.
Keluarga juga mengaku tidak pernah tahu kalau korban mendapat intimidasi atau ancaman.
Bahkan istri korban tidak pernah melihat Ilham dalam kondisi gundah atau gusar ketika bersama.
Karena itu, pihaknya sangat kaget ketika mendengar Ilham menjadi korban penculikan dan pembunuhan.
"Sangat kaget, karena almarhum orangnya ramah, baik., Sampai terjadi seperti ini, sangat mengagetkan. Sangat tidak m,enyangka, tidak pernah terpikir bisa menimpa kami sekeluarga," katanya.
Dikatakan Bayu, selama ini korban tidak pernah memiliki musuh.
Bayu menduga kematian korban kberkaitan dengan pekerjaan atau lingkungan di luar pekerjaannya.
Namun, info yang berkaitan dengan masalah kedinasan, selama ini tidak pernah ada masalah.
Diungkapkan Bayu, korban kali terakhir dihubungi pada siang hari sebelum penculikan.
Saat itu, kakak tertua korban sempat menelpon untuk menanyakan kuliner di Surabaya.
"Siang hari, kakaknya sedang ada di Surabaya menghubungi almarhum karena dia pernah berdians di Surabaya. Menanyaakan tentang kuliner," katanya.
Menurut Bayu, kakak korban tidak menaruh kecurigaan sama sekali saat itu karena topik pembicaraan hanya masalah kuliner, dan korban tidak menunjukkan gelagat yang aneh.
Hingga saat ini, pihak korban masih menunggu penjelasan polisi terkait motif para pelaku menculik dan membunuh Ilham.
"Kita sedang menunggu motif apa, sampai perbuatanb itu menimpa keluarga kami. Apa mens reanya (niat jahat). Kita menunggu untuk merespons," tukasnya.
3 Klaster Pelaku

Sebelumnya, delapan orang telah ditangkap Polda Metro Jaya terkait penculikan dan pembunuhan terhadap Ilham Pradita.
Mereka terdiri dari 4 penculik, yakni RS, AT, EW dan RAH, serta 4 otak penculikan yakni DH, YJ, AA dan C.
Adrianus Agal, kuasa hukum 4 penculik mengatakan kasus ini terdiri tiga klaster yakni pengintai, penculik dan eksekutor.
“Atas peristiwa pidana ini, ada tiga klaster. Klaster pertama itu setelah kami dapat informasi dari penyidik dan dari intelijen kami, bahwa klaster pengintai, klaster penjemputan paksa, sama eksekutor,” ujar Adrianus.
Adrianus menegaskan empat penculik masing-masing berinisial RS, AT, EW dan RAH mengaku bukanlah sebagai pembunuh Mohamad Ilham Pradita.
Mereka hanya diperintahkan menculik Ilham di salah satu pusat perbelanjaan di Pasar Rebo, untuk diantarkan ke F sebagai eksekutor di Cawang, Jakarta Timur.
Pengakuan ini diungkapkan para tersangka kepada kuasa hukumnya Adrianus Agal di Polda Metro Jaya pada Senin (25/8/2025).
“Adik-adik kami ini mereka perannya hanya untuk menjemput paksa dan memberikan ke mereka (eksekutor),” kata Adrianus dikutip dari kompas.com.
Baca juga: Rekam Jejak Dwi Hartono Tersangka Otak Penculikan Bos Bank Plat Merah, Hedon Kerap Datangkan Artis
Tawaran pekerjaan ini mulanya diambil pelaku yang diketahui sebagai debt collector karena dijanjikan bayaran dengan nilai fantastis.
Mereka diiming-imingi uang puluhan juta untuk mengantar korban ke eksekutor.
“Adik-adik kami juga menerima pekerjaan ini karena diiming-imingi sesuatu. Kalau dari informasi yang kami dapat setelah berkomunikasi dengan penyidik itu mereka dijanjikan itu untuk mendapat berapa puluh juta sekianlah," ucap Adrianus.
Para pelaku juga disebut sedang mengalami tekanan ekonomi sehingga nekat mengambil pekerjaan itu.
“Baru dikasih DP berapa. Saya tidak bisa memastikan angka DP berapa, tapi angkanya tidak lebih dari Rp 50 juta," ucap dia.
Menurut Adrianus, kliennya tidak tahu sejak awal akan ada tindakan pembunuhan.
“Kalau mereka tahu bahwa pekerjaan ini sampai terjadi mengakibatkan kematian, saya yakin sebagai orang yang beragama dan kami juga sebagai orang Katolik pasti kami menolak pekerjaan seperti ini,” ujar dia.
Karena itu, keempat pelaku penculikan ini sempat ketakutan saat ditugaskan membuang jenazah kacab bank BUMN itu ke kawasan Bekasi.
“Kalau membuang jenazah ini, ini yang menjadi tanda tanya saya. Pas mereka pulang tengah malam, ada perasaan ketakutan dari mereka bahwa tidak sesuai dengan yang dijanjikan awal,” ujar Adrianus.
Mulanya mereka dipanggil kembali oleh eksekutor untuk mengantarkan korban kembali pulang.
Namun, mereka justru menemukan korban sudah dalam kondisi tak bernyawa.
“Pada saat ketemu lagi, di situlah mereka melihat korban ini sudah tidak bernyawa lagi,” kata dia.
Akhirny, jasad kepala cabang bank BUMN itu dibuang ke area persawahan di Kabupaten Bekasi.
“Intinya kami mengetuk pintu hati keluarga korban, untuk permohonan maaf kami dan berbelasungkawa,” kata Adrianus.
Diberitakan sebelumnya, Mohamad Ilham Pradita diculik pada Rabu (20/8/2025) di parkiran supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Sehari kemudian, Kamis (21/8/2025), jasadnya ditemukan di persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan tangan dan kaki terikat serta mata dililit lakban.
Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Prima Heru menyebutkan penyebab kematian korban adalah hantaman benda tumpul di bagian dada dan leher.
“Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan dia kesulitan bernapas,” ujar Prima, Jumat (22/8/2025).
Selain itu, polisi juga masih melakukan pemeriksaan toksikologi untuk memastikan apakah terdapat racun dalam tubuh korban.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan-pengakuan Terbaru Para Penculik Kacab Bank BUMN Usai Ditangkap Polisi"
Mohamad Ilham Pradita
bos bank plat merah
Penculikan Bos Bank Plat Merah
Otak Penculikan Bos Bank Plat Merah
Universitas Jenderal Soedirman
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Gelagat 4 Penculik Bos Bank Plat Merah Ketakutan Disuruh Buang Jasad Korban, Ini Sosok Pembunuhnya |
![]() |
---|
Sosok Anggota DPR yang Minta Gerbong Khusus Merokok, Dibalas Menohok Wapres Gibran |
![]() |
---|
Rekam Jejak Dwi Hartono Tersangka Otak Penculikan Bos Bank Plat Merah, Hedon Kerap Datangkan Artis |
![]() |
---|
Alasan Ibu Kandung Farel Prayoga Tolak Semua Pemberian Anaknya, Terpenting Sudah Dapat Maaf |
![]() |
---|
Fakta Baru 4 Pelaku Penculikan Bos Bank Plat Merah, Hanya Diperintah Menjemput Paksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.