Berita Viral

Ilham Pradita Bos Bank Plat Merah yang Tewas Diculik Ternyata Guru Bela Diri, Kenapa Tak Melawan?

Mohamad Ilham Pradita (37), bos bank plat merah yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan ternyata guru kempo.

Editor: Musahadah
kolase istimewa/instagram
GURU KEMPO - Ilham Pradita, bos bank plat merah yang tewas saat diculik ternyata guru bela diri kempo. Hal ini diungkap rekannya saat kuliah. 

Namun, info yang berkaitan dengan masalah kedinasan, selama ini tidak pernah ada masalah.

Diungkapkan Bayu, korban kali terakhir dihubungi pada siang hari sebelum penculikan. 

Saat itu, kakak tertua korban sempat menelpon untuk menanyakan kuliner di Surabaya. 

"Siang hari, kakaknya sedang ada di Surabaya menghubungi almarhum karena dia pernah berdians di Surabaya. Menanyaakan tentang kuliner," katanya. 

Menurut Bayu, kakak korban tidak menaruh kecurigaan sama sekali saat itu karena topik pembicaraan hanya masalah kuliner, dan korban tidak menunjukkan gelagat yang aneh. 

Hingga saat ini, pihak korban masih menunggu penjelasan polisi terkait motif para pelaku menculik dan membunuh Ilham. 

"Kita sedang menunggu motif apa, sampai perbuatanb itu menimpa keluarga kami. Apa mens reanya (niat jahat). Kita menunggu untuk merespons," tukasnya. 

3 Klaster Pelaku

TAKUT - Empat penculik bos bank plat merah mengaku ketakutan saat diminta membuang jasad Ilham Pradita. Bayu (kanan), keluarga korban memastikan tak mengenal para pelaku.
TAKUT - Empat penculik bos bank plat merah mengaku ketakutan saat diminta membuang jasad Ilham Pradita. Bayu (kanan), keluarga korban memastikan tak mengenal para pelaku. (kolase istimewa/kompas TV)

Sebelumnya, delapan orang telah ditangkap Polda Metro Jaya terkait penculikan dan pembunuhan terhadap Ilham Pradita. 

Mereka terdiri dari 4 penculik, yakni RS, AT, EW dan RAH, serta 4 otak penculikan yakni DH, YJ, AA dan C. 

Adrianus Agal, kuasa hukum 4 penculik mengatakan kasus ini terdiri tiga klaster yakni pengintai, penculik dan eksekutor.

“Atas peristiwa pidana ini, ada tiga klaster. Klaster pertama itu setelah kami dapat informasi dari penyidik dan dari intelijen kami, bahwa klaster pengintai, klaster penjemputan paksa, sama eksekutor,” ujar Adrianus. 

Adrianus menegaskan empat penculik masing-masing berinisial RS, AT, EW dan RAH mengaku bukanlah sebagai pembunuh Mohamad Ilham Pradita

Mereka hanya diperintahkan menculik Ilham di salah satu pusat perbelanjaan di Pasar Rebo, untuk diantarkan ke F sebagai eksekutor di Cawang, Jakarta Timur.

Pengakuan ini diungkapkan para tersangka kepada kuasa hukumnya Adrianus Agal di Polda Metro Jaya pada Senin (25/8/2025).  

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved