SURYA Kampus

Perjuangan Roihan Kuli Angkut Diterima di Unesa, Guru SMA Patungan Demi Bantu Biaya Kuliah

Beginilah perjuangan Roihan, kuli angkut yang diterima di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Guru sampai patungan bantu biaya kuliah

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
UNESA
KULIAH - Roihan, kuli angkut yang dapat beasiswa di Unesa 

SURYA.CO.ID - Kisah inspiratif datang dari Roihan Miftah Hilmiy.

Roihan terlahir dari keluarga sederhana. Ayahnya meninggal ketika dirinya masih duduk di bangku kelas 12 sekolah menengah atas (SMA). 

Sejak saat itu, ibunya, Rida Andirana, yang menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan bakso. 

Sebagai anak pertama, Roihan merasa ikut bertanggung jawab sehingga dirinya pun mulai mencari penghasilan sendiri. .

Pagi hingga siang, ia bersekolah. Ia kemudian membantu ibunya sepulang sekolah.

Pada malam hari, ia bekerja di kafe demi mendapatkan uang tambahan. 

Sekarang, ia menjadi kuli angkut pasir dan batu.

Semua itu ia lakukan untuk menopang keluarganya.

“Dia itu baik, suka bekerja keras. Saya tidak pernah memaksanya untuk bekerja, tetapi dia memang mau."

"Minta uang ke saya saja tidak pernah, minta pun itu 5 ribu kalau dia benar-benar tidak punya uang,” ujar Rida, dikutip SURYA.CO.ID dari laman Unesa, Rabu (20/8/2025).

Keseharian Roihan penuh perjuangan.

Baca juga: Sosok Keisya Kirani Da Silva, Ukir Prestasi Juara LKS Nasional Bidang Perhotelan

Saat teman-teman sebayanya menghabiskan waktu luang untuk bermain atau bersantai, Roihan justru memilih memanfaatkan waktu untuk mencari penghasilan.

Uang yang didapat ditabung untuk keperluan sekolah, jajan, hingga kebutuhan di rumah.

“Kalau makan, jajan, dia pakai uang sendiri. Tidak minta dari saya,” lanjut sang ibu.

Atlet MMA

Selain kerja keras mencari pundi-pundi uang, Roihan juga aktif di dunia olahraga.

Ia menekuni bela diri Mixed Martial Arts (MMA) dan bahkan menjadi atlet yang mewakili sekolah di kejuaraan tingkat provinsi.

Dedikasi dan kedisiplinan yang ia tunjukkan dalam latihan MMA sama besarnya dengan kegigihannya dalam mencari nafkah.

Sosoknya dikenal guru dan teman di sekolah sebagai pribadi yang pantang menyerah dan memiliki semangat juang tinggi.

Seorang guru Bimbingan Konseling (BK) di SMAN 1 Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur, Lailatul Nurul Khasanah, menceritakan perjuangan Roihan.

Ia mengetahui kerja keras Roihan untuk melanjutkan pendidikan meski terkendala biaya.

Guru Kompak Iuran, Dapat Beasiswa 8 Semester dari Unesa

Saat tahu Roihan diterima di Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), tetapi terkendala biaya, Lailatul tergerak untuk membantu.

Bersama beberapa guru dan alumni, ia menginisiasi penggalangan dana untuk membantu biaya masuk kuliah Roihan.

“Saya berpikir, anak seperti ini sayang kalau tidak kuliah hanya karena ekonomi. Dia punya potensi besar, semangatnya luar biasa."

"Dia santun, humble, rendah hati. Jadi kami guru-guru dan beberapa alumni patungan supaya dia bisa daftar,” kata Nurul.

Seakan sudah digariskan Tuhan, cerita tentang guru-guru yang patungan demi siswanya ini sampai ke telinga pihak Unesa.

Melihat latar belakang dan semangat juang Roihan, pihak kampus memutuskan untuk memberikan beasiswa penuh.

Roihan dibebaskan dari Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama 8 semester.

“Saya kaget sekaligus bersyukur. Rasanya seperti mimpi. Saya janji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini."

"Saya yakin, ini juga berkat ibu, keluarga, para guru yang tidak pernah lelah berdoa untuk kebaikan saya,” ucap Roihan.

Bagi Rida, kabar itu adalah anugerah besar.

Ia tak henti mengucap syukur karena anaknya mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan tanpa terbebani biaya.

“Saya sudah nggak bisa ngomong apa-apa lagi."

"Pesan saya untuk Roihan, jaga sholat, belajar yang rajin, jangan pernah berhenti berbuat kebaikan, tetap rendah hati,” katanya sambil tersenyum haru.

Perjalanan Roihan hingga ke titik ini bukanlah jalan yang mudah. Namun, semua itu terasa ringan demi untuk membahagiakan sang Ibu.

“Mimpi saya hanya satu, melihat ibu bahagia. Karena itu saya akan perjuangkan masa depan saya lewat kuliah,” ucap Roihan.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved