Kasus Vina Cirebon

Sosok Ayah Terpidana Kasus Vina Cirebon yang Mohon Amnesti ke Prabowo usai PK Anaknya Ditolak

Inilah sosok ayah dari terpidana kasus Vina Cirebon yang kirim surat memohon amnesti kepada Presiden Prabowo usai PK anaknya ditolak

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Youtube Forum Keadilan TV/istimewa
AMNESTI - (kiri) Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri (kanan) 7 terpidana kasus Vina Cirebon 

Saat proses PK, berat badan Sudirman sempat naik menjadi 75 kg karena sudah bisa menerima kenyataan di penjara dan ada harapan baru dengan pengajukan PK. 

Namun, setelah permohonan PK ditolak, berat badan Sudirman kini turun drastis menjadi 40 kg. 

Hal ini beralasan karena dia kerap demam dan susah makan. 

"Ada terpidana lain mengatakan sehari cuma makin sekali, itu pun sedikit,. Lebih banyak minum air es," katanya. 

Dari hasil wawancara Reza dengan ke-7 terpidana, dia melihat ada pola-pola hidup yang tidak positif yang mereka kembangkan, setelah putusan PK.

Pada Sudirman dia melihat beberapa bagian tubuhnya, membuktikan dia sudah pada level menyakiti dirinya sendiri menggunakan senjata tajam yakni gunting kuku. 

Gunting kuku ini dipakai untuik melukai diri sendiri di tangan dan di keningnya. 

"Saat saya tanya, kenapa? Sambil senyum dia bilang karena kesel. Cuma itu saja," ungkap Reza. 

Anehnya, setelah menyayat tubuhnya dengan gunting kuku, Sudirman lalu meminta petugas betadine untuk mengobati lukanya. 

Hal ini menuruit Reza menunjukkan sesuatu yang sangat aneh. 

Dengan terbata-bata, Sudirman juga mengungkap kondisi miris lainnya, seperti di bagain punggungnya ada lubang yang disebut bekas peluru. 

Kemudian, di perut ada bekas luka yang menganga yang tidak diobati secara sungguh-sungguh, kering dengan sendirinya. Sehingga bentuk kesermbuhannya tidak wajar. 

"Saya kira hanya sudirman, tapi kata Rivaldi, seluruh terpidana mendapat perlakuan yang tidak lebih sama. 

"Gilanya, Sudirman menceritakan ini sambil tersenyum," tukas Reza. 

Kuasa hukum 7 terpidana, Jutek Bongso mengaku sudah berupaya menempuh sejumlah upaya untuk bisa membebaskan mereka. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved