Kasus Vina Cirebon

Sosok Ayah Terpidana Kasus Vina Cirebon yang Mohon Amnesti ke Prabowo usai PK Anaknya Ditolak

Inilah sosok ayah dari terpidana kasus Vina Cirebon yang kirim surat memohon amnesti kepada Presiden Prabowo usai PK anaknya ditolak

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Youtube Forum Keadilan TV/istimewa
AMNESTI - (kiri) Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri (kanan) 7 terpidana kasus Vina Cirebon 

"Melalui surat ini saya memohon kepada bapak presiden untuk memberikan amnesti untuk anak saya Eko Ramadhani karena udah 9 tahun anak saya dipenjara walaupun anak saya tidak melakukan tindak pidana seperti yang dituduhkan."

"Besar harapan saya agar anak saya bisa bebas pada tahun ini maka dari itu saya memohon kepada bapak presiden untuk mengabulkan permohonan saya ini, terimakasih yang sebesar-besarnya atas perhatian bapak."

Selain setumpuk surat, Reza Indragiri juga mendapatkan oleh-oleh lainnya.

Baca juga: Nasib Miris 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon Sekarang: Sudirman Lukai Diri, Ucil Pilih Membusuk di Bui

"Kedua adalah kerupuk. Namanya unik, kerupuk melarat. Saya pikir nama kerupuk ini juga mencerminkan nasib para terpidana dan keluarga mereka pasca ditolaknya permohonan PK oleh MA," kata Reza Indragiri.

Sementara saat  bertemu dengan Suratno, ayah dari Sudirman terpidana kasus Vina, Reza sempat bertanya mengenai permintaan amnesti.

"Putra Bapak Sudirman ini kan dihukum penjara seumur hidup ya, Pak? Lalu Bapak punya rencana apa untuk mengubah nasib Sudirman?" tanya Reza.

"Ya mengubahnya ya supaya betul bisa keluarlah gitu," kata Suratno.

Suratno mengaku pernah mendengar istilah amnesti. Reza lalu bertanya kepada Suratno mengenai pemahamannya tentang amnesti.

"Kalau saya sih enggak paham, cuman banyak orang itu ngomongnya pasti keluar gitu Tapi saya sih enggak ngerti," kata Suratno.

Kondisi 7 Terpidana Kasus Vina

Pada kesempatan lain, Reza mengungkap kondisi memilukan para terpidana dalam penjara. 

"Semuanya berbagi cerita, sebagian besar dengan luapan emosi. Ada muka kemarahan, ada dengan tangisan, ada dengan tawa. Tapi yakin tawa satu-satunya penawar yang tersisa atas luka batin."

"Tidak ada yang bisa menenangkan hati mereka, keculai mereka sendiri, dengan cara tertawa," kata Reza, dikutip SURYA.CO.ID dari tayangan Youtube Diskursus Net, Senin (18/8/2025). 

Menurut Reza, kondisi batin mereka lebih berat dibandingkan sebelum ada putusan PK.

Bahkan, kata Reza, terpidana Sudirman mengalami penurunan berat badan drastis. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved