BKGN 2025 di Unair Soroti Gingivitis sebagai Silent Killer, Targetkan 750 Pasien Periksa Gigi Gratis
BKGN 2025 di Unair, Surabaya, Jati, soroti bahaya gingivitis sebagai silent killer dan targetkan 750 pasien periksa gigi dan gusi gratis.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Cak Sur
Ringkasan Berita:
- BKGN 2025 di Unair, Surabaya, Jatim, fokus pada bahaya gingivitis yang disebut sebagai silent killer oleh para pakar kesehatan gigi.
- Karang gigi menjadi kasus terbanyak yang ditemukan, termasuk pada anak-anak usia sekolah dasar.
- BKGN targetkan 750 pasien periksa gigi gratis dengan melibatkan lebih dari 290 tenaga medis setiap hari.
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kesehatan gusi menjadi perhatian utama pada pelaksanaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2025 di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair) dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) FKG Unair, di Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Penyakit gusi atau gingivitis, dinilai sebagai ancaman kesehatan yang sering diabaikan, meski dapat berdampak serius pada organ vital tubuh.
Dekan FKG Unair, Prof Dr drg Muhammad Luthfi, M.Kes., menyampaikan bahwa gejala awal seperti gusi berdarah atau bengkak sering dianggap ringan.
Padahal, kondisi tersebut dapat menandakan adanya plak atau karang gigi yang menjadi pintu masuk bakteri ke dalam peredaran darah.
“Gingivitis sering dianggap sepele. Padahal plak atau karang gigi bisa menjadi pintu masuk bakteri ke organ vital seperti jantung, ginjal hingga otak. Ini dapat berdampak fatal, dan karena itu kami menyebutnya silent killer,” ujar Prof Luthfi.
Kasus Tertinggi: Karang Gigi
Direktur RSGM Unair, Prof Dr drg Agung Krismariono, mengungkapkan bahwa sejak BKGN digelar pada 2011, kasus terbanyak yang ditemukan adalah kalkulus atau karang gigi.
Kondisi tersebut, menjadi tempat ideal berkembangnya bakteri yang dapat merusak jaringan gusi.
“Karang gigi adalah sumber hidupnya bakteri. Jika dibiarkan, ia merusak gusi dan menjadi pintu masuk penyakit serius,” jelasnya.
Prof Agung menegaskan, bahwa penyakit gusi dapat dialami seluruh kelompok usia, termasuk anak sekolah dasar yang kini juga mulai ditemukan memiliki kalkulus.
Ia menyebut, gingivitis sebagai silent disease karena sering tanpa gejala pada tahap awal.
Ratusan Tenaga Medis Dikerahkan
Pelaksanaan BKGN 2025 di RSGM Unair melibatkan kekuatan penuh tenaga medis, terdiri dari sekitar 130 dokter dan tenaga RSGM, 110 dokter residen serta 50 dokter spesialis dan subspesialis setiap hari.
Ketua Panitia BKGN 2025, drg Ganendra Anugrah, Sp.BM., M.M., menjelaskan bahwa kegiatan BKGN telah berjalan sejak 2010, dengan misi pelayanan dan edukasi kesehatan gigi kepada masyarakat.
Sepanjang satu bulan terakhir, penyuluhan kesehatan gigi telah menjangkau 1.160 siswa dan masyarakat dari sekolah dasar, pesantren hingga komunitas dewasa.
Pihaknya menargetkan 750 pasien mengikuti pemeriksaan gigi dan gusi gratis selama tiga hari BKGN 2025.
Dorong Kesadaran Gusi Sehat
Melalui pelaksanaan BKGN 2025, FKG dan RSGM Unair berharap, masyarakat semakin sadar bahwa menjaga kesehatan gusi merupakan fondasi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
“Edukasi dan pemeriksaan berkala diharapkan mampu mewujudkan target dunia bebas penyakit gigi dan mulut berat pada 2030, serta membangun fondasi Senyum Indonesia Hebat,” pungkas panitia.
BKGN 2025
BKGN
Bulan Kesehatan Gigi Nasional
Unair
gingivitis
penyakit gusi
periksa gigi gratis
Surabaya
Muhammad Luthfi
Agung Krismariono
Ganendra Anugrah
Meaningful
Multiangle
FKG Unair
RSGM Unair
Senyum Indonesia Hebat
| Jelang Ibadah Haji 2026, Kemenag Jombang Pastikan Kuota Jamaah Haji dapat Terpenuhi Tanpa Kendala |
|
|---|
| Tim Lamongan Raih Juara Sika Tiler Competition 2025 dan Wakili Indonesia ke Hong Kong |
|
|---|
| Pemkab Lamongan Gelar Megsos Bootcamp untuk Perkuat Strategi Komunikasi Publik Daerah |
|
|---|
| Rombongan Bocah SD di Pare Kediri Ziarah Kebangsaan Sambil Kenali Transportasi Massal |
|
|---|
| PTS Diingatkan Waspadai Praktik Ijazah Tidak Sah dan Perkuat Integritas Akademik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/BKGN-2025-di-Unair-Surabaya-Jatim.jpg)