DP3A Lamongan Gandeng Polres Tangani Dampak Bullying pada Anak

Dampak bullying tidak hanya sebatas stres, tetapi juga dapat menghancurkan karakter, cita-cita, bahkan berujung pada kematian

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Hanif Manshuri
KASUS BULLYING - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3A) Lamongan, Umuronah, menyoroti meningkatnya kasus bullying sebagai masalah serius yang memerlukan perhatian khusus, terutama bagi anak-anak. 
Ringkasan Berita:
  • Kasus bullying di Kabupaten Lamongan memerlukan perhatian khusus, terutama yang terjadi pada anak-anak.  Kasus bullying di sekolah Lamongan masih ditemukan
  • Kepala DP3A Lamongan, Umuronah menekankan pentingnya komunikasi, kolaborasi, dan koordinasi antar OPD terkait untuk menangani kasus ini. Dampaknya sangat luar biasa, bahkan sampai kematian.
  • DP3A Lamongan juga akan meningkatkan sosialisasi, utamanya menyasar pondok, sekolah, dan masyarakat. 

 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3A) Lamongan, Umuronah, menyoroti meningkatnya kasus bullying sebagai masalah serius yang memerlukan perhatian khusus, terutama yang terjadi pada anak-anak anak-anak. 

Menurutnya, dampak bullying tidak hanya sebatas stres, tetapi juga dapat menghancurkan karakter, cita-cita, bahkan berujung pada kematian korban.

Umuronah menekankan pentingnya peningkatan komunikasi, kolaborasi, dan koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menangani kasus ini.

Baca juga: Puncak Peringatan HKN 2025, Dinas Kesehatan Lamongan Launching Layanan PSC 119

"Kasus bullying,  memerlukan perhatian khusus, terutama bagi anak-anak. Dampaknya sangat luar biasa, bahkan sampai kematian. Selain menimbulkan stres, ia bisa membunuh karakter, membunuh cita-cita, dan segalanya," ujar Umuronah,  Jumat (21/11/2025).

Pertemuan dengan Polres Lamongan

Pihaknya berencana akan ada pertemuan dengan Polres untuk membahas penanganan kasus anak. 

"Saya mendapatkan undangan di Polres, di UPT Perlindungan Anak Polres, terkait penanganan kasus-kasus pada anak," tambahnya.

Ditegaskan,  komitmen DP3A untuk mengintensifkan sosialisasi kepada berbagai pihak, termasuk pondok pesantren, sekolah, dan masyarakat melalui organisasi seperti PKK, Fatayat, Aisyiyah, serta kelompok pemuda.

Baca juga: 3 Makam Sesepuh Abal-abal di Lamongan Dibongkar Usai Fatwa MUI, Dibangun Cuma Berdasarkan Mimpi

DP3A akan berusaha meningkatkan sosialisasi, utamanya menyasar pondok, sekolah, dan masyarakat. 

"Kita akan bergerak melalui PKK, Fatayat, Aisyiyah, pemuda-pemuda, dan kita juga akan turun langsung ke pondok pesantren," katanya.

Kasus Bullying di Sekolah Masih Ditemukan

Umuronah mengakui bahwa kasus bullying di sekolah Lamongan masih ditemukan, dan kasus-kasus tersebut telah ditangani dengan baik.

"Di Lamongan memang ada, tetapi Insyaallah sudah tertangani dengan baik," katanya.

Baca juga: Kuota Haji 2026 Kabupaten Lamongan Bertambah, Total 2.500 Calon Jemaah

Ia berharap tidak ada lagi kasus bullying di sekolah, di masyarakat, atau di mana pun, mengingat dampaknya yang luar biasa, khususnya bagi anak.

"Anak adalah harapan bangsa untuk menciptakan generasi emas di masa mendatang, anak adalah yang akan melanjutkan perjuangan kita," pungkasnya. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved