Bersumber DBHCHT, Bupati Nganjuk Serahkan Bantuan BPJS Untuk Petani Tembakau dan Pekerja Rentan
Di sisi lain, ia turut mengajak peserta pelatihan menjahit untuk tetap semangat, optimis, dan terus mengembangkan kemampuan.
Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Deddy Humana
Ringkasan Berita:
- Bantuan sosial bersumber dari DBHCHT diberikan kepada para petani tembakau dan pekerja rentan bersamaan kegiatan menjahit industri.
- 'Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 114 miliar untuk menjamin masyarakat memperoleh akses perlindungan jaminan sosial menyeluruh.
- Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Nganjuk 3,87 persen atau 24.300 orang, dengan 6.880 pencari kerja yang membutuhkan penempatan.
SURYA.CO.ID, NGANJUK - Pemkab Nganjuk menyerahkan bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi petani tembakau dan pekerja rentan. Program bantuan itu bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2025.
Penyerahan bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan ini dilakukan berbarengan kegiatan pelatihan menjahit industri.
Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi hadir dalam kegiatan tersebut bersama jajaran Pemkab, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Nganjuk, UPT BLK Nganjuk, dan petani tembakau.
Kang Marhaen - sapaan bupati - mengatakan, Pemkab Nganjuk berkomitmen memperluas jaminan sosial bagi masyarakat. Termasuk bagi pekerja rentan dan petani tembakau.
"Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 114 miliar demi memastikan masyarakat memperoleh akses perlindungan jaminan sosial secara menyeluruh," kata Kang Marhaen, Kamis (20/11/2025).
Pada kesempatan itu, kang Marhaen menyerahkan berbagai program BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis. Mulai dari perlindungan pekerja rentan, santunan kematian, jaminan hari tua, hingga pemberian beasiswa.
"Ini menjadi bentuk nyata pemerintah hadir dan memberikan perhatian bagi masyarakat yang bekerja di sektor beresiko tinggi," ungkapnya.
Menekan Angka Pengangguran
Di sisi lain, ia turut mengajak peserta pelatihan menjahit untuk tetap semangat, optimis, dan terus mengembangkan kemampuan.
"Nganjuk memiliki potensi besar yang harus terus diasah melalui ketrampilan dan perlindungan sosial yang kuat," urainya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Nganjuk, Itsna Sofyani memaparkan pelatihan ini menjadi salah satu upaya menekan angka pengangguran serta meningkatkan kompetensi masyarakat.
Berdasarkan data BPS 2024, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Nganjuk masih 3,87 persen atau sekitar 24.300 orang, dengan 6.880 pencari kerja yang membutuhkan penempatan.
“Pelatihan ini penting agar masyarakat memiliki keterampilan yang bisa langsung dimanfaatkan, baik untuk usaha mandiri maupun dunia industri," paparnya. *****
bansos
bansos pekerja rentan
DBHCHT
pekerja rentan
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi
Nganjuk
SURYA.co.id
Meaningful
Multiangle
| Owner Sayur Mulya Ajarkan WBP Budidaya Kecambah, Untuk Memasok WBP di Lapas Bondowoso |
|
|---|
| Sosok Irjen Argo Yuwono yang Ditarik Polri dari Jabatan Kementerian UMKM Pasca Putusan MK |
|
|---|
| Akhiri Gugatan Sejak Tahun 2020, Pengosongan Lahan dan Bangunan di Gresik Berjalan Lancar |
|
|---|
| Bunda Lisdyarita Janjikan Relokasi untuk Warga yang Rumahnya Tertimbun Longsor Ponorogo |
|
|---|
| Sumur Bor Bantuan BNPB Mengalir, Warga Desa Plalangan Situbondo Nikmati Air Tanpa Harus Ke Sungai |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/bantuan-pekerja-Nganjuk1.jpg)