Bersumber DBHCHT, Bupati Nganjuk Serahkan Bantuan BPJS Untuk Petani Tembakau dan Pekerja Rentan

Di sisi lain, ia turut mengajak peserta pelatihan menjahit untuk tetap semangat, optimis, dan terus mengembangkan kemampuan. 

surya/danendra kusumawardhana
BANTUAN BPJS - Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi menyerahkan bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk petani tembakau dan pekerja rentan, Kamis (20/11/2025). Penyerahan bantuan dilakukan bersamaan kegiatan pelatihan menjahit industri. 
Ringkasan Berita:
  • Bantuan sosial bersumber dari DBHCHT diberikan kepada para petani tembakau dan pekerja rentan bersamaan kegiatan menjahit industri.
  • 'Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 114 miliar untuk menjamin masyarakat memperoleh akses perlindungan jaminan sosial menyeluruh.
  • Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Nganjuk 3,87 persen atau 24.300 orang, dengan 6.880 pencari kerja yang membutuhkan penempatan.

 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Pemkab Nganjuk menyerahkan bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi petani tembakau dan pekerja rentan. Program bantuan itu bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2025.

Penyerahan bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan ini dilakukan berbarengan kegiatan pelatihan menjahit industri. 

Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi hadir dalam kegiatan tersebut bersama jajaran Pemkab, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Nganjuk, UPT BLK Nganjuk, dan petani tembakau. 

Kang Marhaen - sapaan bupati - mengatakan, Pemkab Nganjuk berkomitmen memperluas jaminan sosial bagi masyarakat. Termasuk bagi pekerja rentan dan petani tembakau.

"Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 114 miliar demi memastikan masyarakat memperoleh akses perlindungan jaminan sosial secara menyeluruh," kata Kang Marhaen, Kamis (20/11/2025). 

Pada kesempatan itu, kang Marhaen menyerahkan berbagai program BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis. Mulai dari perlindungan pekerja rentan, santunan kematian, jaminan hari tua, hingga pemberian beasiswa. 

"Ini menjadi bentuk nyata pemerintah hadir dan memberikan perhatian bagi masyarakat yang bekerja di sektor beresiko tinggi," ungkapnya. 

Menekan Angka Pengangguran

Di sisi lain, ia turut mengajak peserta pelatihan menjahit untuk tetap semangat, optimis, dan terus mengembangkan kemampuan. 

"Nganjuk memiliki potensi besar yang harus terus diasah melalui ketrampilan dan perlindungan sosial yang kuat," urainya. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Nganjuk, Itsna Sofyani memaparkan pelatihan ini menjadi salah satu upaya menekan angka pengangguran serta meningkatkan kompetensi masyarakat. 

Berdasarkan data BPS 2024, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Nganjuk masih 3,87 persen atau sekitar 24.300 orang, dengan 6.880 pencari kerja yang membutuhkan penempatan.

“Pelatihan ini penting agar masyarakat memiliki keterampilan yang bisa langsung dimanfaatkan, baik untuk usaha mandiri maupun dunia industri," paparnya. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved