Gunung Semeru Erupsi

Warga Sumbersari Lumajang Ceritakan Detik-Detik Erupsi Gunung Semeru, Panik Selamatkan Diri

Ia mengaku tidak menyangka aliran awan panas Gunung Semeru bakal mencapai permukiman mereka.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Erwin Wicaksono
TERDAMPAK ERUPSI SEMERU - Daniyal (37), warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, meratapi rumah dan tempat usahanya terdampak erupsi awan panas kemudian disusul material lahar vulkanik setinggi hampir setengah badan orang dewasa. 

Ringkasan Berita:
  • Daniyal, warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo harus mendapati rumah dan tempat usahanya rusak pasca erupsi Gunung Semeru, Rabu (19/11/2025). Ia tak menyangka aliran awan panas bakal mencapai permukiman mereka.
  • Saat ini Daniyal dan keluarganya mengungsi di rumah kerabat di Candipuro.
  • Daniyal berharap kondisi segera stabil dan pemerintah dapat membantu proses pemulihan di wilayahnya yang sudah beberapa kali diterjang bencana dari aktivitas Gunung Semeru.

 

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Warga di sekitar kawasan Gunung Semeru kembali dihadapkan situasi menyesakkan pasca erupsi Gunung Semeru, Rabu (19/11/2025) sore.

Salah satunya dialami Daniyal (37), warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang rumah dan tempat usahanya terdampak erupsi awan panas kemudian disusul material lahar vulkanik setinggi hampir setengah badan orang dewasa.

Daniyal (37), warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang rumah dan tempat usahanya terdampak erupsi awan panas kemudian disusul material lahar vulkanik setinggi hampir setengah badan orang dewasa. 

Baca juga: Cerita Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Asal Lumajang : Dengar Sirine Langsung Lari

Bagi Daniyal, peristiwa pada Rabu petang itu menjadi momen yang sangat menggetarkan.

Ia mengaku tidak menyangka aliran awan panas bakal mencapai permukiman mereka.

“Yang terpenting bisa evakuasi semua,” ujarnya dengan nada berat.

Situasi Berubah Drastis

Daniyal menceritakan sebelum kejadian kali ini, aliran lava maupun lahar dingin tidak pernah mencapai wilayah rumahnya. 

Namun pada momen erupsi 2025 kali tepatnya menjelang magrib, situasi berubah drastis.

“Awalnya awan tidak sampai sini, saat maghrib itu tiba-tiba ada lahar itu. Ada sirine  terdengar sekitar jam sebelum jam 2 saya lalu saya sama keluarga itu langsung mengungsi, tapi kata warga sekitar itu lahar dingin masuk sekitar maghrib atau isya',” tuturnya.

Aliran material vulkanik berwarna kelabu itu datang cepat, membawa bebatuan dan lumpur pekat. 

Peristiwa itu meninggalkan luka batin mendalam bagi Daniyal.

Rumah Warisan Keluarga

Rumah yang kini dipenuhi material vulkanik adalah rumah warisan keluarga yang sudah berdiri sejak zaman kakeknya.

“Kejadian ini membuat saya sedih, karena rumah ini sudah ada sejak kakek saya. Beberapa tahun lalu sebenarnya lahar dingin tidak sampai ke sini, tapi sekarang sampai ke sini. Rasanya trauma dan kaget,” ucapnya.

Saat ini Daniyal dan keluarganya tiga orang yang tinggal dalam satu rumah terpaksa mengungsi di rumah kerabat di Candipuro. 

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved