Kasus TBC di Jombang Meningkat, 15 Pasien Meninggal dalam Tiga Bulan Terakhir
Kasus TBC di Jombang, Jatim, melonjak, 15 pasien meninggal dalam tiga bulan. RSUD dan Dinkes perkuat penanganan serta pelacakan kasus.
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Cak Sur
Ringkasan Berita:
SURYA.CO.ID, JOMBANG - RSUD Jombang melaporkan lonjakan pasien tuberkulosis (TBC) dalam dua bulan terakhir, disertai 15 kematian sejak Agustus hingga Oktober 2025. Kondisi ini menjadi perhatian serius layanan kesehatan daerah.
Lonjakan Kunjungan Pasien TBC di RSUD Jombang
Kasus TBC di Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim), menjadi sorotan setelah RSUD Jombang mencatat peningkatan signifikan kunjungan pasien dalam dua bulan terakhir.
Situasi tersebut, diperparah dengan adanya 15 pasien TBC yang meninggal dunia dalam rentang Agustus hingga Oktober 2025.
Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran, menjelaskan bahwa pasien yang datang terbagi menjadi dua kategori, yakni TBC resisten obat dan non-resisten obat.
Berdasarkan data Januari–Oktober 2025, terdapat 25 pasien resisten obat dan 341 pasien non-resisten obat yang diperiksa maupun dirawat.
“Angka ini masih bisa terus bertambah. Pemeriksaan dan penelusuran kasus masih berlangsung,” ujar dr Pudji, Kamis (20/11/2025).
Pasien Kritis Tempati Ruang Isolasi Khusus
Sebagian besar pasien TBC yang membutuhkan rawat inap berada dalam kondisi berat. RSUD Jombang menempatkan mereka di ruang isolasi khusus, demi meminimalkan risiko penularan.
“Instalasi isolasi memiliki sistem pembuangan udara yang diatur khusus agar aman,” terang dr Pudji.
Dalam tiga bulan terakhir saja, tercatat 5 kematian pada Agustus, 7 pada September dan 3 pada Oktober.
Semua pasien yang meninggal merupakan penderita TBC dengan kondisi lanjut.
Dinkes Jombang: 2.700 Warga Terinfeksi Sepanjang 2025
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang melaporkan, bahwa per Januari–November 2025, terdapat 2.700 warga yang terinfeksi TBC.
Penyakit akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis ini, umumnya menyerang paru-paru dan mudah menular melalui udara.
Gejala umum meliputi batuk lebih dari dua minggu, demam, keringat malam, kelelahan dan penurunan berat badan.
Penanganan kasus TBC dilakukan melalui kolaborasi antara puskesmas, rumah sakit, serta kader kesehatan.
Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, dan segera memeriksakan diri bila mengalami gejala mencurigakan demi memutus rantai penularan TBC.
"Satu kasus TBC bisa berpotensi menularkan ke sepuluh orang di sekitarnya. Karena itu, setiap ada laporan kasus, kami langsung melakukan skrining ke lingkungan terdekat," kata Kepala Dinkes Jombang, dr Hexawan Tjahja Widada.
kasus TBC di Jombang
TBC
Jombang
Dinkes Jombang
dr Hexawan Tjahja Widada
RSUD Jombang
dr Pudji Umbaran
Meaningful
Multiangle
| 3 Makam Sesepuh Abal-abal di Lamongan Dibongkar Usai Fatwa MUI, Dibangun Cuma Berdasarkan Mimpi |
|
|---|
| Update Jalur Malang-Lumajang Masih Ditutup Total, Dialihkan Lewat Jalur Alternatif Ini |
|
|---|
| Rakernas di Surabaya, Mendikbud Siapkan Regulasi Baru Tangani Bullying di Sekolah |
|
|---|
| Sosok Meilinda, Anak Koki yang Raih Beasiswa S3 LPDP dan Buka Produksi Kain Tenun Tembus Pasar Eropa |
|
|---|
| Antusias Pengurus dan Anggota IIDI cabang Surabaya Ikuti Sosialisasi Pedoman Organisasi |
|
|---|
