Memotivasi Semangat Bersekolah Anak-Anak Penderita Kanker, FMIPA UM Dampingi Belajar di RSSA

Ringkasan Berita:

• Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Malang UNM) membuka pendampingan belajar untuk anak-anak penderita kanker.
• Dalam program Belajar Tanpa Batas, para mahasiswa FMIPA menjaga kesinambungan pendidikan dasar pada anak-anak di rumah sakit.
• program pendampingan ini juga menumbuhkan kepercayaan diri anak dan memperkuat kesejahteraan psikologis mereka.

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Sejumlah anak penderita kanker di RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang akhirnya tetap memiliki ruang baru untuk tetap belajar.

Melalui program Belajar Tanpa Batas, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Malang UNM) menghadirkan pendampingan pendidikan yang dirancang khusus untuk menemani anak-anak bersekolah tanpa harus meninggalkan rumah sakit.

Program ini berupaya menjaga kesinambungan pendidikan dasar bagi anak yang tengah berjuang melawan kanker.

Metode pembelajaran dibuat fleksibel, ramah anak, dan disesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing peserta. 

Kegiatan tidak hanya berupa penyampaian materi, tetapi juga permainan edukatif yang dirancang untuk memperkuat literasi dan numerasi.

Ketua pelaksana program, Reno Bagus Saputra, mahasiswa S2 Matematika UM menjelaskan, anak-anak itu dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan jenjang pendidikan yaitu TK–RA, kelas 1–3 SD, dan kelas 4–6 SD.

Pembagian ini, kata Reno, membuat materi lebih tepat sasaran dan memudahkan mahasiswa dalam memilih strategi belajar.

“Melalui permainan seperti puzzle, ular tangga angka, lempar bola angka, dan berbagai media interaktif, anak-anak bisa belajar tanpa merasa terbebani,” kata Reno dalam rilis yang diterima, Rabu (19/11/2025).

Disampaikan Reno, meski kehadiran anak-anak itu sering bergantung pada kondisi kesehatan dan jadwal terapi, semangat untuk ikut bersekolah selalu tinggi.

Memotivasi Anak Penderita Kanker

Respons serupa juga datang dari orangtua peserta. Banyak di antara mereka mengaku bahwa kegiatan ini membantu anak-anak tetap ceria dan termotivasi, sekaligus mengalihkan perhatian mereka dari proses pengobatan yang berat.

Lebih dari sekadar dukungan akademik, program pendampingan ini juga menumbuhkan kepercayaan diri anak dan memperkuat kesejahteraan psikologis mereka.

Bagi mahasiswa UNM, kegiatan ini menjadi pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran inklusif di lingkungan yang sangat berbeda dari ruang kelas pada umumnya.

“Kami berharap, pendampingan model adaptif ini kelak dapat diterapkan di lebih banyak rumah sakit maupun lembaga pendidikan sebagai upaya mendukung tujuan SDG 4, yaitu Pendidikan Berkualitas,” paparnya.

Universitas Negeri Malang juga menegaskan akan memperluas kolaborasi serupa agar manfaatnya menjangkau lebih banyak anak.

Tim dosen Departemen Matematika yang terlibat dalam kegiatan adalah Prof. Dr. Purwanto, Ph.D, Dr. Sudirman, M.Si, Latiful Anwar, S.Si., M.Sc., Ph.D, dan Mukhammad Solikhin, S.Si., M.Si

Sedangkan mahasiswa S2 Matematika Semester 1 yang menjadi pelaksana adalah Reno Bagus Saputra, Abdilah Fatwa Shandy Mahardika, Fadilatul Amalia, Fatikha Ani Makhrufah, dan Moh. Fahrurozi. *****