UMKM Tuban Raup Omzet Rp 9 Juta per Bulan, Hasil Olah Limbah Siwalan Jadi Jenang hingga Mochi

Pelaku UMKM di Tuban, Jatim, olah limbah siwalan jadi jenang hingga mochi dan raup omzet Rp 9 juta per bulan, tembus pasar mancanegara.

Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Muhammad Nurkholis
MENGEMAS - Hadi Suminto dan istrinya tengah mengolah dan mengemas produk jajanan berbahan dasar siwalan tua di rumah produksi mereka, di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025). Produk jajanan hasil inovasi Hadi menembus pasar mancanegara. 

Ringkasan Berita:
  • Limbah siwalan di Tuban, Jatim, diolah Hadi Suminto jadi jenang dan aneka jajanan bernilai ekonomi tinggi.
  • Produk menembus pasar nasional dan luar negeri seperti Malaysia dan Hong Kong.
  • Usaha Hadi kini beromzet Rp 9 juta per bulan dan jadi inspirasi UMKM lokal.

 

SURYA.CO.ID, TUBAN - Tumpukan buah siwalan tua yang selama ini hanya menjadi limbah di kebun, kini berubah menjadi sumber penghasilan bagi Hadi Suminto, warga Gedongombo, Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim).

Hadi berhasil mengolah siwalan tua menjadi jajanan bernilai ekonomi tinggi, bahkan produknya menembus pasar mancanegara.

Limbah Siwalan yang Berubah Jadi Rezeki

Setiap tahun petani siwalan di Tuban bisa panen hingga empat kali. Dari satu pohon, hasil panen mencapai 100–200 butir buah. 

Namun, lebih dari separuh buah itu biasanya dibuang, karena sudah terlalu tua dan tidak laku dijual.

Melihat tumpukan buah membusuk, Hadi merasa sayang dan terpanggil mencari cara agar limbah siwalan bisa dimanfaatkan.

“Awalnya saya melihat siwalan itu cuma numpuk, membusuk dan mengotori lahan. Sayang sekali. Dari situ saya berpikir bagaimana caranya limbah ini bisa diolah menjadi makanan yang bermanfaat,” ujar Hadi, Rabu (19/11/2025).

Proses Panjang hingga Temukan Racikan Tepat

Perjalanan Hadi tidak mudah. Pada 2015 ia mencoba membuat berbagai olahan dari siwalan tua, mulai dari keripik hingga makanan ringan, namun hasilnya belum sesuai harapan.

Perjuangannya baru membuahkan hasil pada 2022, saat ia menemukan komposisi tepat untuk mengolah siwalan tua menjadi jenang. Respons pasar ternyata sangat positif.

“Inovasi ini akhirnya cocok ketika saya buat jenang. Dari situ saya ikut lomba inovasi dan Alhamdulillah berprestasi dari tingkat kabupaten sampai provinsi,” ungkapnya.

Tembus Pasar Nasional Hingga Mancanegara

Siapa sangka, jenang berbahan dasar limbah siwalan itu kini tidak hanya digemari warga lokal. 

Produk Hadi telah menjangkau berbagai daerah di Indonesia, bahkan dikirim ke Malaysia, Hong Kong dan Arab Saudi.

“Alhamdulillah, jenang siwalan sudah dikenal hampir di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke Malaysia, Hong Kong dan Arab Saudi,” ujarnya bangga.

Kembangkan Produk Lain, Omzet Capai Rp 9 Juta per Bulan

Tak berhenti pada jenang, Hadi juga berhasil mengolah siwalan tua menjadi berbagai macam jajanan seperti kue bugis, klepon hingga mochi. Semua produknya diterima baik oleh pelanggan.

Berkat ketekunan itu, usaha kecilnya kini menghasilkan omzet hingga Rp 9 juta per bulan.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved