Kasus DBD di Jombang Meningkat, 129 Warga Terinfeksi Sejak Oktober 2025
Kasus DBD di Jombang, Jatim, meningkat jadi 129 sejak Oktober 2025. Dinkes dan RSUD minta warga waspada dan giatkan PSN.
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Cak Sur
Ringkasan Berita:
- Kasus DBD di Jombang, Jatim, mencapai 129 sejak Oktober 2025, dengan lonjakan terbesar pada musim penghujan.
- Pasien tersebar di berbagai fasilitas kesehatan, dan Dinkes menggerakkan 34 Puskesmas untuk PSN.
- RSUD Jombang menangani delapan pasien, dua dirawat di ICU, dan warga diminta menerapkan 3M secara konsisten.
SURYA.CO.ID, JOMBANG - Memasuki musim penghujan, Kabupaten Jombang di Jawa Timur (Jatim), kembali menghadapi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dalam rentang Oktober hingga pertengahan November 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang mencatat ada 129 warga terinfeksi penyakit yang dibawa nyamuk Aedes aegypti tersebut.
Lonjakan terbesar terjadi pada Oktober 2025, dengan sekitar 100 kasus, sementara hingga pertengahan November sudah muncul 29 kasus baru.
Pasien Tersebar di Sejumlah Fasilitas Kesehatan
Warga yang terjangkit dirawat di berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari Puskesmas hingga rumah sakit pemerintah dan swasta.
Meliputi Puskesmas Plumbongambang (Gudo), RS Hasyim Asy’ari Tebuireng (Diwek), RSNU Jombang, RS Pelengkap Jombang, RSK Mojowarno, RSUD Ploso hingga RSUD Jombang.
Di RSNU Jombang dan RS Pelengkap, tercatat masing-masing lima pasien, RSK Mojowarno menangani empat pasien, dan RSUD Ploso menerima tiga pasien.
“Data ini mencakup semua pasien, baik di puskesmas hingga rumah sakit swasta,” kata Kepala Dinkes Jombang, dr Hexawan Tjahja Widada, M.KP, Selasa (18/11/2025).
Curah Hujan Tinggi Tingkatkan Risiko Penularan
Hexawan mengingatkan, bahwa potensi peningkatan kasus masih besar, karena curah hujan diperkirakan berlangsung hingga Desember 2025–Januari 2026. Kondisi ini mempercepat perkembangbiakan nyamuk.
Dinkes mengerahkan 34 Puskesmas untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dan mengintensifkan kampanye kebersihan lingkungan.
“DBD tidak akan berkurang tanpa keterlibatan warga dalam menjaga lingkungan,” tegas Hexawan.
Ia menambahkan, nyamuk aedes aegypti aktif menggigit pada pukul 09.00–10.00 WIB, dan mampu bergerak hingga satu kilometer.
Karena itu, penyuluhan ke sekolah-sekolah digencarkan untuk mencegah penularan di lingkungan belajar.
RSUD Jombang: Banyak Pasien Anak, Dua Dirawat di ICU
Peningkatan kasus juga terlihat di RSUD Jombang. Pada Kamis (13/11/2025), rumah sakit menerima delapan pasien DBD, sebagian besar anak-anak. Dua pasien di antaranya memerlukan perawatan di ruang ICU.
Direktur RSUD Jombang, dr Puji Umbaran, mengatakan perubahan cuaca sangat memengaruhi masuknya pasien.
| Agus Sugiarto Ditunjuk Jadi Plh Sekda Ponorogo, Gantikan Agus Pramono yang Terjerat OTT KPK |
|
|---|
| Seekor Ular Kobra Masuk Rumah Warga Bangkalan, Ini Kata Kader Konservasi Jatim |
|
|---|
| Kini Ada Spot Fishing Center Baru di Pantai Bimorejo Banyuwangi |
|
|---|
| Truk Bermuatan Serbuk Kayu Terguling di Sidogembul Lamongan, Arus Lalu Lintas Sempat Macet |
|
|---|
| Serah Terima Jabatan Kasat Lantas dan Kasat Polairud Polres Lamongan, Ini Pesan Kapolres |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/pasien-DBD-saat-dirawat-di-RSUD-Jombang-Jatim.jpg)