Ditemukan Putrinya Setelah Akhiri Hidup, Pria Bangkalan Tinggalkan Teka-Teki Lewat Status WA

Agung menjelaskan, peristiwa itu awalnya diketahui putri AR ang mendapati tubuh ayahnya tergantung di tangga rumah.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
istimewa
STATUS WA - Tim Inafis Satreskrim Polres Bangkalan memeriksa jasad warga Desa Ketetang, Kecamatan Kwanyar yang ditemukan menggantung di tangga rumahnya, Sabtu (15/11/2025) sore. 
Ringkasan Berita:
  • Kasus bunuh diri terjadi di Bangkalan ketika seorang warga  Desa Ketetang, Kecamatan Kwanyar, ditemukan menggantung dengan tali melilit leher di tangga rumahnya.
  • Kondisi korban yang sudah menggantung itu ditemukan oleh putrinya sendiri kemudian dilaporkan ke ibunya dan ke kepolisian.
  • Penyebab aksi nekat itu masih misteri dan satu-satunya petunjuk adalah status WA dalam handphone korban yang menyapa teman-temannya.

 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Masyarakat Desa Ketetang, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan dikagetkan kematian salah satu warganya, AR (46), yang ditemukan menggantung di tangga rumahnya, Sabtu (15/11/2025) lalu.

AR jelas melakukan tindakan bunuh diri, tetapi warga bertanya-tanya mengenai pemicunya. Karena sebelumnya korban tidak pernah menunjukkan gelagat aneh atau berperilaku seperti orang depresi.

Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama mengungkapkan, hasil identifikasi terhadap tubuh korban yang dilakukan tim Inafis Satreskrim Polres Bangkalan juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan.

“Korban meninggal dunia dengan cara gantung diri, diperkuat dengan ditemukannya cairan sperma, juga kondisi tubuh korban mengalami lebam mayat dan gigi menggigit,” ungkap Agung, Senin (17/11/2025).

Penyebab korban AR hingga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri hingga kini masih misteri. 

Dan satu-satunya pesan terakhir adalah potongan screenshot dari status WhatsApp dengan kalimat, ‘Adoo (Aduh) kwn (kawan) arapah (kenapa) kakeh (kamu) kwn, smg (semoga) Husnul Khotimah’. Pada sebuah foto yang beredar, tampak bekas jeratan pada leher korban.

Agung menjelaskan, peristiwa itu awalnya diketahui putri AR ang mendapati tubuh ayahnya tergantung di tangga rumah. Hal itu kemudian diinformasikan putrinya kepada ibu dan tetangganya.

“Bersama isterinya, sejumlah tetangga berupaya memberikan pertolongan namun korban sudah meninggal dunia sehingga warga melapor ke pihak berwajib,” ujar Agung.

Ia menambahkan, pihak keluarga korban tidak berkenan untuk dilakukan visum maupun autopsi karena keluarga korban yakin peristiwa tersebut terjadi karena takdir Allah SWT dan bersedia membuat surat pernyataan. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved