Gerak Cepat Mas Ipin Usai Terbangi Jakarta-Kediri, Siapkan Feeder Dari Bandara Dhoho ke Trenggalek

Ringkasan Berita:

• Bupati Trenggalek, Mas Ipin menyusun rencana strategis agar pembukaan Bandara Dhoho Kediri juga mengaktiviasi pergerakan ekonomi, manusia dan barang ke Trenggalek.
• Mas Ipin bergerak cepat menyiapkan angkutan khusus bandara berupa feeder dari Bandara Dhoho ke Trenggalek dan sebaliknya.
• Sebelumnya Pemkab Trenggalek sudah mengoperasionalkan feeder di Kecamatan Watulimo mulai Pantai Karanggongoso, Pantai Mutiara, hingga Gua Lowo.

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menjadi kepala daerah pertama di Jatim yang merasakan mendarat di Bandara Dhoho Kediri setelah pembukaan kembali bandara tersebut, Senin (10/11/2025).

Bertepatan Hari Pahlawan, bupati yang disapa Mas Ipin itu menggunakan jasa Maskapai Super Air Jet dengan rute penerbangan Bandara Soekarno-Hatta Jakarta ke Bandara Dhoho, Kediri.

Mas Ipin tidak ingin menyia-nyiakan beroperasionalnya kembali Bandara Dhoho. Ia menyiapkan sejumlah kebijakan strategis agar Bandara Dhoho bisa turut berdampak positif untuk Kabupaten Trenggalek.

Salah satu kebijakan yang diambil Mas Ipin adalah menyediakan feeder atau transportasi umum gratis dari Bandara Dhoho menuju Pasar Pon Trenggalek dan sebaliknya.

Hal tersebut sudah dibicarakan langsung dengan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak yang secara langsung datang ke Bandara Dhoho Kediri agar Trenggalek diprioritaskan dalam penyediaan feeder.

Sambil menunggu proses tersebut, secara pribadi Mas Ipin sudah menyiapkan feeder bus dari PO (perusahaan oto bus) AAM Trans yang merupakan miliknya sendiri.
 
"Konsepnya kalau daerah yang paling jauh tidak terdevelop, baik itu jaringan transportasi maupun destinasinya, maka mungkin Bandara Dhoho tidak bisa ramai. Tetapi kalau Trenggalek menjadi destinasi maka kota yang dilalui mulai dari Kediri, Tulungagung, maupun Blitar akan menjadi kota transit," kata Mas Ipin, Senin (10/11/2025).

Bus Bandara Dhoho Kediri ke Trenggalek

Untuk itu kehadiran transportasi umum ke Trenggalek diyakini Mas Ipin akan menghidupkan Bandara Dhoho Kediri sekaligus kabupaten/kota yang berada di sepanjang jalur tranportasi tersebut.

Selain menyediakan feeder, Mas Ipin juga mengajak masyarakat termasuk kelompok sadar wisata untuk bergotong royong memperbaiki dan meningkatkan kualitas desa wisata serta destinasi wisata di Bumi Menak Sopal.

"Pemerintah sudah menyiapkan puluhan miliar tahun depan (2026) untuk melakukan akselerasi pembenahan kawasan wisata dan destinasi. Harapannya bisa semakin membangun ekosistem sehingga ekonomi juga akan tumbuh," tambah Mas Ipin.

Pemkab Trenggalek sebelumnya juga sudah menyediakan feeder untuk berkeliling Trenggalek termasuk menuju ke Kecamatan Watulimo dan feeder untuk keliling ke sejumlah destinasi wisata di Kecamatan Watulimo mulai Pantai Karanggongoso, Pantai Mutiara, hingga Gua Lowo.

Penumpang Super Air Jet cukup menunjukkan boarding pass yang digunakan sebagai tiket masuk ke destinasi wisata di Trenggalek. "Tiket ini berlaku 1 hari setelah penerbangan," tambah Mas Ipin.

Dalam kesempatan itu, lulusan Magister Pengembangan Sumberdaya Manusia Universitas Airlangga Surabaya ini juga mewajibkan ASN (Aparatur Sipil Negara) yang akan ke Jakarta dan sekitarnya harus melalui Bandara Dhoho Kediri dan menggunakan feeder yang disiapkan.

Mas Ipin memastikan, feeder tersebut sudah dibiayai dengan konsep Buy The Service, sehingga ada atau pun tidak ada penumpang, bus akan tetap berangkat.

"Kita tidak mungkin menggunakan operator swasta lalu merugi, ya sudahlah pakai bus pariwisata ini, kita coba dulu sampai beberapa bulan ke depan sampai kita tahu hitungannya," ucap Mas Ipin.