KPK Tangkap Bupati Ponorogo

Duduk Perkara Bupati Ponorogo Terjaring OTT KPK, Sehari Sebelumnya Undang DPRD Samakan Persepsi

Terkuak gelagat Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, sebelum terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK Jumat (7/11/2025).

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Musahadah
Kolase Kompas.com Sukoco/SURYA.CO.ID Pramita Kusumaningrum
OTT KPK - (kiri ke kanan) Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, saat ditemui Kompas.com. Sugiri Sancoko saat menerangkan “Oleh-oleh dari KPK” di Gedung Sasana Praja, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Senin (27/10/2025) 
Ringkasan Berita:
  • Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko terjaring  operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (7/11/2025).
  • Sugiri Sancoko ditangkap terkait tindak pidana korupsi dalam proses mutasi dan promosi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
  • Sehari sebelum ditangkap, Sugiri sempat mengundang anggota DPRD Ponorogo untuk menyamakan persepsi.

 

SURYA.CO.ID - Terkuak duduk perkara Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko terjaring  operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (7/11/2025).

Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto memastikan Sugiri Sancoko ditangkap terkait tindak pidana korupsi dalam proses mutasi dan promosi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

“Mutasi dan promosi jabatan,” ujarnya singkat.

Fitroh tidak membeber secara rinci modus dan kronologi kasusnya, termasuk berapa uang yang diamankan dari OTT tersebut. 

Sesuai prosedur hukum, KPK memiliki waktu maksimal 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan, termasuk Sugiri Sancoko.

Keterangan lebih lanjut mengenai kronologi penangkapan, barang bukti, dan pihak lain yang terlibat akan disampaikan dalam konferensi pers resmi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo maupun kuasa hukum Sugiri Sancoko.

Berdasarkan data yang dihimpun wartawan surya.co.id, sehari sebelum terjaring OTT Bupati Sugiri Sancoko sempat mengundang anggota DPRD Ponorogo untuk menyamakan persepsi di aula Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperinda), Kamis (6/11/2025). 

Pertemuan itu dilakukan setelah dia diundang ke kantor KPK di Jakarta, beberapa waktu lalu.

“Namanya pemahaman menyamakan persepsi dalam tata kelola pemerintahan dan ini memang jarang terjadi,” ungkap Kang Giri—sapaan akrab—Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.

Menurut Kang Giri biasanya antara legislatif (DPRD Ponorogo) dan eksekutif (Pemkab Ponorogo) bertemu saat paripurna maupun dalam forum khusus lainnya.

Baca juga: Sosok Sugiri Sancoko Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK Kasus Dugaan Korupsi Promosi Jabatan

“Kita ketemu DPRD hanya saat paripurna, dalam forum forum khusus. Kami ingin membobol jalur lintas agar koordinasi itu agar pembenahan dilakukan bersama sama,” katanya.

Menurutnya pemerintahan terdiri eksekutif dan legislatif. Sehingga butuh penyalarasan bersama-sama.

“Ini pasca diundang seluruh jatim juga diundang, hasilnya harus kita sosialisasikan bersama-sama,” urainya

Dia berharap dengan pertemuan itu, ke depan tata kelola pemerintahan di Ponorogo semakin baik. Tentu tidak menyimpang dari aturan. 

Mulai pengelolaan pokok pikiran (pokir) DPRD, penyaluran hibah daerah, hingga pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui sistem e-katalog.

"Maka kita duduk bersama-sama agar setiap anggaran mekanismenya jelas, runut, tusinya jelas, maka harus ada forum untuk kita duduk bersama-sama," pungkasnya. 

Reaksi PDIP dan Suasana di Pendopo 

Kabar Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko oleh KPK, kini sudah sampai ke DPD PDI Perjuangan Jatim. 

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Budi Sulistyono alias Kanang mengaku kabar OTT Sugiri dia dapat dari sejumlah kabar di media massa.

"Kasus OTTnya kita masih cari info lebih lengkap," kata Kanang kepada TribunJatim.com saat dikonfirmasi dari Surabaya, Jumat (7/11/2025).

Kanang dan PDIP mengaku masih menghimpun berbagai keterangan terkait kabar ini.

Termasuk juga berupaya mengontak Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita.

Namun, Wabup mengaku belum mengetahui persis tentang kabar OTT ini.

Kanang memastikan, PDIP akan menunggu penjelasan resmi dari KPK. Penjelasan ini penting bagi PDIP untuk menentukan sikap berikutnya. 

Sesuai ketentuan, KPK memiliki waktu maksimal 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan, termasuk Sugiri Sancoko.

Biasanya, keterangan lebih lanjut mengenai kronologi penangkapan, barang bukti dan pihak lain yang terlibat akan disampaikan dalam konferensi pers resmi oleh KPK. 

Sementara itu, pantauan wartawan surya.co.id dari rumah dinas Bupati Ponorogo, di Jalan Alun-alun Utara, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Jumat (7/11/2025) malam, tampak dua mobil diduga ditumpangi penyidik KPK masuk ke Pringgitan. 

Dua mobil itu berwarna hitam Toyota Innova. Dua mobil yang masuk berplat nomor AD (Solo dan sekitarnya).

Mobil pertama masuk ke Pringgitan sekitar pukul 18.40 wib. Saat masuk ke rumah Pringgitan, mobil dijaga ketat. Ketika masuk pintu langsung ditutup.

Mobil kedua juga masuk ke Pringgitan sekitar pukul 18.52 wib. Sama dengan mobil pertama, ketika masuk mobil dijaga ketat. Ketika masuk pintu langsung ditutup.

Sampai berita ini ditulis suasana Pringgitan sangat sepi. Hanya beberapa wartawan yang menunggu di luar.

Pintu ruang resepsionis yang biasa ditempati ajudan maupun lainnya terlihat tertutup. Padahal jika hari biasanya terbuka lebar.

Tidak ada aktivitas berarti di Pringgitan. Hanya terlihat beberapa Wartawan di lokasi untuk mengambil gambar.

Namun belum diketahui pasti apakah Kang Giri—sapaan akrab—Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko ada di dalam Pringgitan atau tidak. Beberapa menyebut Kang Giri ada di dalam.

Sosok Sugiri Sancoko

DITUTUP - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko ditemua saat apel gelar pasukan dan peralatan waspada menghadapi bencana Hidrometeorologi di Alun-alun Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/11/2025). Ia menerangkan tentang penutupan tempat prostitusi berkedok warkop di lahan eks Terminal Seloaji Ponorogo.
DITUTUP - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko ditemua saat apel gelar pasukan dan peralatan waspada menghadapi bencana Hidrometeorologi di Alun-alun Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/11/2025). Ia menerangkan tentang penutupan tempat prostitusi berkedok warkop di lahan eks Terminal Seloaji Ponorogo. (SURYA.CO.ID/Pramita Kusumaningrum)

Sugiri Sancoko merupakan putra asli Ponorogo, Jawa Timur yang lahir pada 26 Februari 1971.

Ia dikenal sebagai seorang politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.

Sugiri Sancoko mengawali karier dengan menjadi wartawan dan pengusaha reklame.

Kemudian, ia mulai tertarik dan terjun ke dunia politik.

Pada Pemilihan Legislatif 2009, ia mencoba peruntungan dengan mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur.

Sugiri pun terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2009 hingga 2014 dan 2014 hingga 2015.

Usai purna tugas sebagai Anggota DPRD, Sugiri kembali maju sebagai Bupati Ponorogo

Namun, ia bersama Sukirno wakilnya saat itu tidak terpilih dalam Pemilihan Bupati Ponorogo 2015.

Meski kalah di Pilbup 2015, semangat Sugiri untuk terus berjuang agar bisa menjadi Bupati Ponorogo tak kunjung habis.

Sugiri kembali mencalonkan diri pada Pilkada 2020 sebagai calon Bupati, berpasangan dengan Lisdyarita sebagai calon wakil bupati.

Ia pun berhasil meraih suara terbanyak dan berhasil menjadi orang nomor satu di Ponorogo pada 2021 hingga 2024.

Setelah itu, Sugiri kembali maju dan terpilih untuk kedua kalinya sebagai Bupati Ponorogo masa bakti 2025 hingga 2030.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harta Kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang Kena OTT KPK Capai Rp6,3 M, Tak Punya Utang

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved