Kunjungan Ke NTT Mencatat Transaksi Rp 1,8 Triliun, Tertinggi Dalam Sejarah Misi Dagang Jatim

Misi Dagang Jatim-NTT membukukan transaksi Rp 1.882.272.300.000 (Rp 1,8 triliun). Ini merupakan nilai transaksi tertinggi sepanjang sejarah

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Deddy Humana
Humas Pemprov Jatim
MISI DAGANG - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memimpin Misi Dagang dan Investasi Pemprov Jatim dan Pemprov Nusa Tenggara Timur yang digelar di Hotel Aston Kupang, Kamis (6/10/2025). Misi Dagang ini berhasil membawa pulang transaksi fantastis Rp 1,8 trilliun. 
Ringkasan Berita:
  • Misi dagang Jatim ke NTT mencatatkan transaksi Rp 1,8 triliun atau menjadi pencapaian kerjasama dagang tertinggi dalam sejarah misi dagang Jatim.
  • Berdasarkan data BPS Perdagangan Antar Wilayah (PAW) Jatim 2022, nilai perdagangan Jatim-NTT mencapai total Rp 5,29 triliun.
  • Pada triwulan II-2025, ekonomi Jatim tumbuh 5,23 persen (y-on-y), lebih tinggi dibanding rata-rata nasional sebesar 5,12 persen. 
 

 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA – Misi Dagang dan Investasi Pemprov Jatim dan Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) yang digelar di Hotel Aston Kupang, Kamis (6/10/2025), membawa pulang nilai transaksi fantastis. 

Dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Misi Dagang Jatim-NTT berhasil membukukan transaksi senilai Rp 1.882.272.300.000 (Rp 1,8 triliun). Ini merupakan nilai transaksi tertinggi sepanjang sejarah misi dagang Pemprov Jatim.

Dibandingkan misi dagang terakhir di NTT, capaian kali ini juga meningkat pesat. Pasalnya misi dagang Jatim-NTT tahun 2020 lalu berhasil membukukan transaksi Rp 212,31 miliar.

"Alhamdulillah sampai dengan pukul 17.00 WITA, tercatat transaksi Rp 1,882 triliun lebih. Dari 46 perjalanan misi dagang kami, sampai dengan pukul 17.00 WITA ini adalah transaksi tertinggi dari semua misi dagang yang pernah kami lakukan," kata Khofifah.

Dari total nilai tersebut, transaksi penjualan produk Jawa Timur mencapai Rp 1,727 triliun, disusul pembelian produk dari NTT senilai Rp 102,183 miliar, serta komitmen investasi Rp 52,500 miliar.

Ada pun sejumlah produk Jatim yang menjadi incaran dalam forum dagang ini antara lain Kopi Robusta, Percetakan Kemasan Kopi, Produk Peternakan (Telur, Daging Ayam, Susu, Olahan Daging Sapi dan Ayam, DOC Ayam), Beras, Madu Murni dan Fermentasi, dan Mesin Pengurai Sabut Kelapa.

Selain itu juga Benih Tanaman Holtikultura, Cabai Merah Besar dan Cabai Rawit, Bahan Bangunan (Atap, Granite, Aksesoris Pintu Jendela), Shoun, dan Pupuk Bionira.

Di sisi lain, NTT menjual produk Ikan Tuna, Tuna Loin, Kelapa Utuh, Madu, dan Rumput Laut. Sementara untuk Jatim tercapai investasi Kandang Layer dan Broiler, Konsumsi dan Peralatan Dapur.

Jatim Penggerak Ekonomi Nasional

Hubungan dagang Jatim-NTT kata Khofifah, selalu menunjukan trend positif. Bahkan berdasarkan data BPS Perdagangan Antar Wilayah (PAW) Jatim 2022, nilai perdagangan kedua provinsi ini mencapai Rp 5,29 triliun.

“Hubungan dagang antara Jawa Timur dan NTT telah tumbuh dengan baik dan memberi manfaat ekonomi nyata. Kita ingin hubungan ini terus meningkat dan melahirkan banyak pelaku usaha baru yang siap naik kelas,” tegasnya.

Lebih lanjut ia mejelaskan, Jatim saat ini masih menjadi salah satu motor penggerak perekonomian nasional dengan kontribusi 14,44 persen terhadap PDB Indonesia. 

Bahkan di triwulan II-2025, ekonomi Jatim tumbuh 5,23 persen (y-on-y), lebih tinggi dibanding rata-rata nasional sebesar 5,12 persen. 

Tidak hanya itu, nilai PDRB ADHB semester I-2025 tercatat mencapai Rp1.668,6 triliun. Dari sisi perdagangan, Jatim juga mencatat surplus Rp 120,61 triliun pada semester I-2025, setelah pada tahun 2024 membukukan surplus Rp 187,93 triliun dari total ekspor-impor dalam dan luar negeri.

"Capaian ini tentunya, tidak terlepas dari peran serta dan kerjasama yang baik dengan provinsi-provinsi mitra, termasuk provinsi NTT," katanya. 

Khofifah berharap melalui kegiatan ini, Jatim dapat berperan aktif membangun jembatan ekonomi dari Barat hingga Timur Indonesia sekaligus memperkuat konektivitas dan pemerataan pertumbuhan antarwilayah.

"Pertemuan kita hari ini tidak semata pertemuan misi dagang dan investasi, tetapi dari Bumi Majapahit, kita merajut keterhubungan budaya, persaudaraan dan persatuan ke seluruh nusantara," urainya.

Penandatangan komitmen transaksi tertinggi juga dilakukan oleh 10 pelaku usaha kedua provinsi dalam ajang Misi Dagang Jawa Timur dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2025. 

Di antaranya adalah Asosiasi Pelaku Usaha Produk Peternakan Jawa Timur (Surabaya) 18.257 ton telur, 1.408 ton susu, 13.654 ton daging ayam, serta 2.960 ton olahan daging sapi dan ayam, termasuk 5,1 juta ekor anak ayam kepada Asosiasi Pelaku Usaha Peternakan NTT (Kupang). 

Berikutnya ada CV Wahana Sejahtera Foods (Jombang) menjual 4.320 ton daging ayam beku kepada CV Jaya Bersama (Kupang) .

Selanjutnya ada Poktan Sumbu Latin X (Doa Coffee) Bondowoso menjual 720 ton kopi kepada Koperasi MPIG Arabika Flores Bajawa (Ngada), RUM Seafood Group (Sidoarjo) Membeli 576 ton tuna loin dari PT. Fajar Flores Flamboyan Fishindo (Sikka).

Ada pula UD Dunia Lebah (Malang) menjual 480.000 botol madu fermentasi kepada Sinode GMIT (Gereja Masehi Injili di Timor) Kupang. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved