2 Sumber Minyak Di Jatikalen Nganjuk Peninggalan Kolonial, Bisa Angkat Kesejahteraan Masyarakat

Wardoyo mengatakan, berdasar hasil peninjauan memang di Desa Pule terdapat sumber yang diduga mengandung minyak.

surya/danendra kusumawardhana
SEMBURAN MINYAK - Petugas memeriksa lokasi semburan diduga minyak di wilayah hutan Dusun Lengkong Geneng, Desa Pule, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk, Minggu (26/10/2025). Sumur minyak itu diduga sudah ada sejak zaman kolonial Belanda dan digunakan untuk pelumas lori. 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Semburan cairan diduga minyak berwarna hitam menarik perhatian masyarakat setelah warganet mengunggahnya di media sosial (medsos).

Luberan minyak itu berada di kawasan hutan Dusun Lengkong Geneng, Desa Pule, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk

Dan setelah ditelusuri, sumber minyak itu sudah ada sejak masa kolonial di negeri ini. Hal ini diungkapkan Kepala Desa Pule, Luluk Mahfudhotin Zakaria.  "Sumber minyak ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda," kata Luluk, Minggu (26/10/2025). 

Luluk menambahkan, saat itu keberadaan sumber minyak Desa Pule memiliki manfaat cukup penting.  

Terutama sebagai pelumas kendaraan pengangkut barang atau lori (kereta tebu). "Sumber itu dipergunakan oleh penjajah Belanda itu sebagai pengoles roda angkutan yang namanya lori," ungkapnya. 

Ada dua sumber minyak di Desa Pule yang jaraknya hanya terpaut 10 meter. Lokasinya di tengah hutan KPH Jombang petak 79, RPH dan BKPH Munung Jatikalen, Desa Pule.

Luluk menambahkan, sejauh ini, sumber yang mengeluarkan cairan berwarna kehitaman serta berbau tajam tersebut belum diteliti secara resmi kandungannya. "Belum ada penelitian mendalam terkait kandungannya," terangnya.  

Namun pemerintah kecamatan setempat pun meninjau lokasi temuan sumber diduga minyak itu.  Peninjauan dilakukan bersama TNI, Polri, dan Kepala Desa (Kades) Pule. 

Plt Camat Jatikalen, Wardoyo mengatakan, berdasar hasil peninjauan memang di Desa Pule terdapat sumber yang diduga mengandung minyak.

Wardoyo bakal segera menindaklanjuti temuan itu ke Pemkab Nganjuk. "Setelah ini kami akan laporkan kepada pak bupati agar ada tindak lanjut," kata Wardoyo.

Ia berharap penemuan ini mendapat perhatian dari instansi terkait. Sehingga sumber daya alam ini bisa dimanfaatkan demi kesejahteraan masyarakat. "Harapannya setelah penemuan ini ada tindak lanjut dari pihak terkait," ujarnya. 

Ia menjelaskan, volume semburan minyak cenderung kecil sedangkan kandungan pasti sumber tersebut belum diketahui pasti. 

"Dengan harapan tentunya ada instansi terkait untuk bisa mengecek maupun meneliti sumber ini. Volume semburan kecil," tutupnya.  *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved