Warga Binaan Lapas Ngawi Aktif Beternak Dan Tanam Buah, 5 Persen Hasilnya Diserap Lewat Penjualan

Hasil panen kemudian disetorkan ke pihak terkait untuk dilakukan perawatan maupun proses pemasaran lebih lanjut 

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Deddy Humana
surya/Febrianto Ramadani (Febrianto)
PELATIHAN WBP - Warga Binaan Lapas Kelas IIB Ngawi memanen telur hasil budidaya ayam ternak yang dikembangkan di dalam lapas, Kamis (23/10/2025). Lapas Kelas IIB Ngawi aktif kembangkan ketahanan pangan, sebagai wujud implementasi penyerapan hasil 5 persen dari WBP oleh penyedia makanan. 

SURYA.CO.ID, NGAWI - Pembinaan produktif dan bernilai ekonomi diwujudkan Lapas Kelas IIB Ngawi. Lewat pembinaan itu, ratusan warga binaan menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan ketahanan pangan.

Berbagai budidaya yang digalakkan cukup bervariasi. Mulai menanam pepaya, pisang, kopi, alpukat, mangga, sampai dengan ternak ayam petelur dan lele.

Panen yang didapat juga melimpah, salah satunya ternak ayam petelur dan lele. Dari 150 ekor ayam yang dipelihara, bisa menghasilkan 100 butir telur. Sementara panen budidaya lele di dalam ember, bisa dipanen 1 kuintal. 

Hasil panen kemudian disetorkan ke pihak terkait untuk dilakukan perawatan maupun proses pemasaran lebih lanjut 

Kalapas Kelas IIB Ngawi, Iwan Setiawan mengatakan, upaya yang dilakukan adalah bagian dari mewujudkan Asta Cita dari Presiden RI Prabowo Subianto. 

“Salah satu upayanya dengan memanfaatkan tanah yang ada di Benteng Pendem seluas 4,6 hektare,” ujar Iwan.

Pihaknya juga siap berkontribusi dalam mengimplementasikan penyerapan hasil ketahanan pangan 5 persen dari warga binaan oleh penyedia makanan.

“Kami berencana mengajak pihak ketiga untuk mendukung kegiatan peternakan. Nanti kegiatan itu kerja sama dan kami membuatkan MOU di awal tahunkarena saat ini sedang berproses,” bebernya 

Melalui gerakan penanaman buah dan peternakan, Iwan mendorong kemandirian pada para warga binaan sekaligus memberi bekal berharga setelah akhir masa hukuman.

“Hasilnya kami adakan lewat baksos rutin kepada warga sekitar, panti asuhan, keluarga, hingga warga binaan yang memang tidak mampu,” terangnya.

Di sisi lain, warga binaan Lapas Kelas IIB juga mengikuti pembekalan ketrampilan kerajinan tangan seperti pembuatan tas dan kegiatan seni ukir kayu.

“Kelak nantinya diharapkan setelah bebas mereka mempunyai keterampilan dan bekal agar tetap aktif dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved