Panas Ekstrem Dan Hujan Tak Menentu, Masyarakat Kediri Diimbau Waspadai Berbagai Gangguan Kesehatan
Langkah pertama yang dilakukan Dinkes adalah meningkatkan pemantauan dan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat.
Penulis: Isya Anshori | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, KEDIRI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri meningkatkan kewaspadaan menghadapi perubahan cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Kondisi cuaca yang tidak menentu kadang panas terik siang hari kadang hujan deras sore hari dan potensi peningkatan berbagai penyakit seperti dehidrasi, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), hingga heatstroke.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kediri, dr Ika Tjandra Kusuma menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah antisipasi untuk melindungi kesehatan masyarakat.
"Kami sudah meningkatkan kewaspadaan di seluruh fasilitas kesehatan, baik puskesmas maupun rumah sakit, dan memperkuat edukasi ke masyarakat tentang cara menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem," kata Ika saat dikonfirmasi, Senin (20/10/2025).
Langkah pertama yang dilakukan Dinkes adalah meningkatkan pemantauan dan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat.
Melalui tenaga kesehatan di lapangan, Dinkes menyebarkan informasi tentang gejala awal penyakit akibat panas seperti pusing, lemas, kulit kering, dan demam tinggi.
"Warga diminta tidak menyepelekan gejala-gejala itu, karena bisa jadi tanda awal heatstroke atau dehidrasi berat," terang Ika.
Selain itu, Dinkes aktif melakukan penyuluhan dan kampanye kesehatan melalui media sosial, pos kesehatan, hingga kegiatan masyarakat.
Pesan utamanya adalah menjaga pola hidup sehat, memperbanyak minum air putih, serta menghindari aktivitas di luar ruangan pada pukul 10.00 WIB hingga 15.00 WIB saat suhu udara berada di titik tertinggi.
"Masyarakat juga kami imbau untuk mengenakan pelindung diri seperti topi, pakaian longgar, dan kacamata hitam ketika harus beraktivitas di luar rumah," tambahnya.
Ika menegaskan pentingnya istirahat cukup dan menjaga daya tahan tubuh terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan pekerja lapangan.
Dinkes Kediri turut memperkuat kesiapan fasilitas kesehatan termasuk penyediaan stok obat-obatan, cairan infus, dan elektrolit di seluruh puskesmas. Petugas medis juga telah mendapatkan panduan penanganan cepat untuk kasus heatstroke dan dehidrasi.
"Kami memastikan sistem rujukan antar-fasilitas berjalan lancar agar pasien yang butuh penanganan lanjutan segera ditangani di rumah sakit," imbuh Ika.
Ia menambahkan, dari hasil pemantauan sementara terdapat kecenderungan peningkatan kasus ISPA di beberapa wilayah, terutama saat suhu panas disertai debu dan polusi.
"ISPA menjadi penyakit yang paling sering muncul di masa transisi cuaca seperti ini. Karena itu, kami minta masyarakat memperhatikan kebersihan lingkungan dan memakai masker bila udara terasa kering atau berdebu," jelasnya.
Cuaca Panas Ekstrem
gangguan kesehatan saat panas
Dinkes Kediri
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
heatstroke
dehidrasi
dampak cuaca ekstrem
Kediri
SURYA.co.id
| Doa Setelah Shalat Qabliyah Subuh Menurut Sunah Rasulullah Saw |
|
|---|
| Pemotor Oleng Lalu Masuk Parit di Jalan A Yani Surabaya, Evakuasi Berlangsung Dramatis |
|
|---|
| Sosok di Balik Kejeniusan Theodore, Anak 7 Tahun yang Punya IQ 154 dan Kuliah di NTU |
|
|---|
| Tabrakan Sesama Motor di Jalan Ponorogo-Wonogiri, Kades Meninggal Dengan Trauma Berat di Kepala |
|
|---|
| Gelar Program Taruna Makmur 2025, Petrokimia Gresik Cetak Generasi Muda Kembangkan Sektor Pertanian |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/antisipasi-cuaca-ekstrem-Kediri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.