Jeritan PKL Tuban: Gara-gara Kebijakanmu Membunuh Istriku

PKL di Tuban, Jatim, bercerita istrinya meninggal akibat tekanan pasca-relokasi dari Alun-alun Tuban. Pendapatan anjlok, keluarga terpuruk.

Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Muhammad Nurkholis
JERITAN PKL - Wahyudi (54), seorang pedagang kaki lima (PKL) asal Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, protes sambil berjualan bawa poster bertuliskan “Gara-gara kebijakanmu membunuh istriku”, Senin (13/10/2025). 

Ia mengenang, "Kemarin jualan di alun-alun, sebentar saja sudah dapat Rp150 ribu.”

Penurunan pendapatan yang signifikan ini, disebut memicu tekanan pikiran hebat pada sang istri, yang kemudian memperburuk kondisi kesehatannya hingga meninggal dunia. 

Kini, Wahyudi harus berjuang seorang diri membesarkan dua anaknya yang masih duduk di bangku SMP dan kelas 3 SD.

Baca juga: Kisah Pilu PKL Tuban Usai Direlokasi, Ada yang Meninggal Akibat Banyak Pikiran

Permohonan Evaluasi Kebijakan Relokasi untuk Bupati Tuban

Wahyudi hanya bisa mendoakan istrinya yang telah genap 100 hari meninggal dunia. 

Ia berharap kebijakan relokasi PKL Alun-alun Tuban bisa dievaluasi. 

"Harapan saya, bisa kembali seperti dulu, sebelum ada korban,” pungkas Wahyudi, berharap tidak ada lagi keluarga yang mengalami nasib serupa akibat dampak kebijakan. 

Kisah Wahyudi ini, menjadi pengingat akan pentingnya kajian dampak sosial, sebelum sebuah kebijakan diterapkan.

Baca juga: PKL Ancam Kembali Jualan di Alun-alun Tuban, Unjuk Rasa Berakhir Tanpa Kesepakatan

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved