Basmi Hama Wereng Dengan Drone, Pemkab Kediri Optimistis 85 Ribu Hektare Tertanami Jagung Pada 2025

Plt Kepala Dispertabun Kediri, Sukadi mengatakan, pihaknya telah mendeteksi peningkatan populasi hama wereng di sejumlah titik. 

Penulis: Isya Anshori | Editor: Deddy Humana
surya/isya anshori (isyaanshori)
MEMBERI INFORMASI - Plt Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri, Sukadi memberi informasi seputar hama wereng di wilayahnya, Rabu (8/10/2025). 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Pemkab Kediri melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) melakukan langkah cepat untuk mengantisipasi serangan hama wereng yang menyerang tanaman jagung di wilayah Utara.

Salah satu strategi yang diterapkan adalah penggunaan drone untuk penyemprotan pestisida agar lebih efektif menjangkau area luas dan tanaman yang tinggi.

Plt Kepala Dispertabun Kediri, Sukadi mengatakan, pihaknya telah mendeteksi peningkatan populasi hama wereng di sejumlah titik. 

Kalau tidak segera diantisipasi, serangan hama ini dapat menimbulkan kerugian besar bagi petani dan berpotensi menyebabkan puso atau gagal panen.

"Memang ada hama wereng, kami sudah mendeteksi itu dan kami beri bantuan obat serta penyemprotannya menggunakan drone. Karena jagung ini kan tinggi, kalau disemprot manual dengan tenaga manusia hasilnya tidak maksimal," jelas Sukadi usai menghadiri acara penanaman jagung kuartal ke IV di Desa Panjer, Kecamatan Plosoklaten, Rabu (8/10/2025).

Sukadi menuturkan, penyemprotan dengan drone mulai dilakukan sejak awal pekan ini di beberapa kecamatan yang menjadi titik rawan. Teknologi ini dinilai jauh lebih efisien karena dalam waktu singkat bisa mencakup area yang luas dan hasil semprotannya merata.

"Mulai kemarin sudah kami petakan daerah yang terdampak hama wereng. Kalau tidak segera diberantas, petani bisa rugi besar. Karena itu, kami turunkan drone untuk membantu penyemprotan," imbuhnya.

Sukadi menjelaskan, penggunaan drone pertanian menjadi bagian dari program modernisasi alat dan mesin pertanian yang tengah digalakkan Pemkab Kediri

Tahun depan, Dispertabun telah menganggarkan pengadaan dua unit drone berkapasitas besar, masing-masing mampu membawa cairan hingga 50 liter.

"Drone kapasitas 50 liter ini dalam sehari bisa menyemprot hingga 20 hektare lahan. Kalau dua drone beroperasi, berarti bisa menjangkau 40 hektare per hari. Harapannya ini bisa efektif untuk mengendalikan hama wereng, baik di jagung maupun padi," terangnya.

Selain upaya teknis, Dispertabun juga memperkuat sistem deteksi dini dengan memantau secara berkala perkembangan hama di berbagai wilayah. Berdasarkan pemetaan, serangan hama wereng paling banyak ditemukan di wilayah Utara Kabupaten Kediri, seperti di Kecamatan Plemahan, Papar, dan Kunjang.

"Kalau untuk wilayah Selatan relatif aman. Serangan terbanyak memang di Utara. Jadi fokus penyemprotan dan pengawasan kita di sana," imbuhnya.

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan petani, Dispertabun juga menggelar kegiatan sekolah lapang di seluruh kecamatan. 

Program ini melibatkan penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang memberikan pelatihan langsung tentang cara deteksi hama, penggunaan pestisida yang tepat, hingga pemanfaatan teknologi pertanian modern seperti drone.

"Semua kecamatan kami sisir. Baik tanaman padi, jagung, tembakau, dan lainnya kami dampingi. Sekolah lapang ini juga menjadi sarana bagi petani agar lebih paham dalam menangani serangan hama sejak dini," tutur Sukadi.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved