Masih Ada Penolakan Jelang Launching TransJatim di Malang Raya, Ada Wacana Merekrut Sopir Angkot
Meski begitu, Untari ikut mendorong sosialisasi dan komunikasi intensif diperlukan agar koridor ini berjalan sesuai harapan.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Dinamika lapangan terkait rencana pengoperasian TransJatim koridor Malang Raya diharapkan bisa tuntas sebelum peluncuran resmi November 2025 mendatang.
Selain itu, berbagai aspirasi yang muncul dari para sopir angkot diharapkan mendapat solusi dari Dishub Jatim.
Belakangan ini, rencana pengoperasian TransJatim koridor Malang Raya diterpa kabar tidak sedap dengan adanya penolakan dari para sopir angkot. Anggota DPRD Jatim meminta hal tersebut menjadi perhatian serius.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim, Khusnul Arif menjelaskan, pihaknya ingin agar problem bisa selesai sebelum diluncurkan secara resmi. Sehingga, harus dijadikan atensi betul. "Harapannya nanti tidak mengganggu ya perencanaan launching," kata Khusnul Arif, Rabu (24/9/2025).
Jika dilihat dari realisasi TransJatim selama ini, Khusnul Arif meyakini Dishub Jatim sudah memiliki pengalaman di lapangan. Berbagai persiapan dan kajian tentu sudah dilakukan.
Sebab sebelum koridor Malang Raya digagas, TransJatim sudah beroperasi di berbagai rute di Jawa Timur.
Di antaranya koridor 1 Sidoarjo-Surabaya-Gresik, koridor 2 Mojokerto-Surabaya, koridor 3 Mojokerto-Gresik, koridor 4 Gresik-Lamongan, koridor 5 Surabaya-Bangkalan dan koridor 6 Sidoarjo-Mojokerto. Menurut Khusnul Arif, dengan berbagai rute ini pasti sudah ada pengalaman panjang.
"Ketika ada masyarakat atau pelaku usaha transportasi lokal yang melakukan penolakan, saya pikir karena belum ketemu saja. Tetapi ketika nanti sudah diskusi lebih matang lagi, In Syaa Allah nanti pasti ada jalan keluarnya," jelasnya.
Legislator dapil Malang, Sri Untari Bisowarno mengaku turut mendengar aspirasi dari para sopir angkot. Namun untuk memastikan duduk persoalannya, Untari akan berkomunikasi dengan Komisi D guna mendapat penjelasan tentang persiapan TransJatim koridor Malang Raya.
Meski begitu, Untari ikut mendorong sosialisasi dan komunikasi intensif diperlukan agar koridor ini berjalan sesuai harapan.
Ketua Komisi E DPRD Jatim ini mendorong agar sosialisasi dan komunikasi dilakukan dengan stakeholder wilayah setempat. "Sehingga ketika sudah mau dilaksanakan itu sudah melalui pembicaraan," ungkap Untari.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Angkutan Dishub Jatim, Ainur Rofiq mengungkapkan, berbagai persiapan pembukaan koridor baru terus dilakukan.
Dalam waktu dekat ini, rencananya ada dua koridor yang akan dibuka yakni koridor 7 di wilayah Lamongan pada Oktober. Sedangkan koridor Malang Raya rencananya akan dibuka November.
Khusus Malang Raya, persiapan memang dilakukan secara bertahap lantaran ada tiga wilayah yaitu Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang.
"Alhamdulillah Kota Batu sudah terbuka, jalurnya sudah oke dan kesepakatan dengan angkot di sana sudah kerjasama untuk sama-sama melayani TransJatim dan mereka melayani angkutan eksisting," jelas Rofiq.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.