Ribuan Porsi MBG Bukan Basi, Sekolah di Bangkalan Bisa Request Menu Berbeda Dan Porsi Ditambah
Ia menjelaskan, pihak SPPG menyampaikan perlunya koreksi bahwa ribuan porsi MBG yang dikirim ke empat sekolah itu bukan basi.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Temuan menu makan bergizi gratis (MBG) diduga sudah basi saat didistribusikan kepada para siswa di Bangkalan, Selasa (16/9/2025) lalu berbuntut.
Satgas MBG Pemkab Bangkalan memanggil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Martajasah, guna menelaah bersama sekaligus klarifikasi mengapa sampai makanan untuk tambahan gizi para siswa sampai basi, seperti di SMAN 3 Bangkalan.
Rapat digelar di Ruang Kerja Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakba) Bangkalan, Jumat (19/9/2025).
Pertemuan itu dipimpin Satgas MBG Pemkab sekaligus Asisten II Setdakab Bengkalis, Dr Bambang Budi Mustika MPd; Kepala SPPG Martajasah, Kecamatan Kota, Kusuma Gigih; perwakilan Yayasan SPPG Martajasah, Afkar, hingga tim satgas MBG pemkab.
“Setelah dilakukan penarikan pada Selasa, maka akan ada kompensasi yaitu setiap sekolah bisa request menu berbeda pada Rabu dan Kamis. Untuk Jumat ini, diberi porsi yang lebih besar untuk tambahan susu selain buah, sebagai kompensasi atas kesalahan Selasa lalu,” ungkap Bambang.
Ia menjelaskan, pihak SPPG menyampaikan perlunya koreksi bahwa ribuan porsi MBG yang dikirim ke empat sekolah itu bukan basi. Melainkan amis yang berasal dari daging relode dicampur saus tiram.
“SPPG itu menaungi enam sekolah, empat di antaranya telah mendapat kiriman MBG mulai pukul 07.30 WIB. Ternyata pada pukul 09.00 WIB, ada telepon dari SMAN 3 yang menginformasikan ada yang tidak beres pada makanannya,” jelasnya.
Empat sekolah yang telah menerima MBG dari SPPG Martajasah itu adalah SMAN 3 Bangkalan sejumlah 552 porsi, SDN Mlajah 1 sejumlah 194 porsi, SDN Mlajah 2 sebanyak 524 porsi, dan SDIT Nurul Rahmah Kemayoran sejumlah 456 porsi.
Sementara MBG yang belum terdistribusi sebanyak 683 porsi untuk SMKN 1 Bangkalan dan 687 porsi untuk SMKN 2 Bangkalan.
Ada pun menu yang disajikan yakni nasi putih, rolade daging, buah melon, cah pakcoy dan sawi putih dan tempe goreng.
Dalam rapat itu terungkap bahwa ribuan porsi MBG itu mulai dimasak pada pukul 22.00 WIB, dan esoknya pada pukul 05.00 WIB menurut tim gizi tidak ada masalah.
Setelah kemasan ditutup, di situlah diduga muncul kelembaban hingga muncul bau amis saat tiba di sekolah.
Bambang mengatakan, hasil investasi dari ahli gizi dan petugas SPPG Martajasah, memang ada bau amis pada daging saus tiram karena daging dikukus.
Saus tiram dimasak tidak dalam satu olahan bersama daging, karena pada dua distribusi sebelumnya daging digoreng.
“Namun yang ketiga dikukus dan menjadi masalah, timbul bau amis karena diduga pengukusan daging kurang lama. Dari 456 porsi di SDIT, ada yang sudah dikonsumsi tetapi tidak menimbulkan masalah,” terang Bambang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.