Lonjakan Produksinya Kejar Ikan Lele, Pemkab Trenggalek Siapkan Kampung Patin di Desa Sukowetan

"Skalanya terus meningkat setiap tahun, kita ingin membentuk kampung patin di Sukowetan secara bertahap," lanjutnya.

Dinas Perikanan Trenggalek
PRODUKSI PERIKANAN DARAT - Panen ikan patin di Desa Sukowetan, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Senin (12/8/2024). Budidaya ikan patin di Desa Sukowetan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Produksi budidaya ikan di Kabupaten Trenggalek mengalami peningkatan. Baik jumlah pembudidaya maupun hasil produksi menunjukkan pertumbuhan yang stabil.

Meski begitu, komoditas ikan lele masih menjadi primadona masyarakat, selain perawatan yang gampang, permintaan yang tinggi juga menjadi alasan ikan kaya protein ini menjadi pilihan utama untuk dibudidayakan.

Pada tahun 2023, produksi budidaya lele Kabupaten Trenggalek menyentuh angka 3.919.613 ton. Angka tersebut kemudian naik pada tahun 2024 hingga 4.030.053 ton 

"Lele ini tetap menjadi nomor satu di Trenggalek. Selain memenuhi kebutuhan lokal, permintaan dari luar kota juga tinggi," kata Plt Kepala Dinas Pertanian Trenggalek, Cusi Kurniawati, Jumat (5/9/2025).

Lele dari Trenggalek biasanya dikirim ke Jawa Tengah, Yogyakarta, dan lainnya. Pengiriman tersebut dilakukan dalam jumlah besar sehingga harus digabungkan dengan panen lele dari Tulungagung dan Kediri.

"Selain lele, saat ini yang juga tumbuh adalah sentra budidaya ikan patin di Desa Sukowetan, Kecamatan Karangan," tambah Cusi.

Kendati angka produksinya masih kalah dari ikan lele dan ikan gurami, pembudidaya ikan patin di Trenggalek terutama di Desa Sukowetan terus tumbuh.

"Skalanya terus meningkat setiap tahun, kita ingin membentuk kampung patin di Sukowetan secara bertahap," lanjutnya.

Catatan Dinas Perikanan, produksi ikan patin di Trenggalek pada tahun 2023 menyentuh angka 277,934 ton. Lalu pada tahun 2024 naik menjadi 312,761 ton.

Sedangkan pada pertengahan 2025 tepatnya akhir Juni, produksi ikan patin sudah mencapai 209,414 ton, atau naik 50 persen dari capaian tahun sebelumnya.

Meningkatnya produksi ikan patin di Trenggalek tidak lepas dari peran produsen atau eksportir fillet patin di Kecamatan Watulimo dan Kecamatan Pogalan. Kebutuhan ikan patin tersebut dipasok dari hasil panen di Desa Sukowetan.

"Jadi sudah ada embrionya yaitu pengusaha yang mulai menyewa lahan desa seluas 6 hektare untuk budidaya patin. Kemudian kita kembangkan plasmanya dari kelompok masyarakat sekitar termasuk keluarga miskin. Sudah ada MoU-nya," lanjut Cusi 

Pemilihan Desa Sukowetan bukan tanpa alasan. Selain lahan yang tersedia, ketersediaan air serta warga sangat mendukung budidaya patin tersebut.

"Saat ini ada 4 kelompok atau 40 orang pembudidaya ikan patin di Desa Sukowetan, belum ditambah lagi perorangan. Jadi total lebih dari 40 KK atau mendekati 50 KK yang mendapatkan manfaat dari industri dan budidaya ikan patin ini," pungkasnya. *****

 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved