Imunisasi Campak di Sumenep, Khofifah Minta Posyandu dan Babinkamtibmas Jangkau Semua Sasaran

Ditegaskan Khofifah, 9.825 botol vaksin MR telah dikirimkan ke Sumenep untuk pelaksanaan imunisasi massal melalui 26 puskesmas.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Deddy Humana
HUMAS PEMPROV JATIM
CAMPAK SUMENEP - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjenguk anak-anak yang terkena campak di Sumenep, Sabtu (23/8/2025). Untuk menanggulangi KLB campak, Khofifah memastikan imunisasi massal MR mulai Senin (25/8/2025. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA – Meledaknya kasus campak yang memakan korban 17 anak di Sumenep seperti ikut menggoncang seluruh Jatim.

Karena itu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memastikan pihaknya terus mengawal penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak Sumenep

Dalam wawancara di Pasar Soponyono, Senin (25/8/2025), Khofifah menegaskan bahwa imunisasi massal sudah dimulai di Sumenep sebagai langkah Outbreak Response Immunization (ORI) atas KLB Campak di Kabupaten Sumenep

“Vaksinnya dari Kementerian Kesehatan. Kemudian untuk Vitamin A dari Pemprov Jatim. Dua hari yang lalu kami sudah ke sana untuk memulai imunisasi serentak agar ORI bisa berjalan komprehensif,” tegas Khofifah. 

Ditegaskan Khofifah, sebanyak 9.825 botol vaksin MR telah dikirimkan ke Kabupaten Sumenep untuk pelaksanaan imunisasi massal melalui 26 puskesmas.

Langkah ini diambil pasca meledaknya kasus campak di Sumenep dengan total 2.035 suspek dan 159 anak positif. Bahkan ada 17 anak meninggal dunia akibat campak itu.

Khofifah juga menegaskan, untuk memasifkan imunisasi, pihaknya telah mengirimkan tim untuk memberikan support dan penjangkauan di lapangan. Tim dari Dinas Kesehatan dikirimkan untuk melakukan imunisasi target sasaran.

Sasaran ORI merupakan anak-anak berusia 9 bulan hingga 6 tahun. Tindakan ini akan dilaksanakan serentak mulai 25 Agustus sampai 14 September mendatang.

Imunisasi dilakukan pada mereka yang belum mendapatkan imunisasi campak, dan yang pernah diimunisasi sebagai booster vaksin MR.

“Selain dari Pemprov Jatim, hari ini tim dari Universitas Airlangga juga mengirimkan tim nakes baik itu medis dan paramedis ke Sumenep. Kalau tenaga banyak dan vaksinnya cukup, maka akan lebih banyak yang tercover,” tegas Khofifah.

Selain itu, Gubernur Jatim dua periode ini juga meminta pemda khususnya dari Posyandu dan Babinkamtibmas agar proaktif dalam penjangkauan ke masyarakat terutama orang tua. 

“Saya juga sampaikan jika ada yang belum terjangkau maka harus dilakukan penjangkauan di posyandu. Jadi Posyandu mohon ikut membantu penjangkauan. Babinsa tolong membantu menginformasikan, karena kita khawatir nggak semua terkonfirmasi ada imunisasi massal,” tegas Khofifah. 

ORI dilakukan dengan pemberian 1 dosis MR tanpa melihat status imunisasi sebelumnya. Setelah ORI selesai, baru dilakukan imunisasi kejar pada anak-anak yang belum lengkap imunisasi campak sesuai usia untuk peningkatan kekebalan.

Demi kesuksesan ORI, Khofifah telah melakukan koordinasi dengan mitra potensial terkait pendampingan dan kunjungan kepada sasaran yang menolak imunisasi. 

Tidak hanya itu, dilakukan pula surveilans aktif RS (SARS) dan Hospital Record Review (HRR) di RSUD Dr H Moh Anwar, RSI Garam Kalianget, serta RSU Sumekar Sumenep. *****

 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved