Lepas Pekerjaan Di Bank, Ketua HIPMI Bondowoso Sukses Berjualan Susu Kedelai 15 Ribu Botol Per Hari

Untuk berada di posisi saat ini, Budi harus berjuang selama 8 tahun untuk menjual produk dari pintu ke pintu.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Deddy Humana
surya/Sinca Ari Pangistu (Sinca)
INSPIRASI USAHA - Budi Haryanto (35) menunjukkan produk susu kedelai D-Soy Milk yang sekarang sudah terjual 10.000 botol dalam sepekan. Susu kedelai produknya dijual di rumahnya di Desa/Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso. 

SURYA.CO.ID, BONDOWOSO - Menapaki sukses kadang perlu keberanian awal untuk melangkah keluar dari zona nyaman.

Anggapan lawas itu diterapkan Budi Haryanto (35) yang memutuskan meninggalkan pekerjaan di salah satu bank BUMN demi mengikuti passion sebagai pengusaha.

Budi memilih menjadi salah seorang entrepreneur dengan merintis usaha susu kedelai di rumahnya, di Desa Pejagan, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Kabupaten Bondowoso.

Tekadnya begitu kuat, sampai usaha susu kedelainya itu ia pindahkan ke rumah istrinya di Desa Prajekan Lor, Kecamatan Prajekan. Bahkan ia menghabiskan semua tabungannya hasil bekerja sebagai karyawan bank untuk usaha ini.

Ketekunan Budi berbuah manis. Beredar dengan merek D-SOYMILK, Budi sekarang mampu mencapai penjualan 15.000 botol dengan berbagai ukuran dan varian rasa per hari. 

Padahal harga produknya hanya Rp 2.500 untuk ukuran 100 mililiter (ml), dan dan harga tertinggi ada pada kemasan 1,5 liter yaitu Rp 20.000. Jika dikalkulasi, dalam sekali produksi ia bisa mengantongi omzet sekitar Rp 30,5 juta.

Tetapi kisah inspiratif ini tidak harus dilihat pada akhir, melainkan perlu dicermati prosesnya. Semua selalu sama dalam menjalani usaha, yaitu tidak ada yang mudah dan instan.

Untuk berada di posisi saat ini, Budi harus berjuang selama 8 tahun untuk menjual produk dari pintu ke pintu.

Padahal Budi justru mendapat inspirasi dari nasabah bank tempatnya bekerja kali pertama. Pada bagian kredit, ia mengaku selalu bertemu pengusaha atau pun UMKM. 

Budi mewawancari mereka sebagai bagian dari pemeriksaan atau asessment pemberian kredit agar tidak tertipu orang-orang yang berkepentingan.

"Setelah bertemu mereka, saya berpikir. Ternyata, agar finansial stabil itu harus buka usaha," tutur pria yang sekarang Ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) di Bondowoso, Sabtu (18/10/2025) lalu.

Dari banyaknya pengetahuan yang ia serap dari para pengusaha dan pelaku UMKM yang ia wawancarai, Budi malah tergerak memulai usaha sendiri.

Semangat yang membara membuatnya berani mendobrak kemapanan kursi empuk dan sejuknya AC di bank dengan berhenti pada tahun 2017. Itu menjadi keputusan besar dari hidup Budi setelah 3 tahun bekerja di bank. 

Tetapi ke depannya Budi juga sadar harus membuat langkah besar, penting dan terencana. Pilihannya jatuh pada usaha susu kedelai.

Namun Budi tak gegabah. Sebelum memproduksi susu kedelai dan dijual, ia melakukan observasi berbagai susu kedelai yang dijual di pasar dan masyarakat.

Sumber: Surya
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved