DPRD Surabaya Ingatkan Pentingnya Ketahanan Pangan, Arif Fathoni: Optimalkan Potensi Lokal

Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni menyebut bahwa program terkait ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto diputuskan

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
dokumentasi Pemkot Surabaya
MAKAN BERGIZI GRATIS - Ilustrasi Makan Bergizi Gratis (MBG) di Surabaya. Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni menyebut bahwa program terkait ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto diputuskan karena sang presiden memahami strategi pertahanan dan situasi politik global yang tidak menentu. 

Ringkasan Berita:
  • Program ketahanan pangan Presiden Prabowo didasarkan pada pemahaman strategi pertahanan dan situasi politik global yang tidak menentu.
  • Program utamanya adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, dan Ketahanan Pangan, termasuk wajib dapur umum sebagai antisipasi konflik militer.
  • Pemkot Surabaya didorong memanfaatkan lahan pertanian/perikanan di Surabaya Timur, diversifikasi pangan, dan melibatkan Perguruan Tinggi untuk mensukseskan kebijakan ini.

SURYA.co.id | SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni menyebut bahwa program terkait ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto diputuskan karena sang presiden memahami strategi pertahanan dan situasi politik global yang tidak menentu.

"Baik situasi perang di daratan Eropa, peluang konflik militer di daratan Karibia dan juga perang dagang antara dua kekuatan besar Amerika dan Cina yang tidak kunjung reda. Meski Indonesia tidak memiliki ancaman eksistensial, namun jika terjadi konflik antar negara besar, pasti akan memiliki dampak terhadap Indonesia. Untuk itu kita harus bersiap," kata Arif Fathoni, Jumat (24/10/2025).

Sejumlah program prioritas itu adalah makan bergizi gratis (MBG) dengan dibentuknya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG) dan dapur umum.

Kemudian Koperasi Merah Putih hingga program ketahanan pangan.

MBG merupakan investasi SDM jangka panjang untuk membangun SDM unggul dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Kewajiban membuka dapur umum di seluruh wilayah Indonesia merupakan antisipasi dan strategi pertahanan jika di masa yang akan datang meletus konflik antar negara.

Di Negara Eropa saat ini warganya sudah dilatih strategi bertahan hidup kalau perang meletus.

Kementrian Pertahanan Amerika sudah berganti nama menjadi Kementrian Perang

"Ini indikasi kalau dunia sedang tidak baik baik saja. Paling tidak jika situasi terjelek terjadi, Indonesia sudah siap dengan terbentuknya dapur umum di seluruh wilayah Indonesia," ungkap Toni, sapaaa

Potensi Bandeng dan Udang
Pemkot Surabaya diharapkan bisa berperan aktif untuk mensukseskan kebijakan ketahahanan pangan.

Salah satunya adalah melalui pemanfaatan lahan baik lahan pertanian maupun lahan perikanan, termasuk di kawasan Surabaya Timur.

"Juga pelibatan secara aktif seluruh Perguruan Tinggi yang ada di Surabaya," ucapnya.

Ketahanan pangan bukan soal menanam beras, tapi diversifikasi pangan yang lain juga bisa dilakukan seperti urban farming, dan juga menanam bahan pangan yang lain seperti tanaman semanggi yang tidak membutuhkan lahan yang luas.

Kawasan Timur Surabaya yang sudah ditetapkan Kawasan konservasi bisa dimaksimalkan agar meningkatkan produktivitas hasil perikanan baik udang maupun bandeng.

Pemkot bisa menggandeng Perguruan Tinggi untuk penelitian yang dapat diimplementasikan dengan baik tentang upaya rekayasa atau pemanfaatan teknologi untuk mendorong manajemen perikanan yang modern.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved