BPJS Ketenagakerjaan Cairkan Klaim Senilai Rp6,6 T di Jatim di 2024, Wagub Emil: Beri Dampak Nyata
Menurut Wagub Emil, kehadiran BPJS Ketenagakerjaan terbukti memberi manfaat besar bagi masyarakat.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menegaskan bahwa jaminan sosial ketenagakerjaan merupakan instrumen penting dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial di tengah masyarakat.
Menurut Wagub Emil, kehadiran BPJS Ketenagakerjaan terbukti memberi manfaat besar bagi masyarakat.
"Tak hanya memberikan perlindungan kerja, tetapi juga berperan sebagai bantalan sosial dalam mencegah kemiskinan ekstrem, memastikan kelangsungan pendidikan anak, hingga meringankan beban ekonomi keluarga," kata Wagub Emil.
Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2024, manfaat klaim yang telah dicairkan di Jawa Timur mencapai Rp 6,6 triliun dari 457.721 kasus.
Sementara jumlah pekerja yang terlindungi mencapai 5,8 juta orang, termasuk 480 ribu pekerja rentan.
Selain itu, beasiswa pendidikan telah diberikan senilai Rp 92,2 miliar kepada 30.849 anak pekerja.
“Ini bukan angka sembarangan. Program jaminan sosial ini memberikan dampak nyata. Anak-anak tetap bisa sekolah, keluarga tetap punya pegangan untuk hidup, dan masyarakat punya rasa aman menghadapi risiko kerja. Ini bukan janji, tapi realita,” tegasnya.
Secara khusus, Emil mengajak Pemerintah Kabupaten/Kota untuk segera mengimplementasikan Instruksi Presiden RI No 2 tahun 2021, Peraturan Menteri Dalam Negeri No 15 tahun 2024 dan Peraturan Gubernur No 6 tahun 2024 dalam pelaksanaan program jaminan sosial sehingga segera terwujud universal coverage bagi pekerja di Jawa Timur.
Lebih lanjut, para pelaku usaha di Jawa Timur dapat memperhatikan kelompok rentan dalam hal perlindungan jaminan sosialnya melalui Corporate Social Responsibility atau CSR, sehingga tercipta kesejahteraan yang berkeadilan sosial, pemenuhan kesehatan dan pendidikan serta penyediaan lapangan kerja yang menjadi misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Dalam hal ini peran bupati, wali kota dan kepala desa sangat penting untuk mengajak sekaligus mengubah pola pikir masyarakat akan pentingnya BPJS ketenagakerjaan. Selain itu, harus jemput bola dan mensosialisasikan untuk memastikan pekerja mengecek BPJS Ketenagakerjaan dan kesehatannya apakah sudah terdaftar, aktif maupun tidak aktif,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jatim, Hari Purnomo, menambahkan jaminan sosial ketenagakerjaan bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan.
“Melalui program sistem jaminan sosial tersebut, setiap penduduk diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak,” tutupnya.
Dinilai Berkontribusi di Pers Nasional, Dahlan Dahi Dinobatkan Jadi Tokoh Media Berpengaruh MTA 2025 |
![]() |
---|
Tabiat Rohmat alias RS, Ahli IT di Balik Kasus Penculikan Bos Bank Plat Merah, Pekerjaan Misterius |
![]() |
---|
Cat Warna Merah SPBU Kena Pajak, Pengusaha SPBU di Surabaya Kaget Ditagih Pajak Miliaran Rupiah |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Terima Perwakilan Massa Aksi, Buruh Keluhkan Beban Pajak yang Berat |
![]() |
---|
15 Truk Sound Horeg Diperbolehkan Pulang, Polres Blitar Kota: Buat Pernyataan Tak akan Ulangi Lagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.