Pertalite Jatim Diduga Bermasalah

Buka 15 Posko Aduan Pertalite di 6 Kota, Pertamina Jatimbalinus Siap Ganti Biaya Kendaraan Rusak

Pertamina Jatimbalinus melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan terhadap produk Pertalite

|
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus
POSKO ADUAN - Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, saat memberi keterangan terkait pembukaan 15 posko pengaduan untuk pengguna pertalite yang mengalami masalah pada kendaraannya pasca melakukan pengisian di SPBU. Jika ditemukan indikasi kerusakan kendaraan akibat BBM bermasalah, konsumen akan diarahkan ke bengkel resmi yang ditunjuk Pertamina untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Pertamina akan mengganti biaya perbaikan kendaraan yang terdampak. 

Bojonegoro:
SPBU 5462101 – Jl. MT. Haryono, Jetak, Bojonegoro
SPBU 5462106 – Jl. Sawunggaling, Kadipaten, Ngrowo, Bojonegoro

Tuban:
SPBU 5462305 – Gg. Buntu No.10, Wire, Gedongombo, Semanding

Untuk wilayah lain di luar lokasi posko tersebut, masyarakat dapat melaporkan melalui SPBU tempat terakhir melakukan pengisian BBM, atau menghubungi Pertamina Contact Center melalui kanal berikut Call Center: 135, Email: pcc135@pertamina.com dan Instagram (Direct Message): @pertamina.135.

Ahad juga menjelaskan bahwa seluruh proses distribusi BBM telah dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, termasuk pemeriksaan mutu produk melalui pengujian laboratorium sebelum disalurkan kepada masyarakat.

“Prioritas utama kami adalah menjamin keamanan suplai serta mutu produk BBM yang diterima masyarakat sesuai dengan regulasi yang berlaku. Setiap tahapan distribusi dilakukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga,” ujar Ahad, Selasa, (28/10/2025).

Sebagai langkah tindak lanjut, Pertamina Patra Niaga telah melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan terhadap produk Pertalite yang berasal dari Terminal BBM Tuban dan Terminal BBM Surabaya sebagai mayoritas supply point BBM area terdampak dan hasilnya BBM dinyatakan on spec sesuai spesifikasi.

Terpisah Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun, menjelaskan bahwa Pertalite merupakan bensin hasil pencampuran komponen hidrokarbon dari kilang (gasoline base), bukan dari bioetanol.

Hal ini, menurutnya, dapat dibuktikan melalui pengujian laboratorium resmi.

Roberth juga meluruskan kesalahpahaman publik terkait percobaan mencampur Pertalite dengan air.

Ia menjelaskan bahwa munculnya dua lapisan cairan tidak menandakan adanya etanol.

Secara ilmiah, bensin bersifat nonpolar dan tidak bisa bercampur dengan air yang bersifat polar.

Lapisan bawah yang terlihat setelah dikocok adalah air yang mungkin mengandung sedikit komponen bensin dengan sifat lebih polar, sementara lapisan atas adalah bensin.

Fenomena ini, kata Roberth, wajar terjadi pada semua jenis bensin di dunia.

Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas produk BBM yang beredar.

Perusahaan juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah mempercayai atau menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, terutama yang berasal dari media sosial atau pesan berantai.

Sumber: Surya
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved